Liputan6.com, Jakarta Kimia Farma memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses kesehatan saat melakukan perjalanan liburan tahun baru melalui Kimia Farma Express.
Kimia Farma Express merupakan inovasi dari PT Kimia Farma Apotek yang merupakan anak usaha PT Kimia Farma Tbk dengan mengusung konsep grab and fast.
Kimia Farma Express terletak di titik-titik tempat wisata, rest area, bandara, dan stasiun. Para traveller dapat dengan mudah dan cepat memperoleh kebutuhan obat-obatan dan personal care ketika melakukan perjalanan sehingga perjalanannya menjadi lebih efisien dan nyaman.
Advertisement
“Para traveller tentunya ingin mendapatkan kebutuhan kesehatan dalam perjalanan secara mudah dan cepat. Dengan adanya Kimia Farma Express yang menyediakan beragam obat-obatan Over The Counter (OTC) serta personal care yang diperlukan oleh para traveler akan menjadi solusi yang tepat," kata Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Kimia Farma Express sudah tersebar di 9 titik yang dapat dikunjungi yaitu KF Express Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta, KF Express Bandara Sepinggan (Balikpapan), KF Express Bandara Ngurah Rai (Denpasar), KF Express Bandara Juanda (Surabaya).
Kemudian, KF Express Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), KF Express Bandara Kulon Progo (Yogyakarta), KF Express Rest Area KM 72A (Karawang), KF Express Labuan Bajo dan KF Express Rest Area KM 88A Karawang yang baru dibuka pada tanggal 24 Desember 2022 lalu.
"Ditambah adanya penambahan titik baru KF Express Area KM 88A di Karawang ini merupakan komitmen PT Kimia Farma Apotek untuk terus memperluas layanan kesehatan yang optimal,” tutur Nurtjahjo.
Profil PT Kimia Farma, Bisnis, Produk, dan Anak Perusahaan
PT Kimia Farma merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri farmasi. PT Kimia Farma bahkan menjadi perusahaan farmasi pertama yang didirikan di Indonesia. Cikal bakal perusahaan ini telah dimulai ketika zaman kolonial Belanda
Adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi yang didirikan Pemerintah Hindia Belanda pada 1817. Setelah Indonesia merdeka, perusahaan tersebut akhirnya dinasionalisasi.
Pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Sebagai perusahaan farmasi pertama yang berdiri di Indonesia, PT Kimia Farma telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Untuk mengenal lebih dalam mengenai PT Kimia Farma, berikut adalah profil lengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari lama resmi perusahaan, Kamis (22/12/2022).
Advertisement
Sejarah PT Kimia Farma
Seperti yang telah sedikit dibahas sebelumnya, PT Kimia Farma merupakan perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia. Perjalanan Pt Kimia Farma telah dimulai ketika Pemerintah Hindia Belanda mendirikan perusahaan farmasi pada 1817 dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Setelah Indonesia, tepatnya pada tahun 1958, pemerintah Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PErusahaan Negara Farmasi (PNF) Bhinneka Kimia Farma.
Pada 1971, badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia farma (Persero). Pada tahun 2001 PT Kimia Farma mengubah statusnya menjadi perusahaan publik dan mencatatkan diri di bursa efek.
Pada 2014, PT Kimia Farma menjadi Healthcare Company. Kemudian pada 2017, PT Kimia Farma berinovasi dengan menjadi perusahaan Healthcare berbasis digital. Setahun kemudian, PT Kimia Farma mendirikan anak perusahaan yang diberi nama Kimia Farma Dawaa, sebagai perusahan yang bergerak di bidang ritel farmasi untuk pasa Arab Saudi. Ini adalah langkah penting dari PT Kimia Farma untuk bisa menembus pasar internasional.
Setahun berikutnya, yakni pada 2019, PT Kimia Farma mengakuisisi PT Phapros Tbk. Kemudian pada tahun 2020, dibentuk Holding BUMN farmasi, di mana PT Kimia Farma menjadi salah satu anggotanya.
Kegiatan Bisnis PT Kimia Farmasi
Kegiatan bisnis PT Kimia Farma dimulai dari produksi, distribusi, bahkan hingga ritel.
Produksi
Seluruh fasilitas produksi Kimia Farma telah dilengkapi dengan sertifikasi baik yang berlaku secara nasional maupun internasional, seperti Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB), ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015, serta sertifikasi Halal dari lembaga independen baik di dalam dan luar negeri.
