Sukses

200 Hari Jadi Mendag, Zulkifli Hasan Ngaku Sukses Turunkan Harga Minyak Goreng

Sejak dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 15 Juni 2022, janji Zulkifli Hasan kepada Presiden Joko Widodo adalah menurunkan harga dan menyediakan minyak goreng.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, tepat pada 1 Januari 2023 masa jabatan sebagai Menteri Perdagangan memasuki hari ke-200. Zulkifli Hasan mengaku telah berhasil menurunkan harga dan menyediakan minyak goreng dengan harga terjangkau dalam satu bulan.

“Sejak dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 15 Juni 2022, janji saya kepada Presiden Joko Widodo adalah menurunkan harga dan menyediakan minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat dalam waktu satu bulan. Tidak sampai satu bulan, hanya 21 hari sejak pelantikan, minyak goreng kemasan rakyat dengan merek MINYAKITA yang dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000/liter berhasil diluncurkan pada 6 Juli 2022,” kata Zulkifli Hasan, dalam konferensi pers, Senin (2/1/2023).

Menurutnya, dalam 100 hari kerja sebagai Menteri Perdagangan, MINYAKITA sudah tersedia di 34 provinsi, termasuk NTT, Papua Barat, dan Papua dengan harga tetap sesuai HET, yaitu Rp 14.000 per liter.

Stabilisasi harga minyak goreng dan barang kebutuhan pokok lainnya sepanjang semester II-2022 juga berkontribusi meredam laju inflasi di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hingga November 2022, inflasi Indonesia terus melandai. Inflasi Umum tercatat 5,42 persen YoY, didorong oleh inflasi volatile food sebesar 5,70 persen YoY yang merupakan angka terendah sejak Mei 2022.

Strategi yang dilakukan Kementerian Perdagangan adalah komitmen turun langsung dari pasar ke pasar. Jumlahnya sampai hari ini sudah mencapai 44 pasar, dari ujung barat Pasar Al-Mahira Lamdingin Kota Banda Aceh hingga ujung timur Pasar Sentral Remu Sorong Papua Barat.

“Ke depan, Saya dan seluruh jajaran di Kementerian Perdagangan akan terus berkeliling memastikan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok terkendali,” ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

Baja

Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, di sektor perdagangan dalam negeri, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) juga berkomitmen mengutamakan perlindungan konsumen dalam negeri, khususnya karena Indonesia adalah pasar yang besar.

Sepanjang tahun 2022, Kementerian Perdagangan telah melakukan pengawasan terhadap 18 pelaku usaha besi baja. Untuk memberikan rasa aman, Kementerian Perdagangan juga menyegel produk baja yang tidak memenuhi persyaratan mutu Standar Nasional Indonesia (SNI) senilai Rp41,68 miliar di Kabupaten Serang, Banten.

“Dengan lebih dari 270 juta jiwa yang menjadi konsumen Indonesia, pengawasan terhadap produk yang diperdagangkan menjadi penting agar konsumen aman dan tidak dirugikan,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Selain itu, sepanjang 2022, Kementerian Perdagangan telah mengawasi dan berhasil menurunkan 37.488 tautan perdagangan di lokapasar (marketplace) karena tidak sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).

Hal ini merupakan wujud komitmen Kementerian Perdagangan dalam melindungi konsumen dan memastikan tata kelola PMSE berjalan dengan baik.

“Pengawasan konten perdagangan dan tautan yang tidak sesuai ketentuan dan berpotensi merugikan konsumen terus dilakukan secara intensif dan dilakukan penindakan secara tegas seiring maraknya aktivitas perdagangan melalui sistem elektronik,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.

 

3 dari 3 halaman

Pakaian Impor Bekas

Hal menarik lainnya, Mendag Zulkifli Hasan juga merespons maraknya peredaran pakaian impor bekas pada 12 Agustus 2022 dengan memimpin langsung pemusnahan 750 bal pakaian bekas senilai Rp8,5 miliar di Kawasan Pergudangan Gracia, Karawang, Jawa Barat.

Selanjutnya, untuk sektor perdagangan luar negeri, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2022, ekspor memberikan kontribusi yang sangat signifikan.

Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022. Bahkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022.