Liputan6.com, Jakarta Ciputra Group melalui Ciputra Hospital CitraRaya-Tangerang meresmikan pembukaan Gedung Extension pada hari Jumat, 16 Desember 2022. Gedung Extension ini terdiri dari 1 lantai semi basement, dan 4 lantai ke atas, dengan luas bangunan 11.500 m2, menjadikan total luas bangunan rumah sakit sebesar 23.000 m2 termasuk gedung yang pertama.
Advertisement
Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata, mengatakan, rumah sakit ini merupakan rumah sakit Ciputra Group yang pertama, yang telah beroperasi sejak 1 November 2011, saat ini telah berusia 11 tahun, dan telah dikenal luas di wilayah Kabupaten Tangerang maupun Propinsi Banten.
"Kami bersyukur karena Ciputra Group telah berperan dalam mendukung program pemerintah dalam bidang Kesehatan terlebih pada saat pandemi Covid 19, khususnya di kabupaten Tangerang, dan Propinsi Banten," tutur dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Direktur Ciputra Hospital CitraGarden City Jakarta, dr. Ridwan Tjahjadi Lembong mengatakan, gedung baru ini menambah kapasitas tempat tidur menjadi lebih dari 200 bed dengan berbagai kelas rawat inap dari kelas standard hingga presidential suite.
"Menambah jumlah ruang poliklinik termasuk poliklinik eksekutif, dan poliklinik ibu dan anak dengan akses tersendiri untuk mencegah penularan penyakit dari orang dewasa ke anak-anak, meningkatkan kapasitas unit layanan hemodialisis menjadi 40 mesin dengan ruang yang lebih nyaman dan luas, serta unit layanan fisioterapi dengan disain interior yang modern dan nyaman untuk rehab medik, olah raga dan kebugaran," jelas dia.
Direktur Ciputra Hospital Citra Raya Tangerang dr. Margaretha menambahkan, dengan dibuka nya gedung baru ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan One Stop Medical Services yang mencakup layanan unggulan Women & Children Center, Trauma & Burn Center, Oncology Center, Kidney Center dan Digestive Center.”
"Pada Women & Children Center, tersedia dokter subspesialis intensif bayi (NICU), poliklinik ibu dan anak dengan suasana yang nyaman untuk memenuhi kebutuhan sang ibu dan anak dengan ruang tunggu yang terpisah untuk anak yang sehat dan yang sakit," ungkapnya.
"Diharapkan keberadaan Ciputra Hospital dapat menjadi solusi bagi masyarakat luas yang membutuhkan layanan kesehatan,” tutup dia.
Jokowi Todong Ciputra Investasi di IKN Nusantara, Garap Lahan 300 Ha
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Ciputra Grup menjadi salah satu investor pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tahap perdana.
Bahkan dalam pertemuan Pre-Market Sounding Proyek Ibu Kota Negara, Managing Director Grup Ciputra Budiarsa Sastrawinata langsung ditodong komitmennya berinvetasi di IKN Nusantara.
"Komitmen yang betul-betul riil saya baru denger dari Ciputra Group. Pak Budiarja berapa hektare ? Tadi saya lihat masih ngambang gitu lho," kata Jokowi dihadapan para investor, di Djakarta Teater, Jakarta Pusat, Selasa (18/10).
"300 hektare Pak," kata Budiarsa.
"Bener Pak 300 hektar?," tanya Jokowi lagi.
"Iya Pak," kata Budiarsa.
Dari jawaban tersebut, Jokowi tampak kecewa karena luas wilayah yang bakal digarap kurang maksimal untuk sekelas Ciputra Grup. Dia pun berharap 300 hektar yang dimaksud baru tahap awal saja.
"Ya mungkin pertama, 300 hektar. Ini sudah luas sekali. Asal segera dimulai Pak Budiarsa," ungkap Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menegaskan kepada para investor untuk tidak ragu dalam menanamkan modalnya. Bahkan jika kemudahan dan insentif yang diberikan pemerintah masih kurang, pengusaha tinggal minta kepada pemerintah.
"Sekali lagi saya ingin sampaikan jangan ragu-ragu. Kalau masih ada yang kurang, kurang apalagi? Urusan lahan ada nanti ada Pak Menteri ATR/BPN. Kalau masih ragu lho ya, tanyakan ke sana," ungkapnya.
"Untuk insentif, masih ada yang kurang ya ke Menteri Investasi. tanyakan pak kurang insentif gitu, minta. Tax holidaynya kurang panjang bisa ditanya, atau apa? Tax deductionnya kurang banyak, silakan disampaikan," sambungnya.
Advertisement
Regulasi
Dia menegaskan pemerintah telah membuat regulasi untuk pembangunan IKN Nusantara melalui UU Nomor 3 Tahun 2022. Sekarang, aturan turunan dari UU tersebut juga sedang dalam proses finalisasi.
Kalau perlu, kata dia, pemerintah bisa meminta MPR mengeluarkan kebijakannya agar para investor tidak lagi ragu terhadap Mega proyek pemerintah ini.
"Sampaikan kalau misal, Pak enggak yakin Pak. Apa kita perlu Tap MPR?," pungkasnya.