Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi pariwisata di Asia Tenggara (ASEAN) disebut sebut akan menjadi penerima manfaat utama dari pencabutan larangan perjalanan China.
Hal ini salah satunya karena kawasan itu tidak memberlakukan aturan tes Covid-19 bagi pelancong China seperti yang diberlakukan Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Mengutip Channel News Asia, Jumat (6/1/2023) ekonom CIMB, yakni Song Seng Wun melihat bahwa pelancong China akan tertarik memilih destinasi yang minim aturan ketat, yang pada hasilnya menguntungkan Asia Tenggara.
Advertisement
"Semakin sibuk bandara regional, semakin baik untuk ekonomi mereka," kata Song Seng Wun.
Seperti diketahui, negara-negara Asia Tenggara yaitu Kamboja hingga Indonesia, Thailand dan Singapura tidak memberlakukan persyaratan tes Covid-19 bagi pelancong dari China.
Namun Malaysia dan Thailand masih memberlakukan aturan pengujian virus pada air limbah pesawat untuk menghindari risiko paparan Covid-19.
"Kami tidak mengambil sikap diskriminatif (terhadap) negara mana pun," kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, terkait kedatangan pelancong asing di negaranya.
Bahkan, sebuah survei yang dirilis pada Desember 2022 oleh pameran dagang ITB China menunjukkan 76 persen agen perjalanan di negara itu menempatkan Asia Tenggara sebagai tujuan utama ketika aturan perjalanan dilonggarkan.
Sebelum pandemi Covid-19 atau tepatnya pada tahun 2019, 155 juta orang dari China melakukan perjalanan ke luar negeri, menghabiskan hingga USD 254,6 miliar, atau mendekati PDB Vietnam, ungkap Citi.
Perusahaan bank investasi asal Amerika itu juga memperkirakan pemulihan dalam pariwisata massal di Vietnam akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2023.
Vietnam Hingga Malaysia Bersiap Kembali Sambut Wisatawan China
Di Vietnam, hampir sepertiga dari 18 juta kedatangan pelancong asing pada tahun 2019 berasal dari China, sementara sekitar seperlima dari kedatangan internasional di Singapura juga berasal dari negara itu dan menghabiskan USD 671 juta.
Thailand memperkirakan akan menyambut 5 juta wisatawan dari China tahun ini, atau sekitar setengah dari 10,99 juta wisatawan pada 2019.
Adapun Malaysia yang memproyeksikan 1,5 juta hingga 2 juta wisatawan China akan datang ke negaranya tahun ini dibandingkan 3 juta sebelum pandemi.
Asosiasi Agen Tur dan Perjalanan Malaysia bahkan sedang mempersiapkan road show di kota-kota China untuk menarik pengunjung, menurut keterangan wakil presidennya, Ganeesh Rama.
Advertisement
PPKM Dicabut, PHRI Prediksi Sektor Pariwisata Bakal Melesat
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, mengatakan dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa mendorong dan mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, khususnya di tahun 2023 ini.
"Itu (PPKM) akan mendorong dan sangat lebih mempercepat pemulihan yang ada," kata Hariyadi kepada Liputan6.com, Rabu (4/1/2023).
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memutuskan mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang selama ini menjadi kebijakan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pencabutan PPKM di Indonesia ini resmi dilakukan oleh Jokowi mulai Jumat 30 Desember 2022 lalu. PHRI pun berharap, dengan begitu di tahun 2023 sektor pariwisata bisa pulih sebagaimana sebelum pandemi.
"Mudah-mudahan di semester 2 akan terjadi kondisi yang sama dengan tahun 2019 dan mungkin bisa jadi lebih tinggi tergantung nanti faktor dari transportasi,” ujarnya.
Namun, pemulihan juga tergantung pada biaya transportasi. Misalnya, dia berharap tiket pesawat bisa lebih kompetitif alias tidak mahal sekali, maka diyakini dapat mendorong dan meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara.
"Pengalaman kita di 2019 waktu pada saat harga tiket mahal, itu menahan laju pertumbuhan pergerakan wisatawan nusantaranya," katanya.
Pariwisata Mulai Pulih, Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Naik 336 Persen di November 2022
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing yang masuk ke Indonesia mencapai 4,58 juta orang pada Januari hingga November 2022. Angka ini naik 228,30 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama 2021.
Khusus untuk November 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia 657,27 ribu orang. Angka ini juga naik luar biasa yaitu mencapai 336,50 persen dibandingkan dengan kondisi November 2021.
"Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada November 2022 justru mengalami penurunan sebesar 3,19 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual di Jakarta, (2/1/2022).
Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada November 2022 mencapai 54,41 persen. Atau naik 6,58 poin dibandingkan dengan TPK November 2021.
"Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK November 2022 juga mengalami kenaikan sebesar 2,10 poin," ucapnya.
Sedangkan, TPK hotel klasifikasi nonbintang pada November 2022 tercatat sebesar 24,04 persen. Angka ini naik 1,16 poin dibandingkan dengan TPK November 2021 namun turun 0,37 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Untuk rata-rata lama menginap tamu hotel klasifikasi bintang selama November 2022 tercatat sebesar 1,70 hari, naik 0,11 poin dibandingkan dengan kondisi November 2021 dan 0,04 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Advertisement
PPKM Dicabut, Sandiaga Uno Ketiban Berkah
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 kemarin. Tentu saja pencabutan kebijakan PPKM ini memberikan berkah tersediri kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Dengan pencabutan PPKM, target kunjungan wisata bakal terakselerasi. Di 2023 ini, Sandiaga Uno menargetkan bisa mendatangkan 7,4 juta wisatawan mancanegara.
"Dampak terhadap pariwisata akan sangat signifikan, kita semakin yakin target pergerakan wisatawan mancanegara ke 7,4 juta itu akan bisa kita wujudkan di tahun 2023," ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya, Jakarta, Senin (2/1/2022).
Sandiaga mengatakan, keputusan pemerintah mencabut PPKM akan berdampak positif terhadap kinerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebab, kegiatan dan mobilitas masyarakat termasuk wisatawan saat ini tidak lagi dibatasi.
"Jadi tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat, mobilitas masyarakat, event akhir tahun bisa digelar, konser musik, juga kegiatan budaya ataupun kegiatan olahraga," jelas Sandiaga.