Sukses

Hasnur Internasional Shipping Cetak Laba Rp 78,4 Miliar, Meroket 171 Persen

Hasnur Internasional Shipping membukukan pendapatan konsolidasian neto sebesar Rp 541,3 miliar dan laba bersih sebesar Rp 78,4 miliar.

Liputan6.com, Jakarta PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) pada Kamis 22 Desember 2022 telah melaksanakan paparan publik setelah IPO.

HAIS memaparkan pencapaian kinerja keuangan dan operasional untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Selama Januari hingga September 2022 armada Perseroan telah mengangkut 6,8 metrik ton (MT) kargo.

Secara Keuangan Perseroan membukukan pendapatan konsolidasian neto sebesar Rp 541,3 miliar dan laba bersih sebesar Rp 78,4 miliar.

"Bila dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun 2021, maka pendapatan Perseroan meningkat 82,6 persen dan laba bersih naik 171,4 persen," kata Direktur Hasnur Internasional Shipping Novian Fitriawan, Kamis (22/12/2022).

Perseroan juga memaparkan strategi perusahaan kedepannya yang terbagi 3 pilar, yaitu Core, Diversifikasi, dan Integrasi. Strategi yang telah dibuat guna mempercepat dan mengoptimalisasikan perkembangan perusahaan. 

Perusahaan juga telah mencapai berapa capaian secara operasional dimana perusahaan telah mengoperasikan 28 rute pelayaran. Selain itu Perseroan juga telah menambah armada baru yang telah menggunaka solar panel. Ini Langkah awal perusahaan untuk mengurangi emisi perusahaan.

Sebagai informasi, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) merupakan perusahaan yang berada di bawah Hasnur Grup yang berdiri pada 1966. Hasnur Group saat ini bergerak dalam kegiatan bisnis kehutanan, pertambangan, agribisnis, media, jasa dan logistik.

 

2 dari 3 halaman

910 Kapal Hilir Mudik selama Nataru, Keselamatan Pelayaran Harus Diutamakan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membuka posko angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, temasuk juga posko angkutan laut. Posko ini dibuka guna mengkoordinasi sehingga angkutan nataru berjalan lancar.

Ditektur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha menyampaikan, setidaknya ada 910 kapal akan beroperasi selama Nataru. Dengan rincian PT Pelni sebanyak 26 unit, armada perintis 111 unit dan armada swasta 773 unit.

Guna menjaga ratusan kapal ini, Arif menjelaskan kegiatan apel siaga kesiapan angkutan laut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 ini dimaksudkan untuk memantapkan koordinasi antar petugas instansi terkait, penyedia jasa maupun asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan laut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Sehingga diharapkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan dapat berjalan dengan lancar, tertib, aman dan nyaman.

"Kita harus memastikan kesiapan segala aspek termasuk terminal penumpang, keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran debarkasi atau embarkasi penumpang," ujar Dirjen Arif, dalam keterangannya, Selasa (20/12/2022).

Ia mengatakan penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru memiliki dimensi sosial yang cukup kompleks. Maka dia berpesan kepada para petugas khususnya di lapangan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam mendukung kelancaran Angkutan Nataru tersebut.

"Saya meminta kepada para petugas di lapangan agar memberikan pengawasan yang sungguh-sungguh terhadap keselamatan pelayaran serta mengantisipasi agar tidak terjadi masalah percaloan tiket, kenaikan tarif melebihi ketentuan, penelantaran penumpang serta melakukan tindakan yang tegas terhadap setiap pelanggaran," ujarnya.

Di samping itu, Dirjen Arif juga meminta para petugas untuk secara intensif memberikan sosialisasi segala peraturan, kebijakan dan perubahan yang dikeluarkan terkait dengan pencegahan penyebaran Covid-19 kepada seluruh instansi dan masyarakat yang akan menggunakan transportasi laut.

"Sosialisasi serta informasi yang memadai kepada masyarakat, sehingga masyarakat benar-benar memahami perihal angkutan natal dan tahun baru," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Koordinasi

Petugas juga diminta untuk selalu berkoordinasi dengan stakeholder yaitu Satuan Tugas Covid-19, Pemerintah Daerah, TNI/POLRI, Operator Terminal, Operator Kapal, Bea Cukai, Karantina, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan instansi terkait.

"Kolaborasi dengan BMKG harus selalu dilakukan, karena kita harus memperhatikan cuaca agar keselamatan dalam pelayaran dapat terlaksana, kemudian kita tingkatkan juga kolaborasi dengan angkutan sungai dan penyeberangan serta instansi terkait seperti TNI dan Polri," ujar Dirjen Arif.

Untuk diketahui, posko Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 berlangsung sejak 19 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023 mendatang.