Liputan6.com, Jakarta PT Solusi Sinergi Digital Tbk - Surge (IDX:WIFI) melalui entitas anak usahanya PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave) secara resmi telah menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan Telekomunikasi (Fiber Lease Agreement) dengan XL Axiata.
Adapun XL Axiata menyewa jaringan telekomunikasi milik Weave sepanjang 3.599 km selama 10 tahun hingga tahun 2032.
Baca Juga
“Dengan menyewakan kabel fiber optik di jalur kereta api Pulau Jawa kepada XL Axiata, IJE membuktikan kualitas layanan yang diberikan kepada telco provider terkemuka di Indonesia. Hal ini melengkapi portofolio klien perseroan saat ini seperti Internet Service Provider (ISP), Data Center, dan Cloud Provider,” ujar CEO Surge, Hermansjah Haryono melalui keterangan tertulisnya di Jakarta (26/12/2022).
Advertisement
Kerjasama antara Surge dan XL Axiata meningkatkan pendapatan perseroan dari segmen bisnis Core Lease/Dark Fiber.
Selama ini Perseroan telah bekerjasama dengan berbagai klien diantaranya Internet Service Provider seperti My Republic, Cloud provider seperti Huawei Cloud, Data Center seperti NTT Data Center, dan lainnya.
“Kami optimis menjadi penyedia layanan backbone di jalur rel kereta api dengan kualitas premium sehingga dapat mengakselerasi ekonomi digital di Indonesia secara positif dan maksimal”, tutup Hermansjah
Solusi Sinergi Digital Gandeng KAI hingga Induk Usaha KUD Kembangkan Ekonomi Digital
Terus mengembangkan usahanya, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge resmi menjalin kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) melalui anak usahanya PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE).
Kerja sama yang terjalin berfokus pada pembangunan jaringan fiber optic sepanjang rel kereta Selain kerja sama dengan KAI, Surge juga menegaskan bila pihaknya tengah menjalin kerja sama eksklusif dengan Induk Koperasi Unit Desa (KUD) melalui anak usaha PT Jaringan Logistik Indonesia (JLI) dengan teknologi Warehouse Management System.
Hal ini dilakukan untuk membangun ribuan edge data center yang akan disebar di sepanjang pulau Jawa. Mengusung konsep edge data center1, ribuan data center akan berdiri di sejumlah stasiun kereta api dan gudang-gudang KUD.
"Sebaran stasiun dan gudang KUD di seluruh pelosok Pulau Jawa tidak hanya mengakomodir potensi konektivitas kota besar atau kawasan industri seperti Jakarta dan Cikarang, tetapi juga berbagai pihak di kota kecil seperti pemerintah daerah, Internet Service Provider lokal, startup asal daerah, kantor anak cabang perusahaan, UMKM retail online, software house hingga game developer lokal," kata Direktur Pengembangan Bisnis Solusi Sinergi Digital Martha Rebecca, Kamis (1/7/2021).
Advertisement
Selanjutnya
Riset Alpha-JWC dan Kearney menjelaskan, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia ke depan akan ditopang konsumen di luar kota, tepatnya kota Tier-2 dan Tier- 3.
Riset tersebut juga menyebut, dengan dukungan yang tepat seperti infrastruktur digital, kota Tier-2 dan Tier-3 dapat berkontribusi 30-50 persen ekonomi digital pada 2025.
Selain itu, potensi kota Tier-2 dan Tier-3 dapat menyumbang kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sebesar 3-5 persen, atau menambah USD 46 triliun hingga USD 77 triliun pada 2030.