Liputan6.com, Jakarta PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN menilai perayaan Natal 2022 lalu jadi momentum perusahaan untuk mengobarkan semangat dalam menyongsong tahun 2023.
Senior Executive Vice President (SEVP) Operation I PTPN III (Persero), Darmansyah Siregar, mengajak seluruh insan PTPN senantiasa mendoakan perusahaan agar selalu sehat dan dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Khususnya dalam melakukan transformasi bisnis melalui tiga subholding baru perusahaan.
Baca Juga
"Di mana, arah transformasi bisnis perusahaan ke depan dibagi menjadi SugarCo, PalmCo dan SupportingCo," ujar Darmansyah dalam keterangan tertulis, Senin (2/1/2023).
Advertisement
Sebagaimana diketahui, PTPN mendirikan tiga subholding baru sebagai upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi. Langkah ini juga diambil demi mencapai keunggulan operasional dan meningkatkan performa perkebunan nasional lebih baik.
Ketiga subholding tersebut diantaranya adalah Sugar Co, Palm Co dan Supporting Co. Sugar Co sendiri akan fokus pada peningkatan produksi gula dan beberapa produk turunannya.
Sedangkan nantinya Palm Co berfokus pada peningkatan nilai tambah dari produk-produk hasil kelapa sawit. Palm Co juga akan masuk dalam bidang energi seperti biogas, biodiesel sustainable efficient fuel serta palm oil mill effluent (POME).
Selanjutnya
Kemudian Subholding ketiga, Supporting Co bertanggung jawab pada pengembangan produk dari komoditas kakao, kopi dan teh. Ketiga subholding baru PTPN III ini direncanakan akan rampung tahun depan.
Menanggapi rencana tersebut, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury menerangkan bahwa Kementerian BUMN sangat mendukung pembangunan tiga subholding baru ini.
"Tentunya kami mendukung rencana PTPN untuk membangun tiga subholding," kata Wamen Pahala beberapa waktu silam.
Advertisement
Gandeng Jepang, PTPN Bangun Pabrik Biopelet Berkapasitas 200 Ribu Ton
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama PT PTEC Research & Development (PTEC), perusahaan penelitian dan pengembangan industri kimia organik asal Jepang, menjalin kerja sama terkait pengembangan Pabrik Biopelet berbahan baku tandan kosong kelapa sawit
Pabrik ini berada di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara dengan kapasitas olah 1 juta ton tandan kosong per tahun atau setara dengan produksi biopelet sebesar 200.000 ton per tahun.
Penandatangan Heads of Agreement (HoA) kerja sama tersebut dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna dan Direktur PT PTEC Research & Development, Suwaki Yasufumi, yang disaksikan Direktur Utama TESS Holdings Co. Ltd., Yamamoto Kazuki di Batam/
Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, mengatakan, kerja sama tahap awal pengembangan Biopelet tandan kosong telah dilaksanakan oleh PTPN VIII (Anak Usaha PTPN III) dengan PTEC untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pengeringan teh sebagai substitusi wood pellet yang harganya semakin mahal.
“Untuk tahap selanjutnya, PTPN III dan PTEC akan menyusun Studi Kelayakan (FS) Pengembangan Pabrik Biopelet tandan kosong kapasitas 1 juta ton tandan kosong per tahun setara 200 ribu ton biopelet per tahun di KEK Sei Mangkei, dengan orientasi pasar lokal dan ekspor,” disampaikan Denaldy.
PTEC menargetkan proses persiapan pembangunan pabrik biopelet dapat dimulai Tahun 2023 dengan kebutuhan lahan seluas 32 Ha di KEK Sei Mangkei.
Denaldy menyampaikan, PTPN III (Persero) sebagai Holding BUMN Perkebunan, memiliki komitmen besar dalam pengembangan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Hal itu dilakukan untuk mendukung kebijakan Pemerintah, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2014 terkait target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.
“PTPN Group sangat concern dalam mendukung program Dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan emisi karbon sesuai target NDC sebesar 29 persen pada tahun 2030,” ujarnya.