Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) siap menjalankan keputusan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang memutuskan untuk mempertahankan tarif listrik pada periode triwulan pertama tahun 2023.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN berkomitmen memasok listrik andal untuk mendorong perekonomian nasional.
Baca Juga
Apalagi, listrik yang andal merupakan jantung perekonomian nasional yang mampu meningkatkan produktivitas masyarakat dan juga mendorong daya saing industri.
Advertisement
Dia menjelaskan, pemerintah berkomitmen melindungi masyarakat dengan tetap memberikan subsidi listrik kepada pelanggan rumah tangga 450-900 Volt Ampere (VA). Begitu pula pelanggan nonsubsidi tidak mengalami kenaikan tarif pada periode ini dan tetap mendapatkan kompensasi.
“Listrik adalah jantung perekonomian nasional. Oleh karena itu, PLN siap menjaga pasokan listrik tetap andal dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Darmawan, dalam keterangan resmi, Kamis (5/1).
Ia mengatakan, parameter penetapan tarif listrik ditentukan oleh realisasi parameter ekonomi makro pada triwulan keempat tahun lalu kurs rupiah di angka Rp 15.079,96 per dolar AS, Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 89,78 dolar AS per barel, Harga Batubara Acuan (HBA) sebesar Rp 920,41 per kg dan inflasi sebesar 0,28 persen.
Daftar Tarif Listrik
Adapun besaran tarif tenaga listrik untuk per Januari hingga Maret 2023 sebagai berikut:
1. Pelanggan Rumah Tangga Daya 450 VA Bersubsidi sebesar Rp 415/kWh.
2. Pelanggan Rumah Tangga Daya 900 VA Bersubsidi sebesar Rp 605/kWh.
3. Pelanggan Rumah Tangga Daya 900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu) sebesar Rp 1.352/kWh.
4. Pelanggan Rumah Tangga Daya 1.300-2.200 VA sebesar Rp 1.444,70/kWh.
5. Pelanggan Rumah Tangga Daya 3.500 ke atas sebesar Rp 1.699,53/kWh.
Advertisement
Stok Batu Bara Aman, PLN Apresiasi Pengusaha Kapal
PT PLN (Persero) mengapresiasi peran dan dukungan DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) dalam turut menjaga keamanan pasokan batu bara selama 2022.
Setelah sempat mengalami krisis pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada awal 2022, kini pasokan batubara dapat terjaga dengan aman di level stock mencapai 20 Hari Operasi.
Amannya stok batubara di PLTU tersebut tercapai di tengah tantangan lonjakan harga batu bara ekspor yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni di atas 400 USD per metrik ton.
Dalam suratnya ke DPP INSA, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan keberhasilan PT PLN mengubah kondisi krisis pada awal tahun menjadi kondisi aman di akhir tahun 2022 tersebut dapat terwujud berkat dukungan berbagai stakeholder kunci, termasuk INSA untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan armada kapal (vessel dan tongkang) untuk mengangkut batu bara dari pelabuhan muat sumber tambang ke PLTU.
"Memperhatikan hal-hal di atas, kami dengan segala kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ketua beserta seluruh jajaran pengurus serta anggota INSA atas dukungan yang luar biasa kepada PT PLN," kata Darmawan seperti dikutip dari surat PT PLN kepada DPP INSA, Jumat (30/12/2022).
Pada April lalu, PT PLN (Persero) juga telah memberikan penghargaan kepada DPP INSA atas dukungannya saat mengatasi krisis energi primer pada awal 2022 ini. Penghargaan diberikan secara simbolis oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo kepada Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto.
Bersyukur
Carmelita Hartoto mengatakan, amannya pasokan batubara di PLTU pada akhir tahun ini patut disyukuri dan diusahakan agar pasokannya bisa terus terjaga dengan aman, sehingga krisis pasokan batubara yang sempat terjadi tidak terulang kembali.
Seperti diketahui, pasokan batubara di 17 PLTU milik PLN sempat mengalami kekurangan pada awal 2022.
Carmelita menceritakan, yang terjadi saat itu INSA mengkonsolidasikan seluruh perusahaan pelayaran nasional untuk mengerahkan seluruh armada kapal curah agar memasok batubara di PLTU dalam negeri.
Berkat komitmen nasionalisme dan sinergi INSA-PLN dan dukungan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi serta Kementerian Perhubungan, pasokan batubara di PLTU milik PLN kembali aman dan keluar dari ancaman krisis energi.
"Pelayaran nasional berkomitmen untuk mengutamakan kepentingan nasional demi menjaga ketahanan energi Indonesia. Namun tentu, keberhasilan menjaga stok batubara bukan karena peran INSA semata, tapi juga berkat peran besar PLN dan seluruh stakeholder lainnya,” ujar Carmelita.
Advertisement