Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengucapakan bela sungkawa atas meninggalnya Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Subroto pada Selasa 20 Desember 2022. Prof. Dr. Subroto merupakan Menteri ESDM ke-9 yang menjabat pada periode 29 Maret 1978 - 21 Maret 1988.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semua adalah milik Yang Kuasa dan akan kembali kepadaNya. Saya berduka cita atas meninggalnya Prof. Dr. Soebroto, M.A," kata Sri Mulyani dikutip dari Instagram pribadinya @smindrawati, Rabu (21/12/2022).
Menkeu mengatakan, Subroto merupakan Guru Besar dan gurunya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau salah satu teknokrat senior generasi pertama yang luar biasa kompeten, flamboyan, dan disegani serta dikenal secara global.
Advertisement
Kata Menkeu, Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Indonesia 1971-1978. Namun beliau sangat dikenal sebagai Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia @kesdm selama satu dekade 1978-1988.
Pada masa itu produksi minyak Indonesia cukup besar dan Indonesia menjadi anggota OPEC yang aktif. Prof Subroto pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)Â 1988-1994Â - sebuah masa yang penuh tantangan dengan gejolak harga minyak akibat perang teluk, dan peran Prof Subroto dikenal dan disegani di dunia perminyakan secara mendunia.
Â
Aktif Berbagi Ilmu
Hingga usia ke-99 tahun, Beliau terus aktif dan sangat murah hati membagi ilmu dan pengalaman kepada generasi penerus dan generasi muda teknokrat serta pelaku industri di bidang energi.
"Selamat berpulang kembali dengan tenang dan baik ke SangKhalik Prof Subroto. Semoga Allah SWT menerima dan membalas seluruh jasa baik dan amal ibadah serta dedikasimu yang sungguh luar biasa," ujar Menkeu.
"Terima kasih telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia, dan menjadi suri tauladan bagi kami semua dalam berkarya dan berbakti bagi Indonesia. Jasamu luar biasa dan.tidak akan terlupakan. Ibu pertiwi akan memeluk dan menyambutmu dengan kebangaan dan kebahagiaan," pungkasnya.
Advertisement
Profil Subroto, Eks Menteri Pertambangan yang Pernah jadi Sekjen OPEC
Sebelumnya, kabar duka datang dari dunia energi dan pertambangan. Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Prof. Dr. Subroto meninggal dunia pada hari ini 20 Desember 2022.
"Segenap keluarga besar Kementerian ESDM berduka kehilangan tokoh besar yang berjasa bagi perkembangan dunia energi dan sumber daya mineral di Indonesia, Prof. Dr. Subroto," dikutip dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Selasa (20/12/2022).
Menteri Pertambangan dan Energi selama dua periode (1978-1988) tersebut meninggal dunia pada usia 99 tahun di Jakarta, Selasa 20 Desember 2022 sekitar pukul 16.25 WIB setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Jenazah beliau akan disemayamkan di Bimasena pada Selasa 20 Desember 2022 hingga besok pagi, Rabu 21 Desember 2022, untuk selanjutnya akan disemayamkan di Gedung Chairul Saleh kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, dan dimakamkan di peristirahatan terakhir Taman Makam Pahlawan Kalibata di hari yang sama pada pukul 15.30 WIB.
Prof. Dr. Subroto lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 19 September 1923. Setelah lulus dari Akademi Militer di Jogjakarta tahun 1948, beliau juga menyelesaikan Master of Arts dari McGill University, Canada, tahun 1956, memperoleh gelar Doktor dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1958 serta gelar Profesor dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1965.
Terakhir beliau juga memperoleh gelar Doktor Honoris Causa bidang Hukum dari University of Alaska Anchorage (UAA), Alaska, USA
Sebelum menjabat Menteri Pertambangan dan Energi, beliau juga pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Transmigrasi dan Koperasi tahun 1971-1973 dan juga Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi tahun 1973 – 1978. Beliau juga bernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal OPEC pada tahun 1988 - 1994.
Di Dunia Internasional
Di tingkat global, Prof. Dr. Subroto dikenal sebagai The Wise Minister Subroto from Indonesia. Julukan yang diberikan karena kearifan serta visinya yang hati-hati dalam pengelolaan minyak di kalangan negara-negara OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries).
Dia juga piawai berdiplomasi dan mampu meredam silang pendapat antarnegara OPEC, kala menjabat sebagai Presiden Konferensi (1985-1985) dan Sekretaris Jenderal pada tahun 1988-1994.
Prof. Dr. Subroto juga merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, juga tercatat sebagai salah satu tokoh yang ikut merancang blueprint pembangunan perekonomian Indonesia. Bersama Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Moh. Sadli, dan Prof. Dr. Ali Wardhana, beliau menjadi anggota Tim Ekonomi untuk pembangunan Indonesia di era awal Orde Baru.
Beliau juga Pendiri dan Ketua dari BIMASENA, Perkumpulan Masyarakat Pertambangan dan Energi, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Indonesian Institute of Energy Economics (IIEE), Dewan Penasehat PT Medco Energi Internasional, Tbk., Dewan Komisaris PT Bank DBS Indonesia, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bangun Bina Anak Indonesia, Ketua Dewan Penasehat Indonesian Mining and Minerals Research Institute (IMMRI), Ketua Dewan Pengawas Ikatan Keluarga Akademi Militer (IKAM), dan Dewan Penasehat ASPERMIGAS.
 Â
Advertisement
Tanda Jasa dan Penghargaan
Beberapa tanda jasa yang diperoleh Prof. Dr. Subroto antara lain:
. "Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan Pertama" dari Menteri Pertahanan R.I. tahun 1958;
. Tanda Jasa Pahlawan dari Presiden - Panglima Tertinggi Angkatan Perang R.I. tahun 1959;
. Tanda Kehormatan Bintang "Kartika Eka Paksi" dari Presiden R.I. tahun 1972;
. Tanda Penghargaan "Satyalancana Penegak". dari Menteri Pertahanan - Keamanan R.I. tahun 1972;
. "Bintang Republik Indonesia" dan "Bintang Mahaputera Adipradana" dari Presiden R.I. tahun 1973;
. Tanda Penghargaan "Satyalancana Dwidya Sistha" dari Menteri Pertahanan Keamanan R.I. tahun 1982;
. Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan R.I. dari Menteri Pertahanan Keamanan tahun 1987;
. Tanda Penghargaan "Satyalancana Dwidya Sistha" dari Menteri Pertahanan Keamanan R.I. tahun 1989;
. Penghargaan atas Pengabdian Seumur Hidup dibidang Energi dari Indonesian Petroleum Association (IPA) tahun 2014;
. Penghargaan Wirakarya Adhitama dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tahun 2015;
. Penghargaan Pelopor Industri dari Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) tahun 2018;
. Penghargaan Katadata Lifetime Award tahun 2018;
. Penghargaan bidang Energi Herman Johannes Award dari Keluarga Alumni Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Jogjakarta tahun 2018;
. Penghargaan Rekor Dunia Mahakarya Kebudayaan "Empu Minyak dan Energi Indonesia" dari MURI tahun 2018.Â
 Â