Kimia Farma memiliki 10 (sepuluh) fasilitas produksi yang tersebar di 6 (enam) kota di Indonesia. Kelima fasilitas produksi tersebut telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB), sertifikat Cara Pembuatan Bahan Baku Obat yang Baik (CPBBAOB) dan sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 dari Lloyd’s, SGS dan TUV.
Distribusi
PT Kimia Farma senantiasa memastikan bahwa seluruh cabang memperoleh sertifikat dan memahami dengan baik Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Jalur distribusi Kimia Farma diawali dari Pabrik Kimia Farma yang kemudian disalurkan kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF). Selanjutnya, PBF akan menyalurkan atau mendistribusikan obat tersebut kepada Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Balai Pengobatan dan Toko Obat.
Khusus untuk sediaan farmasi berupa narkotika dan psikotropika memiliki jalur distribusi khusus. Untuk narkotika hanya bisa disalurkan dari Industri Farmasi kepada Pedagang Besar Farmasi tertentu, Apotek, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu, dan Rumah Sakit.
Ritel
Kegiatan PT Kimia Farma di bidang ritel farmasi meliputi apotek, klinik kesehatan, dan laboratorium diagnostik yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, PT Kimia farma telah memiliki lebih dari 1.232 jaringan Apotek yang tersebar di seluruh Indonesia.
Advertisement
Produk PT Kimia Farma
Sebagai perusahaan industri farmasi pertama yang berdiri di Indonesia, PT Kimia Farma telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Untuk meningkatkan bisnis dan layanannya, PT Kimia Farma membentuk anak perusahaan, antara lain sebagai berikut:
1. PT SINKONA INDONESIA LESTARI
PT Sinkona Indonesia Lestari (PT SIL) adalah perusahaan yang memproduksi garam Kina dan turunannya bagi banyak industri dan didistribusikan ke seluruh dunia, terutama untuk industri farmasi, minuman dan kimia. PT SIL didirikan pada 25 Oktober 1986 dan sebagai satu-satunya Kina Perusahaan Indonesia yang memproduksi Kina.
2. PT KIMIA FARMA APOTEK
PT Kimia Farma Apotek (KFA) adalah anak perusahaan Perseroan yang didirikan berdasarkan akta pendirian tanggal 4 Januari 2003. Sejak tahun 2011. KFA menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi layanan farmasi (apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optik, dengan konsep One Stop Healthcare Solution (OSHcS) sehingga semakin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.
3. PT KIMIA FARMA TRADING & DISTRIBUTION
PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) adalah anak perusahaan Perseroan yang didirikan pada tanggal 4 Januari 2003, bergerak di bidang layanan distribusi dan perdagangan produk kesehatan dan memiliki wilayah layanan yang luas mencakup 34 Provinsi dan 511 Kabupaten atau Kota.
4. PT KIMIA FARMA SUNGWUN PHARMACOPIA
PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP) didirikan pada 25 Januari 2016 dan merupakan pabrik bahan baku farmasi pertama di Indonesia. Merupakan kerjasama dengan skema joint venture antara PT Kimia Farma (Persero) Tbk dengan PT Sungwun Pharmacopia Indonesia sebagai perwakilan dari Sungwun Pharmacopia Co Ltd dari Korea Selatan.
5. KIMIA FARMA DAWAA
Kimia Farma Dawaa adalah entitas anak yang bergerak di bidang ritel farmasi di Arab Saudi sebagai bagian dari langkah untuk go global. PT Kimia Farma Dawaa melakukan kegiatan usaha di bidang manajemen ritel apotek, distribusi obat-obatan, kosmetik dan alat kesehatan, dan sejak tahun 2019 Kimia Farma Dawaa (melalui Machfudz Establishment) juga sebagai Distributor susu bayi (baby milk). PT Kimia Farma Dawaa resmi berdiri pada tanggal 26 Jumadil Awal 1439 H (bertepatan dengan 13 Februari 2018).
6. PT PHAPROS TBK
PT Phapros Tbk adalah perusahaan farmasi yang diakuisisi oleh PT Kimia Farma Tbk pada tanggal 27 Maret 2019. Akuisisi dilakukan sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang farmasi. Perusahaan ini memproduksi lebih dari 250 jenis obat yang lebih dari 170 jenis obat di antaranya merupakan hasil pengembangan sendiri (non-lisensi) dengan produk unggulannya yaitu Antimo yang menjadi pemimpin pasar di kategorinya.