Sukses

Batam dan Bintan Mati Lampu

PT PLN Batam meminta maaf kepada masyarakat dan memohon dukungan serta doa dari masyarakat agar sistem kelistrikan Batam-Bintan kembali normal.

Liputan6.com, Jakarta - PLN melaporkan bahwa terjadi gangguan pada sistem kelistrikan Batam dan Bintan di Provinsi Kepulauan Riau. Gangguan yang terjadi sejak Minggu (1/1/2023) sekitar pukul 04.00 WIB ini mengakibatkan sebagian wilayah mengalami pemadaman listrik atau mati lampu.

PT PLN Batam telah menerjunkan petugas di lapangan dengan fokus pada pemulihan sistem kelistrikan. Selain itu, peugas PLN juga telah melakukan analisa penyebab gangguan yang membuat sebagian wilayah Batam - Bintan mengalami pemadaman listrik.

“Saat ini kami sedang melakukan pemulihan secara bertahap. Dapat kami informasikan bahwa saat ini petugas teknis juga terus melakukan upaya penanganan agar sistem kelistrikan Batam berangsur pulih kembali,” kata Corporate Secretary PT PLN Batam Hamidi Hamid, dikutip dari Antara, Minggu (1/1/2023).

Anak perusahaan PLN (Persero) itu tengah melakukan pengecekan secara menyeluruh.

Menurut dia, listrik di beberapa wilayah Batam dan Bintan secara bertahap sudah kembali terhubung.

"Akibat kejadian ini, PT PLN Batam meminta maaf kepada masyarakat dan memohon dukungan serta doa dari masyarakat agar sistem kelistrikan Batam-Bintan kembali normal," demikian keterangan PLN Batam.

Sementara itu, warga Kota Batam mengeluhkan sambungan listrik yang terputus sejak subuh.

"Batam sangat jarang mati listrik, dan ini seperti hadiah pergantian tahun yang buruk," kata warga Batam, Capo.

Ia berharap PLN Batam dapat segera memperbaiki kendala tersebut agar listrik dapat kembali dinikmati warga di pulau itu.

"Biasanya kalau ada kendala listrik, bisa diatasi dalam waktu singkat. Kami harap kali ini PLN Batam juga bisa melakukan hal yang sama," kata dia.

2 dari 3 halaman

78 Ribu Personil PLN Siap Terjang Cuaca Ekstrem Demi Amankan Pasokan Listrik

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya cuaca ekstrem hingga awal tahun 2023. PT PLN (Persero) memastikan seluruh personelnya dalam keadaan siap mengantisipasi berbagai potensi yang terjadi, termasuk cuaca buruk.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut, ada ribuan personel yang siap mengamankan pasokan listrik selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Termasuk adanya potensi cuaca ekstrem pada momen-momen tersebut.

"Seluruh personel sudah siaga untuk antisipasi hujan lebat disertai angin puting beliung atau potensi bencana lain yang berpotensi mengganggu kelistrikan," ujarnya di Kantor PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban di Gandul, Depok, Sabtu (31/12/2022) malam.

"Untuk itu, seluruh Pegawai PLN yang secara tugasnya kritikal, seperti dispatcher, operator, pemeliharaan, penanganan gangguan, call center, security, pelaksana akan tetap bekerja secara maksimal walaupun di hari libur," sambung pria yang karib disapa Darmo.

Dalam menghadapi imbas dari cuaca ekstrem, Darmo menyebut PLN telah menjalin komunikasi dengan BMKG. Kemudian juga dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pemerintah daerah untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

Untuk diketahui, ada total 3.000 Posko dengan kekuatan 78.000 personil, 6.800 Kendaraan dan 3.110 peralatan pendukung siaga di seluruh unit.

"Semuanya dalam kondisi siap, dalam status on dan stand by. Sehingga jikapun, seandainya, terjadi kebutuhan respons gangguan apapun, bisa seketika diterjunkan tim ke lokasi yang siap dengan peralatan dan perlengkapannya,"ungkap Darmo.

Dia memastikan, PLN berkomitmen penuh dalam mengawal malam pergantian tahun. Bukan hanya kesiapan kelistrikan, tetapi juga mengawal setiap lokasi penting untuk gerak cepat jika terjadi gangguan-gangguan sekecil apapun.

 

3 dari 3 halaman

Tips Jika Terjadi Banjir

Lebih lanjut, Darmo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada adanya potensi banjir saat momen Nataru. Apalagi dengan adanya cuaca ekstrem yang siprediksi terjadi di beberpaa daerah.

Dia menyampaikan, jika terjadi potensi banjir, segera cabut colokan listrik. Lebih aman jika matikan aliran listrik sementara dari kWh meter.

"Dalam kondisi tertentu, seperti banjir misalnya, kami harus mengamankan kelistrikan dengan memadamkannya agar tidak membahayakan keselamatan masyarakat," ujar dia.

"Jika masyarakat melihat potensi bahaya listrik silahkan dapat menghubungi PLN," imbuh Darmo.