Liputan6.com, Jakarta Untuk mendorong perbaikan ekosistem lingkungan, BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungannya dengan menyalurkan program-program yang secara nyata. Salah satunya melalui Program BRI Bertani di Kota atau BRInita, yaitu konsep bertani dengan memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.
Dalam program ini, BRI menyalurkan bantuan urban farming berupa pembangunan fisik seperti rumah tanaman atau green house yang dapat diaplikasikan dalam tiga model urban farming seperti metode vertikultur, metode hidroponik, dan metode wall gardening.
Baca Juga
Metode vertikultur merupakan budidaya menanam secara vertikal menggunakan paralon atau botol secara bertingkat di ruang yang sempit. Adapun metode hidroponik merupakan budidaya menanam dengan menggunakan air tanpa tanah serta memperhatikan unsur hara. Sementara itu, metode wall gardening merupakan metode vertikultur namun menggunakan dinding sebagai media tanam.
Advertisement
Â
Ketiga model urban farming tersebut dapat menjadi wadah untuk tanaman-tanaman hortikultura yang bernilai ekonomi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, bunga serta tanaman obat keluarga.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa nantinya, urban farming ini akan dikelola oleh kelompok wanita maupun masyarakat umum yang berada di wilayah tersebut.Â
"Ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab BRI dalam mendukung kelestarian lingkungan, khususnya lingkungan yang padat penduduk" ujar Catur.
Dalam pelaksanaannya, Program BRInita dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia dengan melibatkan Ikatan Wanita BRI (IWABRI) sebagai pembina dan secara bertahap diimplementasikan di 18 Regional Office (RO) BRI di Indonesia. Sebagai tahap awal, program ini dilaksanakan di tiga lokasi di Jakarta yaitu di Kampung Bali, Jelambar, dan Sunter.
Â
Tidak hanya bantuan infrastruktur, BRI juga melakukan pembinaan bagi penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli/instansi terkait serta melakukan pembinaan berkala. Hal ini diharapkan mampu menambah nilai ekonomis seperti penjualan, pengelolaan, packaging dan pemasaran.
Catur menambahkan, program BRInita diharapkan dapat memberikan nilai ekonomis bagi rumah tangga, menambah keasrian lingkungan, serta memberikan aktivitas tambahan yang bermanfaat bagi para ibu dan masyarakat yang tinggal di kawasan padat pemukiman.
Program BRInita yang digerakkan oleh BRI juga ikut meramaikan puncak peringatan HUT BRI ke-127 "BRILian Fest" pada Minggu, 18 Desember 2022 di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, BRI menampilkan booth "BRInita" yang menyajikan tanaman hortikultura seperti tanaman sayur-sayuran dan obat-obatan.
Selain itu, terdapat pot-pot tanaman yang terbuat dari limbah masker yang diolah menjadi biji plastik dan menjadi pot tanaman. Keberadaan stand BRI Peduli ini diharapkan menjadi sarana edukasi bagi pengunjung.
Dalam ajang BRILian Fest juga menampilkan berbagai macam program BRI Peduli lainnya seperti pengelolaan limbah botol bekas yang diolah menjadi instalasi seni serta penyajian Mural BRI Peduli yang menggambarkan keseluruhan kegiatan BRI Peduli sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat.
Â
(*)