Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir siap mendukung program bersih-bersih yang dibawa oleh Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim. Hal yang sama juga telah jadi semangatnya dalam mengatur perusahaan pelat merah.
Komitmen Erick Thohir ini disampaikannya pasca bertemu dengan mantan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim di Kementerian BUMN. Gayung bersambut, 3 program yang dikejar Silmy Karim mendapat dukungan penuh Erick Thohir.
Baca Juga
"Kita terus bersinergi dalam menjalankan program bersih-bersih BUMN. Saya memastikan @kementerianbumn dan perusahaan-perusahaan BUMN terkait, akan mendukung tiga agenda yang ditetapkan Pak Silmy Karim, Direktur Jendral Imigrasi," ungkapnya dalam unggahan Instagram @erickthohir, Selasa (10/1/2023).
Advertisement
"Pelayanan masyarakat, termasuk warga negara asing yang beraktivitas di Indonesia, wajib dilayani dengan baik," sambung Erick.
Dalam cuplikan video singkat yang diunggahnya, Erick menanyakan soal program prioritas Silmy Karim. "Ini pak dirjen Imigrasi yang akan bongkar-bongkar sama bersih-bersih, apa agendanya pak?," kata dia.
Menjawab hal itu, Silmy membeberkan tiga program yang jadi jagoannya. Yakni, mengenai pelayanan, digitalisasi, dan golden visa. Ketiga program ini akan difokuskan setidaknya dalam 100 hari pertama kerjanya sebagai Dirjen Imigrasi.
"Jadi ketiga hal ini yang mungkin akan kita upayakan dalam 100 hari ini, dengan dukungan pak Menteri BUMN, tadi sudah diskusi dan di-support, alhamdulillah, terima kasih pak menteri luar biasa. Sehingga mungkin kita bisa deliver lebih cepat," kata Silmy menjelaskan.
Â
Dukungan Penuh Erick Thohir
Menanggapi pernyataan tersebut, Erick lantas memastikan dukungan penuhnya. Diketahui, keduanya pernah juga terlibat dalam upaya bersih-bersih Krakatau Steel. Hingga akhirnya Silmy terpilih menjadi Dirjen Imigrasi.
"Kita harus full backup, karena kenapa? Pelayanan yang diminta oleh bapak Presiden Jokowi sangat penting, ini bagian kita juga melayani rakyat kita, dan juga melayani bangsa-bangsa lain yang mau datang ke Indonesia, apakah berwisata atau untuk investasi, yang bisa membuka lapangan pekerjaan," urainya.
Dia menyebut, salah satu kunci tujuan itu bisa tercapai adalah pada Direktorat Jenderal Imigrasi, karena menjadi salah satu pintu yang perlu dilewati.
"Nah ini kuncinya disini (Dirjen Imigrasi), kalau dia enggak bisa datang ke Indonesia, ngga ada pembukaan lapangan pekerjaan," ungkapnya.
Kendati begitu, orang nomor 1 di Kementerian BUMN itu tidak merinci jenis dukungan atau kerja sama yang dijalin. Dia hanya mencontohkan beberapa dukungan yang kemungkinan bisa dilakukan melalui Telkom atau Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Jadi kita dukung, apakah itu sistem nanti dari Telkom, dari Himbara apa yang sudah terjadi hari ini pelayanan daripada lounge buat tenaga kerja migran dan lain-lain, kita dukung lah," pungkas Erick Thohir.
Â
Advertisement
Jadi Dirjen Imigrasi
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly melantik Silmy Karim menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi di Kantor Kemkumham, Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Dalam sambutannya, Yasonna menyebut tugas keimigrasian saat ini semakin dinamis sehingga menuntut seluruh jajaran Imigrasi untuk beradaptasi, bekerja lebih baik dan inovatif sehingga memberikan percepatan dalam pelayanan keimigrasian.
Untuk mencapai tujuan-tujuan dimaksud, Yasonna memerintahkan kepada Dirjen Imigrasi Silmy Karim dan jajaran imigrasi untuk melakukan berbagai langkah penting dan strategis.
Pertama, seluruh jajaran imigrasi harus meningkatkan pelayanan Imigrasi, khususnya kebijakan Golden Visa, Visa on Arrival (VoA) dan kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Hal tersebut, menurut Yasonna adalah perintah langsung dari Presiden Jokowi sehingga perlu mendapatkan atensi utama.
"Langkah ini diharapkan dapat mendatangkan para investor dan orang-orang yang memiliki talent, termasuk wisatawan mancanegara ke Indonesia mengingat pelayanan keimigrasian akan dirasakan lebih mudah dan sederhana," ujar Yasonna dalam sambutannya, Rabu (4/1/2023).
Kedua, Yasonna meminta Silmy memimpin jajaran imigrasi melakukan berbagai terobosan dalam rangka efisiensi dan meminimalisir pungutan liar. Jika perlu meniru skema kebijakan pemberian visa pada beberapa negara yang sudah terkenal cepat dan sederhana dalam pelayanan keimigrasiannya.
Â
Pengembangan Layanan
Langkah berikutnya yang ditekankan Yasonna adalah menyiapkan petugas imigrasi dan infrastruktur dalam rangka pengembangan pelayanan keimigrasian di beberapa bandara yang dipersiapkan untuk melayani penerbangan langsung internasional, seperti Bandara Soeta, Juanda, Ngurah Rai, dan bandara lainnya.
Terakhir, Menteri Yasonna perintahkan agar seluruh jajaran imigrasi mencermati dan mempelajari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
"Layanan keimigrasian harus sejalan dengan semangat menciptakan kemudahan berusaha di Indonesia dengan tetap memenuhi kriteria dalam rangka menjaga kedaulatan, ketertiban dan keamanan negara serta kepentingan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Perppu dimaksud," kata Yasonna.
Advertisement