Liputan6.com, Jakarta - Proses evakuasi di area kecelakaan kerja di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat masih terus dilakukan.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengatakan, seluruh mesin pemasangan rel yang keluar jalur sudah selesai dievakuasi dan dibawa menggunakan truck low bed trailer ke Depo Tegalluar Bandung.
Baca Juga
Pekerjaan evakuasi menyisakan 1 lokomotif diesel kereta kerja. Proses evakuasi lokomotif ini masih menunggu selesainya pekerjaan temporary rel atau rel sementara yang nantinya akan digunakan untuk mengevakuasi lokomotif tersebut ke Depo Tegalluar.
Advertisement
"Proses evakuasi lokomotif akan menggunakan jalur kereta yang ada menuju Depo Tegalluar. Evakuasi akan dilakukan setelah pekerjaan rel sementara untuk proses evakuasi selesai," kata Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (21/12/2022).Â
Pekerjaan pemasangan rel di lokasi kecelakaan pun dihentikan sampai dengan selesainya proses evakuasi dan investigasi. Langkah itu sesuai dengan arahan Kementerian Perhubungan sejak tanggal 19 Desember 2022.
Sementara pekerjaan di lokasi lain masih terus dilanjutkan, seperti pekerjaan auxiliary building, stasiun, OCS dan pekerjaan konstruksi lainnya.
"Dampak dari penghentian sementara pekerjaan pemasangan rel akan kita mitigasi dengan mempercepat pemasangan rel ballasted dengan menggunakan peralatan manual. Pekerjaan menyisakan 3 km jalur ganda," sambung Dwiyana.
Sementara pekerjaan pemasangan rel selanjutnya sampai dengan Stasiun Halim, lebih banyak untuk pemasangan rel tanpa batu ballast (ballastless).
Dwiyana menjelaskan, pekerjaan pemasangan rel ini akan menggunakan mesin lainnya, yaitu Mesin pemasangan rel tanpa ballast saat ini berada di Depo Tegalluar dengan kapasitas yang mampu melaksanakan konstruksi jalan rel sepanjang 5 km per hari.
"Kecelakaan kereta kerja ini tidak mempengaruhi progress konstruksi dan kualitas sarana prasarana yang digunakan dalam pengoperasian kereta cepat. PT KCIC mendukung evaluasi dan investigasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan untuk menjamin keselamatan kerja di proyek KCJB," tutupnya.
Antara KA Argo Parahyangan dan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Mana Dipilih Ridwan Kamil?
Isu Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan berdampak pada berhentinya layanan kereta api Argo Parahyangan terus bergulir. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut buka suara.
Dia menegaskan jika keputusan soal berhenti atau tidaknya KA Argo Parahyangan masih perlu dikaji secara menyeluruh. Termasuk soal plus-minus dari segala kemungkinannya.
"Jadi, semua keputusan-keputusan ini, akan dievaluasi plus-minus-nya, jadi jangan dikritisi dulu sekarang, karena kan belum di lakukan," ujarnya saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Menurutnya, jika ternyata argumen yang mendasari keputusan yang diambil ternyata salah, kedepannya bisa dilakukan revisi. Termasuk jika keputusan yang diambil adalah menyetop Argo Parahyangan atau menggantinya ke kereta barang.
"Nanti setelah dilakukan kalau ternyata argumennya tidak terbukti, atau memang keliru kan tinggal direvisi ulang," tuturnya.
Kendati begitu, pria yang karib disapa Kang Emil ini mengatakan kalau KCJB dan KA Argo Parahyangan sama-sama berorientasi mengangkut penumpang dari Jakarta ke Bandung. Dia secara tak langsung cenderung memilih moda yang lebih cepat waktu tempuhnya.
"Tapi poinnya (perlu) dipahami bahwa itukan dua urusan yang sama, mengangkut penumpang Jakarta-Bandung, (jadi) ada 2 pilihan, tentu kan kita dahulukan proyek baru yang memang lebih melayani masyarakat dengan lebih cepat," paparnya.
Advertisement
Harga Tiket yang Kompetitif
Lebih lanjut, Emil mengatakan kalau dari sisi harga tiketnya, cenderung kompetitif. Sebut saja, pada 3 tahun pertama harga tiket KCJB dipatok Rp 250.000 per orang.
Nominal ini tidak jauh berbeda dengan yang saat ini berlaku di KA Argo Parahyangan. Menurut Emil, ini bisa jadi pilihan bagi masyarakat. Yang penting, ekonomi masyarakat di Jakarta maupun di Bandung bisa bergerak.
"Nanti di bulan Juni (2023, ketika beroperasi) angka segitu mah relatif terjangkau ya (Rp 250.000). Boleh dibadingkan yang penting mah ekonomi bergerak dengan baik sesuai dengan yang diharapkan," pungkasnya.
Tak Ada di Rencana Kemenhub
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan KA Argo Parahyangan tetap akan beroperasi melayani masyarakat. Artinya, kereta api rute Gambir-Bandung PP ini tak akan dikorbankan jika Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah beroperasi.
Hal ini diungkap Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal. Dia menyebut KA Argo Parahyangan tetap beroperasi, sekaligus menjawab isu yang beredar di masyarakat.
"Kalau Argo Parahyangan kami dalam waktu dekat belum ada konsep untuk memberhentikan itu pak," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis (8/12/2022).
Isu pemberhentian layanan KA Argo Parahyangan mencuat beberapa waktu kebelakang. Itu terjadi karena rute yang dilayani hampir sama. Selain itu, layanan dan harga yang dipatok juga jadi perhatian masyarakat.
Risal menegaskan kalau KA Argo Parahyangan masih tetap beroperasi dalam waktu dekat. Salah satu alasannya, target penumpang dan jalur yang dilalui KCJB berbeda.
"Masih berjalan KA Argo Parahyangan karena berbeda jalur yang dilalui antara kereta cepat dengan KA Argo Parahyangan, dan masyarakat yang dilayani pun agak beda," sambungnya.
Risal menegaskan, pemberhentian layanan belum masuk dalam rencana jangka pendek maupun jangka menengah Kemenhub. Mengingat, operasional dari KCJB ditarget dimulai pada Juni 2023.
"Jadi Kementerian Perhubungan belum membuat program untuk memberhentikan Argo Parahyangan dalam waktu dekat maupun dalam jangka menengah," pungkas dia.
Advertisement