Sukses

Tak Usah Khawatir, Stok Pangan di Jakarta Cukup Hadapi Natal dan Tahun Baru

Menghadapi Natal dan Tahun Baru, Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan sinergi untuk menjaga ketahanan pangan.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memastikan akan bekerja keras untuk menjaga harga pangan sehingga tidak mendorong angka inflasi. Heru menjelaskan, melaui melalui tim pengendalian inflasi daerah dan satgas ketahanan pangan, Pemerintah DKI Jakarta memastikan ketersedian stok dan pasokan komoditas pangan strategis.

Heru menjelaskan, menghadapi Natal dan Tahun Baru, Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan sinergi untuk menjaga ketahanan pangan. Dia pun memastikan bahwa pasokan kebutuhan pangan yang berkualitas untuk masyarakat Jakarta dalam kondisi stabil, serta harga pangan tetap terjaga dan terjangkau oleh masyarakat Jakarta.

"Tadi kami mengadakan rapat koordinasi TPID membahas perkembangan inflasi daerah. Tentunya, ada beberapa bahan pokok yang naik, seperti telur dan beras, tapi tidak signifikan . Dan tadi Bu Asisten Perekonomian, juga dari Food Station (BUMD Cluster Pangan), menyampaikan stok pangan dalam kondisi safety dan cukup stabil, semuanya terjaga dengan baik," ujar Heru, Jumat (23/12/2022).

Untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga antara bulan menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) adalah telur ayam akibat kenaikan harga pangan ternak dan naiknya permintaan akibat menjelang Nataru serta digunakannya telur sebagai bantuan sosial rutin dan bantuan bencana alam.

Upaya yang dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta adalah mendistribusikan telur ayam ras pada kegiataan pangan subsidi bagi masyarakat tertentu dengan harga Rp 10.000 per kg.

Sementara beran medium IR III mengalami kenaikan yang terjadi sejak Oktober 2022 lalu disebabkan oleh kenaikan harga gabah kering giling (GIG) tingkat penggilingannya karena naiknya biaya produksi beras seperti pupuk benih dan obat-obatan serta terbatasnya suplai karena belum masuk musim panen padi.

Oleh karena itu pemerintah melalui PT Food Station Tjipinang Jaya bekerjasama dengan Bulog Divre Jakarta Banten untuk mendistribusikan beras KPSJ medium sejak Oktober 2022 dan direncanakan akan terus berlangsung hingga Februari 2023. Selain itu juga pendistribusian beras jenis premium pada kegiatan pangan subsidi bagi masyarakat tertentu.

2 dari 3 halaman

Stok Pangan di DKI Jakarta Jelang Nataru Dipastikan Aman

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan stok pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) aman. Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, ketersediaan stok pangan di Jakarta secara hitungan neraca bahan pangan berada pada kondisi aman hingga Maret 2023.

Eli menjelaskan, pihaknya tengah memfokuskan diri pada tiga hal untuk mengantisipasi gejolak pangan. Tiga hal tersebut adalah ketersediaan stok, memberikan jaminan keamanan, dan harga.

"Kalaupun ada angka yang tipis antara stok dan kebutuhan itu biasanya terjadi untuk produk hortikultura seperti cabai karena tidak bisa ditahan lama," kata Eli dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu (18/12/2022).

Eli menjelaskan, sejauh ini stabilitas harga pangan di Jakarta menjelang Nataru dapat dikendalikan, kecuali telur. Kenaikan harga dan ketersediaan telur dan cabai perlu diwaspadai karena tidak bisa ditahan lama dan belum memasuki puncak panen.

"Stok daging sapi dan ayam sudah aman sekali, cenderung rendah. Yang perlu kita waspadai telur sekarang ini jenis pangan hortikultura," tambah Eli.

Menurut Eli, Pemprov DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) aktif menjalin kerja sama dengan daerah produsen untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras di Jakarta. Eli menjelaskan, PT FSTJ bersama Perum Bulog terus berupaya menjaga stabilitas harga beras melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).

"Badan Pangan Nasional melalui Bulog sudah bekerja sama langsung dengan Food Station untuk memastikan harga beras medium tidak lebih dari Rp8.900 per kilogram," ucap dia.

 

3 dari 3 halaman

Pengawasan Produk Pangan

Eli menjelaskan, pihaknya juga bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan pengawasan secara intensif terhadap produk pangan demi memastikan bebas dari bahan berbahaya.

"Kami selalu bekerja sama mengambil sampel semua bahan pangan yang beredar di Jakarta sekaligus menjamin aman dari kandungan berbahaya," terang dia.

Ia menambahkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta juga mempunyai beberapa program untuk menekan angka inflasi. Salah satunya melalui Program Pangan Murah Bersubsidi bagi 1,1 juta masyarakat tertentu.

Program ini rutin diadakan BUMD pangan bersama BUMN di seluruh kantor kelurahan hingga wali kota, termasuk di Gedung Dinas Teknis milik Pemprov DKI Jakarta.

"Nataru tahun ini harga pangan relatif stabil. Stok pangannya juga aman semua," tandas Eli.

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com