Sukses

Menko Airlangga: Semua Harga Pangan Stabil, Beras dan Minyak Goreng Tersedia

Menko Airlangga berdialog langsung dengan para pedagang dan pembeli di Pusat Pasar Kota Medan sembari memantau harga dan ketersediaan stok berbagai macam bahan pangan pokok.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke Kota Medan pada Sabtu (24/12/2022). Salah satu agenda kunjungan kerja Menko Airlangga Hartarto ini adalah memantau keterjangkauan harga serta ketersediaan pasokan bahan pangan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Menko Airlangga juga menyempatkan diri untuk berdialog langsung dengan para pedagang dan pembeli di Pusat Pasar Kota Medan sembari memantau harga pangan dan ketersediaan stok berbagai macam bahan pangan pokok.

“Acara pagi ini merupakan tinjauan pasar terutama melihat kesiapan Natal dan Tahun Baru. Dari persiapan yang ada, harga semuanya stabil, beras dan minyak goreng juga tersedia,” kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2022).

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada pedagang dengan total nilai Rp 900 juta. Plafon KUR di kisaran Rp 50 juta – Rp 500 juta dari beberapa penyalur KUR seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, BSI, dan Bank Sumut.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong UMKM dalam mendapatkan pembiayaan yang mudah dan terjangkau.

 

Hingga 19 Desember 2022, realisasi penyaluran KUR nasional sudah mencapai 94,37 persen atau Rp 352,18 triliun dari target 2022 dan telah diberikan kepada 7,34 juta debitur. Penyaluran KUR sektor produksi mencapai 56,5 persen dan sektor non produksi (perdagangan) mencapai 43,5 persen.

“KUR tersedia Bapak-Ibu semua, dan di sini hadir dari beberapa bank penyalur KUR. Kredit yang super mikro sampai Rp 10 juta bunganya hanya 3 persen per tahun, KUR yang Rp 10 juta – Rp 100 juta tidak pakai agunan dan bunganya 6 persen per tahun, sementara yang Rp 100 juta – Rp 500 juta diminta agunan tambahan dan bunganya juga 6 persen,” tutur Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyerahkan Paket Sembako kepada petugas keamanan, petugas kebersihan, penjaga toilet, dan juru parkir di pasar tersebut. Selain itu, juga diadakan Pasar Murah atas kerja sama antara PUD Pasar Medan, Bulog, dan PT Pilar Grup Indonesia. Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok menjelang Nataru.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Bagikan KUR Rp 460 Triliun di 2023

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebut pemerintah telah menyiapkan dana untuk Kredit Usaaha Rakyat (KUR) tahun depan sebesar Rp 460 triliun. Anggaran yang disiapkan ini naik dari alokasi tahun 2022 yang hanya Rp 373 triliun.

"Tahun depan akan ditingatkan menjadi Rp 460 triliun dari tahun ini Rp 373 triliun," kata Teten dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12).

Teten menjelaskan dalam 7 tahun terakhir realiasasi penyaluran KUR terus meningkat tajam. Hal ini ditopang pembiayaan KUR yang diberikan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp 1.300 triiun.

"Pembiayaan UMKM kita totalnya Rp 1.300 triliun ini jadi penopang kegiatan UMKM. Menyediakan lapangan kerja 97 persne dari sektor mikro dan kecil," kata dia.

Sayangnya kata Teten, mayoritas pelaku UMKM belum terhubung dengan askes perbankan. Padahal Presiden Joko Widodo telah menetapkan target penyaluran kredit mencapai 30 persen atau sekitar Rp 1.800 triiun. Semetara saat ini baru mencapai 20 persen yakni diangka Rp 1.200 triliun.

"Porsi kredit perbankan ini ditargetkan mencapai 30 persen atau Rp 1.800 triliun dari saat ini baru mencapai 20 persen atau Rp 1.200 triliun," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

KUR Klaster

Untuk itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan cara pemberian KUR klaster. KUR klaster merupaan penyaluran dana yang diberikan kepada UMKM secara berkelompok yang terintegrasi dari hulu ke hilir dan terhubug dengan off taker. Sehingga bisa mengurangu potensi kredit macet.

KUR klaster bisa memberikan peluang pembiayaan kepada kelompo usaha dengan plafon Rp 500 juta per pelaku usaha. Selain itu, KUR kluster juga memperkuat kemitraan UMKM penguaha. Sehingga bisa menempatkan UMKM masuk dalam rantiu pasok industri.

Hasilnya, pelaku UMKM bisa meningkatan kemapuan manajemen usaha , menigkatak kualitas produksi dan meningkatan usahanya atau naik kelas. Mengingat di Indonesia, UMKM yang sudah masuk dalam ekosistem rantai pasok global masih rendah.