Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus berjalan guna mengejar target operasi pada Juni 2023. Pengerjaan proyek ini tak berjalan mulus. Sempat terjadi beberapa kecelakaan dalam pengerjaan.
Sebut saja, dalam kurun waktu satu tahun belakangan sudah terjadi 2 kali kejadian di lingkungan proyek kereta cepat ini. Terbaru, adalah anjloknya kereta teknis bersama dengan alat pemasangan rel di daerah Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga
Ternyata, kejadian ini bukan satu-satunya. Mundur ke belakang, sekira awal Desember 2021, kecelakaan kerja juga pernah terjadi. Ambruknya tiang pancang penyangga jalur kereta cepat dan menimpa crane yang berada di bawahnya.
Advertisement
Berikut rangkuman Liputan6.com atas fakta-fakta kecelakaan kerja yang menimpa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung:
Tiang Pancang Ambruk
Mengacu pada video yang beredar waktu itu, sebuah pier atau pilar penumpu jatuh. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut kalau itu karena kesalahan prosedur (SOP).
Pasca kejadian pembongkaran pier KCJB di DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, PT KCIC langsung memanggil, melakukan investigasi dan memberikan teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
“Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan Rework pembongkaran pier, Kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan. Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangan, Kamis (9/12/2021).
Dwiyana menambahkan kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Operator yang menjalankan eskavator berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa."PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan kontruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," imbuhnya.
Pemerintah akan tetap meneruskan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Menkeu Sri Mulyani mengatakan proyek ini tak akan mangkrak.
Langsung Dibangun Kembali
Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier (pilar) di DK46 dan menginstruksikan Kontraktor melakukan rework dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.
SOP Engineering terkait dengan pembongkaran pier untuk rework sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan kontruksinya, namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh PT KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video.
Saat ini, Dwiyana menegaskan Tim Kontruksi dan SSHE PT KCIC sedang melakukan investigasi mendalam terkait kejadian tersebut dan berkoordinasi dengan semua pihak yang bekerja pada proyek KCJB agar lebih memperhatikan SOP Kontruksi sehingga kejadian serupa tidak terulang.
"Hasil dari investigasi tersebut akan langsung dilaporkan kepada tim KKJTJ (Komisi Keamanan Jembatan, dan Terowongan Jalan) dan K2K (Komite Keselamatan Konstruksi) Kementerian PUPR," kata dia.
"Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Kami. Investigasi mendalam langsung dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya. Kami juga langsung berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan proyek KCJB untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja dan melaksanakan SOP sebaik mungkin,” imbuh Dwiyana.
Sertifikasi desain dan fungsional Pier KCJB dilakukan oleh Tim KKJTJ Kementerian PUPR termasuk didalamnya Tunnel dan Jembatan, untuk memastikan kelayakan desain dan fungsi sesuai standard yang berlaku. Usia teknis kontruksi KCJB didesign untuk umur kontruksi 100 tahun.
Advertisement
Kereta Teknis Anjlok
Terbaru, ada kejadian yang menimpa kereta teknisi yang membawa alat pemasang rel. Kereta dengan badan berwarna hijau ini mengalami anjlok ke luar jalur kereta.
PT Kereta Cepat Indonesia China memastikan kejadian anjloknya rangkaian kereta yang terjadi pada Minggu (18/12/2022) bukan rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Namun, itu adalah kereta kerja yang berfungsi untuk memasang rel.
Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry dalam keterangannya menegaskan hal tersebut. Dia juga mengonfirmasi kejadian yang menyangkut megaproyek tersebut.
"Kereta yang keluar jalur bukanlah rangkaian Kereta Cepat, tetapi Rangkaian Kereta Kerja berupa Lokomotif Kerja dan Mesin Pemasangan Rel (ballasted).Kejadian tersebut terjadi pada 18 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 WIB di desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat," tutur dia dalam keterangan resmi, Senin (19/12/2022).
Ada 6 Korban
Kereta teknis dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengalami kecelakaan dan mengakibatkan 6 koban. Untuk itu, proyek pembangunan dihentikan sementara guna melangsungkan proses investigasi.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyampaikan jumlah korban yang terdampak kecelakaan tersebut. Total ada 6 korban dengan rincian 2 orang meninggal dunia, 2 orang mengalami luka berat, dan 2 orang mengalami luka ringan.
"Sampai dengan pernyataan ini dibuat, dilaporkan bahwa terdapat 6 korban yang mencakup 2 korban jiwa, 2 korban luka berat, dan 2 korban luka ringan. Proses evakuasi tengah dilakukan oleh PT KCIC dan mitra kontraktor sejak Minggu (18/12) malam dan berlanjut pada pagi ini," ujar Adita dalam keterangannya, Senin (19/12/2022).
Advertisement
Dihentikan Sementara
Adita menuturkan, atas kejadian ini, maka proyek KCJB dihentikan sementara untuk dilakukan investigasi terkait kecelakaan tersebut. Hasil investigasi nantinya juga akan menjadi bahan masukan untuk aspek keselamatan di dalam proyek tersebut.
"Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut. Setelah identifikasi dan investigasi selesai dilakukan, akan dilaporkan temuan dan hasil rekomendasi yang bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan aspek keselamatan pada proyek pembangunan perkeretaapian," kata dia.
"DJKA akan memastikan bahwa insiden ini akan dijadikan pelajaran penting untuk mencegah berulangnya insiden serupa," sambung Adita.
KCIC Langsung Investigasi
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) langsung menggelar investigasi untuk mengetahui penyebab anjloknya kereta teknis proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) setelah keluar jalur di sekitar Cikalongwetan, Bandung Barat.
Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry membenarkan kejadian anjloknya Kereta Teknis yang keluar jalur di Proyek Kereta Cepat Jakarta -- Bandung (KCJB) pada Minggu, 18 Desember 2022.
KCIC segera mengerahkan aparat kepolisian dan pihak terkait untuk melakukan pengamanan dan investigasi usai kereta teknis proyek kereta cepat Jakarta Bandung anjlok.
"PT KCIC menyampaikan bahwa kejadian tersebut saat ini masih dalam investigasi pihak terkait, termasuk adanya informasi 4 tenaga kerja yang terluka. Kejadian ini diperkirakan terjadi di area Cipada - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat," kata dia dalam keterangannya, Minggu malam (18/12/2022).
Dari pantauan video yang beredar di media sosial, kereta teknis berwarna hijau yang membawa alat proyek tampak berada di luar jalur yang seharusnya. Kereta tersebut juga terlihat miring ke arah tanah.
Perusahaan langsung mengerahkan aparat pengamanan ke lokasi kejadian. Kejadian tersebut nampaknya terjadi pada sore hari.
"Saat ini petugas kepolisian sudah tiba di lokasi dan melakukan pengamanan. KCIC akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menginvestigasi insiden ini," ungkap Rahadian.
Advertisement