Liputan6.com, Jakarta - Di berbagai negara di dunia, orang-orang mulai melakukan perjalanan liburan Natal dan Tahun Baru. Hal ini didorong oleh berjalannya pelonggaran kebijakan Covid-19, yang diharapkan bisa memulihkan ekonomi.Â
Dikutip dari VOA News, Jumat (23/12/2022) Desember dan Januari merupakan salah satu bulan tersibuk untuk penerbangan global, dengan lalu lintas penumpang tahun ini diperkirakan akan menjadi yang tertinggi sejak pembatasan perjalanan diberlakukan karena pandemi Covid-19.Â
Baca Juga
Analis percaya lonjakan liburan akan membantu ekonomi China yang sedang menurun.
Advertisement
Media pemerintah China, yang mengutip juru bicara situs perjalanan daring Ctrip yakni Chen Linan, mengatakan, bahwa "Peningkatan perjalanan pada Hari Tahun Baru dan selama Festival Musim Semi dapat menjadi titik balik terbesar dalam sektor pariwisata China dalam tiga tahun."
Di Eropa, pakar perjalanan meramalkan musim perjalanan libur Natal kali ini akan menjadi yang tersibuk dalam beberapa tahun setelah gangguan yang berkepanjangan karena lockdown Covid-19.
"Ada permintaan yang kuat untuk perjalanan Natal, dengan pendapatan tiket naik 18 persen," kata CEO easyJet maskapai penerbangan Inggris Johan Lundgren.
Maskapai ini juga optimis akan menerima lebih banyak penumpang pada kuartal pertama tahun 2023.
Bandara Heathrow London telah menaikkan batas penumpang penerbangan menjadi 100.000 per hari untuk menghindari gangguan besar pada akhir Oktober 2022, dan mengatakan tidak akan membatasi jumlah penumpang untuk perjalanan puncak Natal dan Tahun Baru.
Namun, pengamat industri memperingatkan para pelancong untuk bersiap menghadapi potensi perselisihan perburuhan oleh pekerja transportasi dan kekurangan staf di bandara hingga stasiun kereta Eropa, yang dapat mendorong pembatalan perjalanan.
Perjalanan Libur Natal dan Tahun Baru di AS
Kemudian di Amerika Serikat, lebih dari 112 juta orang di negara itu diperkirakan akan melakukan perjalanan selama liburan Natal dan Tahun Baru 2023.Â
Hal itu diungkapkan oleh AAA, sebuah perusahaan jasa perjalanan. Dari jumlah tersebut, lebih dari 7 juta di antaranya akan melakukan perjalanan dengan transportasi udara.Â
"Saya senang bisa terbang ke Atlanta sebelum cuaca buruk tiba," ungkap seorang warga Washington, Todd Brunson, yang memesan penerbangannya beberapa hari sebelum liburan Natal.
"Saya menemukan semakin dekat Anda dengan Natal, kemungkinan besar Anda tidak akan sampai ke tujuan tepat waktu," ujarnya.
Menurut AAA, 2022 akan menjadi tahun tersibuk ketiga untuk perjalanan liburan di AS sejak mulai melacak angka pada tahun 2000.
Namun, ada kekhawatiran bahwa perjalanan liburan bisa menjadi lebih buruk karena para peramal cuaca memperkirakan gangguan yang berasal dari badai musim dingin di seluruh negeri, yang memengaruhi 180 juta orang di 40 negara bagian di AS.
Badai pun dikhawatirkan bisa membawa kondisi jalan yang berbahaya dan menyebabkan ribuan penerbangan dibatalkan.
"Ada salju di Kansas City menunggu kami, jadi kami sedikit gugup untuk sampai ke sana, tapi saya pikir kami akan melewatinya, jadi kami akan baik-baik saja," kata Lindsay Bittfield, penumpang yang akan terbang dari New York City, kepada WABC-TV.
Chicago, yang menjadi pusat penerbangan utama, juga tengah bersiap menghadapi angin kencang, suhu di bawah nol, dan kemungkinan salju setebal 30 sentimeter sebelum Natal.
“Kami mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk menghadapi kondisi cuaca apa pun, apakah itu salju, hujan, atau angin," kata Karen Pride, direktur hubungan media Departemen Penerbangan Chicago.
"Kami memiliki 350 peralatan penghilang salju yang siap membersihkan salju di landasan pacu dan di sekitar bandara," jelasnya.
Untuk mengantisipasi badai, maskapai di AS juga mengubah rute penerbangan dan mengeluarkan keringanan cuaca yang memungkinkan penumpang menjadwal ulang penerbangan mereka tanpa dikenakan biaya.
Advertisement
Puncak Natal - Tahun Baru, 159 Ribu Orang Bakal Padati Bandara Soekarno Hatta di 23 Desember
Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada periode puncak Natal dan Tahun Baru periode 2022-2023 diprediksi akan mencapai 159.282 orang per hari. Jumlah tersebut akan diangkut menggunakan 1.090 pesawat per hari.
Executive General Manager (EGM) Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana mengatakan, jumlah di atas merupakan prediksi pada puncak arus penerbangan di tanggal 23 Desember 2022.
"Dimana peak day terjadi H-2, sekitar tanggal 23 Desember nanti. Untuk arus balik lebih sedikit dibanding arus keberangkatan dan terjadi diprediksi pada H+5 setelah Natal," jelas Dwi, Selasa (20/12/2022).
Menurutnya, angka di atas ada peningkatan sekitar 12 persen bila dibandingkan dengan jumlah penerbangan pada hari biasa di Bandara Soekarno-Hatta. Lalu, meningkat sebanyak 80 persen bila dibandingkan periode Nataru di 2021-2022.
"Bila dibandingkan tahun lalu, penumpang ada kenaikan 80 persen sementara pergerakan pesawat 48 persen dibandingkan 2021," kata Dwi.
Hal tersebut, lanjutnya, dipengaruhi karena masih ketatnya peraturan soal protokol kesehatan (prokes) Covid-19 untuk penumpang pesawat terbang.
"Dapat dipahami tahun 2021 masih ketat protokol kesehatan untuk terbang dari bandara, sehingga ada peningkatan tahun ini meski pun prokes tetap ada," kata Dwi.
Â
Soekarno-Hatta jadi Bandara Tersibuk Selama Natal dan Tahun Baru
Sementara, Director of Operation Angkasa Pura II Muhamad Wasid menjelaskan Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara tersibuk selama angkutan Natal dan Tahun Baru. Dia memperkirakan, jumlah penumpang di bandara tersebut akan berjumlah 1,38 juta.
Kemudian, untuk pergerakan pesawat diprediksi akan sebanyak 10.052 penerbangan.
“Persiapan di Bandara Soekarno-Hatta di antaranya program penyeimbangan kapasitas terminal, di mana dilakukan perpindahan operasional seluruh penerbangan internasional Lion Air Group dari Terminal 3 ke Terminal 2F mulai 16 Desember 2022," ujar Wasid di Bandara Soekarno-Hatta.Â
Advertisement