Sukses

Kompak dengan Pemerintah, Pengusaha Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,3 Persen di 2023

Pergerakan ekonomi domestik Indonesia masih cukup positif. Faktor ini menjadi penentu sekaligus penopang kinerja ekonomi nasional tetap berada pada tren positif.

Liputan6.com, Jakarta - Kalangan pengusaha memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 cukup cerah seperti yang ditargetkan oleh pemerintah. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 di angka 5,3 persen.

"Perkiraan untuk 2023 pertumbuhan ekonomi kita yaitu 5,3 persen dengan inflasi antara 3,6 sampai dengan 5 persen," ujar Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani saat menyampaikan outlook ekonomi 2023, Rabu (21/12/2022).

Sementara nilai tukar rupiah, berdasarkan perkiraan rasional Apindo yaitu berada di 15.000 per dolar AS hingga 15.800 per dolar AS. Menurut Haryadi, perkiraan ini tidak lepas dari ancaman resesi ekonomi global.

Meski terlihat suram, Haryadi menuturkan bahwa pergerakan ekonomi domestik Indonesia masih cukup positif. Faktor ini menjadi penentu sekaligus penopang kinerja ekonomi nasional tetap berada pada tren positif.

"Paling penting itu adalah ekonomi domestik kita itu seperti apa," ungkapnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi ditentukam oleh faktor-faktor yang menyangkut masalah ketersediaan bahan pangan. Apabila harga pangan tinggi, inflasi akam terus merangkak naik.

"Berkaitan bahan pangan itu cukup menentukan yang terkait laju inflasi," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023 Sudah Berhitung Risiko Global

Sebelumnya, perekonomian Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian global dan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia. Pada Triwulan III-2022, perekonomian Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan 5,72% (yoy).

Pertumbuhan tersebut didukung dengan tingginya kinerja ekspor serta berlanjutnya perbaikan permintaan domestik yang tercermin dari peningkatan konsumsi.

Sejumlah leading indicator riil konsumsi dan investasi juga masih berada di level optimis. Demikian pula indikator sektor eksternal yang relatif terkendali, tercermin dari neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang masih surplus, cadangan devisa yang tetap tinggi, dan rasio utang masih berada pada level yang aman.

“Dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, kami optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen tahun 2022 dan sebesar 5,3 persen di tahun 2023,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual pada acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2023, Kamis (15/12/2022).

 

3 dari 3 halaman

Arah Kebijakan 2023

Untuk tahun 2023, Pemerintah telah menetapkan arah kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 dengan tema “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” mulai dari percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas SDM di bidang kesehatan dan pendidikan, hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Pemerintah juga akan menindaklanjuti beberapa komitmen investasi yang telah dibuat untuk Indonesia sebagai hasil dari KTT G20 Bali.

Beberapa komitmen di antaranya seperti komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar USD20 miliar untuk energi bersih, komitmen Asia Zero Emission Community (AZEC) dengan dana sebesar USD500 juta, serta Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) berupa pendanaan USD600 miliar dari Negara G7 dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com