Sukses

Gandeng Jepang, PTPN Bangun Pabrik Biopelet Berkapasitas 200 Ribu Ton

PTPN III bersama PT PTEC Research & Development (PTEC) menjalin kerja sama terkait pengembangan Pabrik Biopelet berbahan baku tandan kosong kelapa sawit.

 

Liputan6.com, Jakarta Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama PT PTEC Research & Development (PTEC), perusahaan penelitian dan pengembangan industri kimia organik asal Jepang, menjalin kerja sama terkait pengembangan Pabrik Biopelet berbahan baku tandan kosong kelapa sawit

Pabrik ini berada di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara dengan kapasitas olah 1 juta ton tandan kosong per tahun atau setara dengan produksi biopelet sebesar 200.000 ton per tahun.

Penandatangan Heads of Agreement (HoA) kerja sama tersebut dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna dan Direktur PT PTEC Research & Development, Suwaki Yasufumi, yang disaksikan Direktur Utama TESS Holdings Co. Ltd., Yamamoto Kazuki di Batam/

Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, mengatakan, kerja sama tahap awal pengembangan Biopelet tandan kosong telah dilaksanakan oleh PTPN VIII (Anak Usaha PTPN III) dengan PTEC untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pengeringan teh sebagai substitusi wood pellet yang harganya semakin mahal.

“Untuk tahap selanjutnya, PTPN III dan PTEC akan menyusun Studi Kelayakan (FS) Pengembangan Pabrik Biopelet tandan kosong kapasitas 1 juta ton tandan kosong per tahun setara 200 ribu ton biopelet per tahun di KEK Sei Mangkei, dengan orientasi pasar lokal dan ekspor,” disampaikan Denaldy.

PTEC menargetkan proses persiapan pembangunan pabrik biopelet dapat dimulai Tahun 2023 dengan kebutuhan lahan seluas 32 Ha di KEK Sei Mangkei.

Denaldy menyampaikan, PTPN III (Persero) sebagai Holding BUMN Perkebunan, memiliki komitmen besar dalam pengembangan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Hal itu dilakukan untuk mendukung kebijakan Pemerintah, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2014 terkait target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.

“PTPN Group sangat concern dalam mendukung program Dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan emisi karbon sesuai target NDC sebesar 29 persen pada tahun 2030,” ujarnya.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Tandan Kosong Sawit

Diharapkan dengan pengembangan biopellet berbasis tandan kosong sawit ini dapat memberikan nilai tambah penurunan emisi karbon sebesar 48 ribu Ton CO2e/tahun serta potensi penjualan kredit karbon. 

Dalam proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN Group, tandan kosong merupakan salah satu by product yang dihasilkan dalam proses pengolahan tersebut. Potensi produksi total tandan kosong PTPN Group sesuai RJPP 2024 sebesar 3 juta ton per tahun.

“Adapun tandan kosong tersebut, selama ini dimanfaatkan sebagai pupuk organik (land aplication) di areal kebun yang berdekatan dengan PKS,” tambah Denaldy.

Denaldy mengatakan, dengan semakin pesatnya pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit menjadi lebih beragam. Salah satunya, yakni dapat berupa pengembangan Bioetanol dan Biopelet.

Denaldy berharap, dengan telah ditandatangani Head Of Agreement (HOA) tersebut, akan menghasilkan feasibility study pengembangan Biopelet tandan kosong yang layak dan memberikan keuntungan bagi para pihak.

“Kami berharap progres pengembangan Biopelet tandan kosong ini dapat segera diimplementasikan di KEK Sei Mangkei,” ungkap Denaldy.

3 dari 4 halaman

PTPN Group Kantongi Laba Bersih Rp 5,06 Triliun sampai Oktober 2022

Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN Group mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,06 triliun sampai Oktober 2022. Angka ini naik 66,4 persen dari sebelumnya.

Sementara EBITDA perusahaan mencapai Rp 12,29 triliun atau naik 17,46 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Upaya manajemen dan semangat insan PTPN Group dalam mengimplementasikan transformasi tersebut telah membuahkan hasil yang membanggakan.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, menegaskan, capaian positif itu tak lepas dari berbagai inovasi yang telah dilakukan.

Terhadap inovasi bisnis perusahaan, holding di klaster perkebunandan kehutanan, telah melakukan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis limbah perkebunan, pembangkit listrik tenaga biogas, tenaga surya, dan tenaga air, serta pengembangan bahan bakar nabati (biodiesel dan biofuel) yang ramah lingkungan.

Dalam inovasi investasi, PTPN Group juga telah membangun kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei, kawasan industri terpadu Batang, dan kawasan agro wisata.

Sedangkan inovasi di bidang teknologi informasi, telah diimplementasikan melalui agro human resources information system dan digital farming berbasis mobile application, sensor pabrik berbasis internet of things dan SCADA, serta sistem informasi geografis.

“Atas pencapaian tersebut,PTPN Group memperoleh skor IT maturity level 3,68 (Terkelola),” papar Abdul Ghani.

Dia mengatakan bila di bawah komando Menteri BUMN Erick Thohir, terus melakukan transformasi menyeluruh di tubuh PTPN Group.

Salah satu upaya yang dilakukan sejak tiga tahun terakhir, adalah merestrukturisasi organisasi dan terus memperkuat integrasi di antara anak-anak perusahaan.

4 dari 4 halaman

Nilai Akhlak

Dia menyampaikan, transformasi dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan.

“Setidaknya, kami telah menerapkan lima strategi akselerasi kinerja perusahaan dengan nilai-nilai AKHLAK sebagai core value BUMN,“ ujarnya.

Kelima strategi tersebut, yakni optimalisasi portofolio dan operationalexcellences, commercial excellences dan ekspansi hilir, optimalisasi aset dan kemitraan strategis, pengembangan kapabilitas dan budaya, serta meningkatan sistem dan teknologi.

“Untuk itu, kami mewujudkan single identity yang telah menjadi bagian dari ProgramStrategis Nasional (PSN), seperti PalmCo, SugarCo, dan Aset Management CO (SupportingCo),” tambahnya.

Tak hanya itu, PTPN Group juga telah bertransformasi dalam budaya serta sumber daya manusia. Antara lain, melalui pembangunan PT LPP Agro Nusantara sebagai corporate university PTPN Group, integrated tallent management system nusantara, menghidupkan kembali budaya planters, human capital digitalize, culture and change management, dan remunerasi berbasis kinerja.

“PTPN Group terus berkomitmen untuk mengembangkan dan melestarikan sumber daya alam serta sumber daya manusia. Karena keberhasilan program transformasi akan membawa PTPN Group menjadi kebanggaan baru Indonesia,” ungkap dia.