Liputan6.com, Jakarta - Nasabah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui PT Penanaman Modal Madani (PNM) mengalami lonjakan besar. Sebagian nasabah KUR PNM ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang mampu menggerakan ekonomi keluarga.Â
Fakta ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bangga. Menurutnya program KUR PNM ini merupakan bukti kehadiran pemerintah bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.   Â
Baca Juga
Ia pun bercerita, nasabah KUR PNM telah mencapai 13,5 juta debitur. Angka ini melonjak drastis dalam 6 tahun terakhir yang nasabahnya hanya 500 ribu debitur.
Advertisement
Mayoritas nasabah PNM Mekaar merupakan ibu rumah tangga biasa. Mereka mendapatkan modal untuk menjalankan usaha kecil-kecilan. Semisal menjual gorengan, mie, hingga berjualan di pasar.
"Yang pinjam ini 90 persen penerimanya ibu-ibu. Dipakai buat jualan gorengan, mie, jualan di pasar. Usaha produktif semuanya," kata Jokowi dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).
Pemberian modal ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah bagi para pelaku usaha mikro dan kecil. Sehingga perhatian pemerintah tidak hanya kepada pengusaha besar saja.
"Jangan sampai ini ada pendapat pemerintah tidak perhataian kepada yang miro dan kecil. Itu keliru besar sekali," kata dia.
Kepada Direktur Utama PT PNM, Jokowi telah menugaskan untuk terus memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro dan kecil. Dia menargetkan jumlah debitur PNM di tahun 2024 harus tembus 20 juta.
"Dari 500 ribu sekarang sudah 13,5 juta dan target saya masuk ke 2024 ini mencapai 20 juta debitur" ungkap Jokowi.
Â
Dalam kunjungannya ini, Jokowi juga sempat berbincang santai dengan salah satu penerima PNM.
Jangan untuk Konsumtif
Dari sisi plafon, pinjaman PNM Mekaar mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. Jokowi mengatakan bila usaha para debitur ini makin berkembang, dia menyarankan untuk ditambah permodalannya dengan pindah ke program KUR dari perbankan. Sehingga pelaku usaha ini bisa naik kelas dan bisnisnya makin besar.
"Kalau sudah bisa masuk ke PNM Mekaar dan lulus, masukkan ke KUR. Didorong buat BRI atau BNI agar plafon kreditnya lebih besar," kata dia.
"Dari 13,5 juta ini ada ratusan ribu yang naik kelas tiap tahunnya, jadi memang jenjangnya sepert itu," kata dia.
Jokowi mengingatkan agar pihak pemberi kredit juga mempertimbangkan jenis usaha yang dijalankan. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi agar modal usaha yang diberikan tidak digunakan untuk belanja barang yang konsumtif.
"Jangan sampai usahanya jualan gorengan, pinjamannya Rp 100 juta. Ini nanti malah jadi barang konsumtif yang tidak produktif," pungkasnya.
Advertisement
Realisasi KUR Capai Rp 344,55 Triliun per 14 Desember 2022
Sebelumnya, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 14 Desember 2022 telah mencapai Rp345,55 triliun kepada 7.209.944 pelaku usaha.
"Pada 2022, Pemerintah memberikan dukungan akses pembiayaan untuk UMKM melalui program KUR dengan target sebesar Rp373,17 triliun, dan saat ini realisasi penyaluran KUR sampai 14 Desember 2022 telah mencapai Rp345,55 triliun atau sebesar prosentase 92,60 persen dengan total debitur sejumlah 7.209.944 pelaku usaha," kata Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Irene Swa Suryani dalam acara Sosialisasi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Mikro di Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (17/12/2022).
Adapun total penyaluran KUR pada 2022 di Provinsi Sumatra Selatan sampai 14 Desember 2022, berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) mencapai Rp10,495 triliun yang dialokasikan kepada 173.361 debitur.
Capaian tersebut terdiri dari KUR Super Mikro sebesar Rp144,37 miliar kepada 15.047 debitur, KUR Mikro Rp6,072 triliun untuk 139.692 debitur, KUR Kecil/khusus Rp4,276 triliun kepada 18.548 debitur, dan KUR Penempatan PMI sebesar Rp740 juta kepada 74 debitur.
Dalam upaya percepatan penyaluran KUR dan pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi pelaku UMKM, Irene menegaskan KemenKopUKM menginisiasi dan mendorong penyaluran KUR melalui skema KUR khusus yang ditujukan kepada kelompok usaha masyarakat atau klaster yang diperuntukkan bagi koperasi dan kelompok UMKM.
"Dalam hal ini melibatkan agregator/offtaker dan avalist di berbagai sektor antara lain pertanian, peternakan, perikanan, furnitur, suvenir, kerajinan tangan, fesyen, dan pariwisata dengan target penerima KUR berbasis klaster prioritas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah," ujar Irene.
Penyaluran KUR
Menurutnya, sebagai salah satu upaya untuk mempercepat penyaluran KUR, diperlukan inovasi pembiayaan bagi UMKM melalui skema kelompok usaha, baik dalam wadah koperasi maupun kelompok klaster UMKM sebagai bentuk percepatan pendistribusian insentif pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
Pada kesempatan ini, Irene juga mengapresiasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Provinsi Sumatra Selatan, beserta stakeholder lainnya yang telah berupaya dalam mendukung pelaksanaan program KUR dan berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memberdayakan UMKM melalui akses penyaluran pembiayaan KUR Klaster dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
"Potensi besarnya penyaluran KUR ini tentunya akan bermanfaat dan memberikan dampak positif yang dapat dirasakan oleh seluruh Pelaku Usaha Mikro di Provinsi Sumatra Selatan," ucapnya.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdek.com
Advertisement