Sukses

KB Bukopin Bakal Jual Kredit Macet Rp 10 Triliun

Bank KB Bukopin (BBKP) juga telah menyusun beberapa strategi untuk mengurangi kredit macet menuju kualitas kredit yang lebih baik pada 3-4 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berkomitmen memperbaiki kinerja fundamental. Secara garis besar, Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong menerangkan, pada 2022, perseroan fokus untuk meningkatkan aset berkualitas, sembari eliminasi bad loan.

Perseroan juga telah menyusun beberapa strategi untuk mengurangi kredit macet menuju kualitas kredit yang lebih baik pada 3-4 tahun.

"Salah satunya adalah melalui likuidasi tertentu dari total Rp 30 triliun kredit macet, kami berencana untuk membersihkan sekitar 10 triliun bisa melalui bank sales atau penerbitan obligasi syariah atau sukuk," kata dia dalam paparan publik perseroan, Rabu (28/12/2022).

Sementara untuk meningkatkan kualitas kredit, perseroan melakukan perombakan sistem pada penilaian kredit, analisa keuangan, hingga penilain agunan. Selain itu, perusahaan juga telah berkomitmen untuk perbaikan komunikasi antara perusahaan dengan para komunitas pasar modal serta publik.

"Lalu di 2024-2025 fokusnya adalah menargetkan sektor-sektor yang lebih spesifik lagi, yaitu sektor ritel atau UMKM. Dan tahun 2026 dan seterusnya baru bisa mencapai full flash growth, di mana diharapkan kita sudah mencapai turn arround secara finansial dan bisa fokus menjadi Bank terbaik di Indonesia dalam kualitas aset, memiliki platform digital yang komprehensif dan mengalami pertumbuhan di semua sektor bisnis,” imbuh dia.

 

2 dari 5 halaman

Selesaikan Kredit Bermasalah

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional KB Bukopin, Helmi Fahrudin mengatakan penyelesaian kredit bermasalah masih berlangsung. Sejak 2021 hingga saat ini, tercatat sudah ada Rp 10 triliun kredit bermasalah yang terselesaikan.

"Selama 2021 sampai dengan 2022 kami sudah bisa menyelesaikan kurang lebih Rp 10 triliun yang penyelesaiannya kami lakukan bad asset dengan berbagai langkah.Dari evaluasi kami ,ini berjalan sesuai rencana yang kami tetapkan. Target kami tahun 2023 sudah dapat kembali kami selesaikan dan kembali menjadi normal," imbuh dia.

NPL gross KB Bukopin untuk saat tercatat masih di atas 5 persen. Ke depannya, NPL ditargetkan di bawah 5 persen dan rasio Loan at Risk (LAR) di bawah 20 persen. “Proyeksi kami di tahun depan, tahun 2023 NPL gross kami proyeksikan berada di bawah 5 persen, dna loan at risk itu juga di bawah 20 persen,” pungkas Helmi.

 

3 dari 5 halaman

Getol Perbaiki Fundamental, KB Bukopin Janjikan Laba pada 2024

Sebelumnya, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berkomitmen untuk memperbaiki kinerja perseroan hingga mencatatkan laba. Hingga paruh pertama 2022, perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 3,32 triliun.

Direktur Keuangan KB Bukopin, Seng Hyup Shin mengatakan, perseroan mengupayakan untuk dapat mencatatkan laba pada 2024.

“Jadi kalau kita lihat arah strategi pada KB Bukopin ini dapat dibagi menjadi dua tahap. Yang pertama untuk 2023 kita akan masih fokus pada penanganan bad loan dan menjadikan PPOP kita positif, sementara untuk tahun 2024 baru nanti akan kita jadikan net income kita menjadi positif,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Rabu (28/12/2022).

Selain itu, dari sisi fee base income juga akan menjadi fokus perseroan ke depannya. Di mana KB Bulopin akan fokus dari produk mutual fund hingga bank asurance dan akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar Korea yang sudah ada di pasar Indonesia.

Bersamaan dengan itu, penambahan modal melalui rights issue juga diharapkan dapat mempertebal modal perseroan.

“Kita juga secara internal akan berupaya untuk mengurangi biaya-biaya. Jadi untuk strategi cost efficiency ini sudah kita rancang sedemikian rupa dan secara strategis menjadi target kita. Tidak hanya dari sisi pengurangan biaya, namun akan memperbaiki struktur-struktur biaya, sehingga untuk pengeluaran itu akan menjadi lebih sustain lagi ke depannya,” pungkas Seng Hyup Shin.

 

4 dari 5 halaman

Rights Issue

Sebelumnya, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Aksi ini sekaligus menjadi jalan masuknya suntikan modal Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali perseroan.

Direktur Keuangan KB Bukopin, Seng Hyup Shin menuturkan, saat ini perseroan tengah mengumpulkan persyaratan administratif uang dibutuhkan dalam proses rights issue. Aksi ini telah mendapat persetujuan para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 November 2022.

“Saat ini kita sedang mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses rights issue. Jadi sesuai jadwal yang kita susun, nanti Januari kami akan melakukan pendaftaran pertama kepada OJK,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Rabu (28/12/2022).

Berdasarkan perkiraan jadwal yang sudah disusun perseroan, kemungkinan pernyataan efektif dari OJK akan diterima pada Maret 2023. Sementara proses rights issue diperkirakan rampung pada April atau Mei 2023.

Rencananya, KB Bukopin menerbitkan saham baru seri B sebanyak- banyaknya 120 miliar lembar saham, tergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan. Namun perseroan belum mengumumkan harga pelaksanaannya. Seng Hyup Shin mengatakan, dalam menentukan harga pelaksanaan, setidaknya ada beberapa hal yang dicermati perseroan.

 

 

 

5 dari 5 halaman

Pertimbangan Penetapan Harga

“Pertama, pertimbangan kami adalah regulasi yang berlaku di Indonesia, sementara untuk perhitungan dari estimasi kisaran harganya nanti akan dilakukan pihak eksternal yang akan melakukan penilaian secara objektif,” ujar dia.

Saat ini perseroan juga tengah melakukan diskusi dengan calon investor. Di mana penapat calon investor nanti juga akan menjadi pertimbangan penetapan harga pelaksanaan.

"Jadi berapa kisaran harganya akan kami umumkan pada Maret. Tentunya kita juga akan melihat ketentuan yang berlaku,” imbuh Seng Hyup Shin.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama KB Bukopin, Woo Yeui Lee mengatakan rights issue ini dimaksudkan untuk memperkuat permodalan dari KB Bukopin, sekaligus untuk membantu memperluas bisnis yang ada saat ini.

“Saat ini saat ini KB Kookmin Bank memiliki 67 persen dari saham KB Bukopin sehingga dapat menjadi pemegang saham pengendali. Oleh karenanya, KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali dan KB Bukopin akan berusaha keras agar proses capital injection dari rights issue terlaksana dengan baik,” terang Woo Yeui Lee.