Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, meminta pemerintah segera turun tangan dalam meredam lonjakan harga pangan di pasar.
Caranya, dengan melakukan operasi pengendalian harga lewat penyaluran stok komoditas pangan semisal cabai dan bawang ke pasar-pasar tradisional.
Baca Juga
"Lihat ritme saat ini, ada kenaikan yang negatif di beberapa komoditas. Ini yang harus segera diantisipasi, melakukan operasi pengendalian harga," kata Abdullah Mansuri kepada Liputan6.com, Sabtu (24/12/2022).
Advertisement
"Segera keluarkan stoknya, tetapi tidak di luar pasar, harus di dalam pasar," tegas dia.
Menurut dia, operasi pengendalian harga merupakan operasi yang dilakukan memperbanyak stok pemerintah di pasar, dengan cara menyerahkannya kepada pedagang untuk dijual.
"Itu yang harus segera dilakukan agar menekan harga turun. Semakin banyak stoknya, semakin kecil nanti harganya," ungkap dia.
Adapun sejumlah komoditas pangan seperti cabai rawit merah dan daging sapi terus menunjukan tren kenaikan harga memasuki musim Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Harga cabai rawit merah di Jakarta sentuh angka tertinggi Rp 160.000 per kg, sementara harga daging sapi tembus Rp 170.000 per kg.
Abdullah Mansuri menilai, lonjakan harga tersebut jadi imbas kesiapan belum matang pemerintah dalam menghadapi libur akhir tahun nanti.
"Karena memang antisipasinya belum matang, dari awal belum matang. Pemerintah belum menyiapkan desain yang matang untuk pangan kita," tutur dia.
Waduh, Harga Daging Sapi Tembus Rp 160.000 per Kg
Sejumlah komoditas pangan masih terus mengalami kenaikan harga pada H-2 Natal 2022, Jumat (23/12/2022). Salah satunya daging sapi, yang harganya kian meroket baik di tingkat nasional maupun Jakarta.
Mengutip laman badanpangan.go.id/, Jumat (23/12/2022), harga daging sapi murni secara rata-rata di tingkat nasional dijual Rp 134.720 per kg, naik 0,14 persen atau Rp 190 dibanding hari sebelumnya.
Dilansir dari infopangan.jakarta.go.id, harga daging sapi murni di Jakarta bahkan tembus Rp 141.170 per kg, naik Rp 425 dibanding 22 Desember 2022. Bahkan, daging sapi murni dipatok pada angka tertinggi Rp 160.000 per kg di Pasar Pluit, Jakarta.
Sementara daging sapi has (paha belakang) dibanderol hingga Rp 145.909 per kg secara rata-rata di Jakarta, naik Rp 131 dibanding hari sebelumnya. Adapun harga tertingginya berada di posisi Rp 170.000 per kg di Pasar Petojo Ilir.
Senada, harga daging ayam ras juga alami lonjakan. Secara nasional, itu naik 0,44 persen atau Rp 160 jadi Rp 36.170 per kg. Sementara di Jakarta melambung hingga Rp 40.177 per ekor, naik Rp 377.
Kenaikan harga pun dialami komoditas lain semisal cabai rawit merah, dimana secara nasional harga rata-ratanya Rp 49.030 per kg, dan Jakarta Rp 51.826 per kg. Lalu cabai merah keriting yang dibanderol Rp 36.440 per kg di tingkat nasional, dan Rp 41.369 per kg di Jakarta.
Tak mau ketinggalan, harga bawang putih juga alami kenaikan jadi Rp 26.440 per kg di nasional, dan Rp 30.085 per kg di Jakarta.
Â
Advertisement
Minyak Goreng
Sedangkan harga minyak goreng curah yang sempat dipatok merata Rp 14.000 per liter dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), di tingkat nasional kini melambung jadi Rp 14.480 per liter. Sebaliknya, minyak goreng curah di Jakarta malah lebih rendah dari harga eceran dalam program MGCR (Rp 15.500 per kg), yakni Rp 15.350 per kg.
Di luar itu, harga sejumlah komoditas pangan terpantau tidak alami perubahan atau malah turun. Semisal harga telur ayam ras di tingkat nasional Rp 29.960 per kg (tidak berubah), dan Rp 30.244 per kg (turun Rp 329) di Jakarta.
Untuk harga beras medium, di nasional terpangkas jadi 11.400 per kg, namun di Jakarta naik jadi Rp 11.764 per kg. Sementara harga beras premium baik di nasional maupun Jakarta kompak turun, masing-masing Rp 12.960 per kg dan Rp 12.802 per kg.