Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter bakal menyudahi pemakaian dompet digital Linkaja untuk layanan KRL Commuter Line Jabodetabek dan Yogyakarta-Solo per 16 Januari 2023.
Adapun layanan tiket KRL melalui aplikasi dompet digital kolaborasi bank BUMN tersebut hanya berlaku 3 tahun 3 bulan kurang, sejak diluncurkan pada 1 Oktober 2019 .
Baca Juga
Sebagai pengganti, penumpang KRL Commuter Line nantinya dipersilakan untuk membeli kartu multi trip atau menggunakan kartu pembayaran milik perbankan.
Advertisement
"Mulai 16 Januari 2023, pembayaran tiket Commuterline di Jabodetabek & Yogya-Solo dgn Aplikasi LinkAja akan dinonaktifkan. #RekanCommuters dpt menggunakan pilihan pembayaran lainnya dgn Kartu Multi Trip, Kartu Bank & QR Code lainnya (QR Code khusus Commuterline di Jabodetabek)," tulis akun Twitter resmi @CommuterLine, Senin (9/1/2023).
Alternatif lainnya, KAI Commuter menyarankan para konsumen untuk menyiapkan kartu pembayaran elektrik (e-money) keluaran berbagai macam bank.
"Tersedia juga alternatif tiket lain Kartu Bank (Flazz, E-money, Brizzi, TapCash) petugas kami senantiasa akan memberikana arahan dengan senang hati," kata KAI Commuter menimpali cuitan salah seorang netizen.
Tidak hanya kartu bank saja, penumpang KRL Commuter Line di Jabodetabek dan Yogya-Solo juga bisa menggunakan aplikasi Gojek untuk melakukan pembayaran. Adapun satu platform bisa menaungi hingga 4 orang sekaligus.
"Kami informasikan untuk alternatif silakan dapat menggunakan aplikasi Gojek pada menu "GoTransit" (maksimal 4 penumpang/tiket dalam 1 akun) ya kak. Terima kasih," tulis KAI Commuter.
Menhub Pastikan Tarif KRL Tak Naik di 2023
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan, tarif KRL Commuter Line tidak akan mengalami kenaikan pada 2023 mendatang.
Namun, skema pembayarannya akan dipisah antara penumpang yang mampu dan kurang mampu via tiket kartu. Meski begitu, ia belum merinci secara jelas bagaimana skema tersebut akan diberlakukan.
"Kalau tarif KRL enggak naik. Insya Allah 2023 tidak naik. Tapi, nanti pakai kartu. Yang kemampuan finansialnya tinggi harus bayar lain. Average, sampai 2023 enggak naik," ujar Menhub dalam sesi jumpa pers akhir tahun di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Menimpali pernyataan Menhub, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal menyampaikan, pembayaran tarif KRL via kartu ini nantinya akan diterapkan lewat skema subsidi terbatas via kartu.
"Subsidi tepat guna. Artinya tidak naik, tapi nanti kita pakai data Kemendagri. Yang kaya ya bayar sesuai aslinya, yang kurang mampu itu nanti dapat subsidi," kata Risal.
"Kalimatnya (tarif KRL) tidak naik, tapi subsidi tepat sasaran," tegas dia.
Â
Advertisement
Skema Baru Pembayaran Tarif KRL
Risal berharap, skema baru pembayaran tarif KRL ini bisa diterapkan secepatnya. Namun, Kemenhub perlu berkolaborasi dengan Kemendagri untuk mencari data mana-mana saja penumpang yang berkategori kurang mampu.
"Kuartal kedua kali ya kita upayakan. Paling lambat di pertengahan tahun (2023). Tapi kalau bisa dipercepat, kita percepat," pungkas Risal.
Â