Sukses

Pelindo-KLHK Bentuk Tim Penilai Pengelolaan Limbah Laut

PT Pelabuan Indonesia (Persero) atau Pelindo segera membentuk tim guna melakukan penilaian secara menyeluruh terkait aspek lingkugan di pelabuhan.

Liputan6.com, Jakarta PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo segera membentuk tim guna melakukan penilaian secara menyeluruh terkait aspek lingkugan di pelabuhan. Tim kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini termasuk juga akan menyoroti soal pengelolaan limbah di laut.

Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mewanti-wanti pengelolaan limbah di laut. Ini kaitannya dengan tujuan penerapaan konsep green port di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Pelindo Ali Mulyono menerangkan, pihaknya bersama dengan KLHK segera membentuk tim yang salah satu tugasnya adalah memperhatikan hal tersebut. Namun, dia menyebut rapat perdana pembentukannya akan dilaksanakan pekan depan.

"Limbah itu kan ada 2, dari kapal dan juga dari sisi darat, kan begitu. Nah regulasinya ada detail disiapkan semua ada. Di beberapa pelabuhan sudah (menjalankan sesuai aturan), di beberapa pelabuhan belum, ada juga yang sedang (menjalankan), artinya dari situ kita tahu ada yang progres," kata dia saat ditemui di Kementerian BUMN, Rabu (11/1/2023) sore.

"Nah makanya dibentuk tim, ini sejalan dengan program pemerintah, kita juga ingin support supaya lingkungan lebih hijau," sambungnya.

Secara umum, tim yang nantinya dibentuk ini akan menyoroti penilaian terhadap aspek Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Dengan demikian, tim yang dibentuk ini kemungkinan akan membantu setiap asesmen pemeringkatan PROPER yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Hari ini kami sudah komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, terkait dengan Proper, ya hari ini ya, Kementerian Lingkungan Hidup akan, bersama-sama dengan Direksi Pelindo akan membentuk tim sebagai pihak yang akan segera mengimplementasikan, memperbaiki status PROPER di lingkungan Pelindo," bebernya.

 

2 dari 4 halaman

Kategori PROPER

Perlu diketahui, setidaknya ada 5 kategori dalam PROPER ini. Yakni, Proper Hitam, Proper Merah, Proper Biru, Proper Hijau, dan Proper Emas.

Secara sederhana, kategori Proper Hijau disebut sudah masuk dalam kategori baik. Jika pelabuhan sudah masuk dalam kategori tersebut, artinya sudah cukup memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar.

Ali mengamini, menurut data yang dimilikinya, masih ada sejumlah pelabuhan yang masih dalam kategori merah. Maka, hal itu perlu didorong kedepannya untuk bisa meningkatkan kepeduliannya kepada lingkungan.

"Zaman sekarang kan Proper itu kan hijau harusnya kan, sekarang kan posisinya masih beberapa merah. Nah merah itu artinya memang perlu koordinasi antara pelabuhan itu sendiri dengan Kementerian," katanya menjelaskan.

 

3 dari 4 halaman

Sentilan Luhut

Beberapa waktu lalu, pengelolaan limbah di pelabuhan sebagai bagian dari implementasi greenport jadi perhatian Menko Luhut. Dia meminta secara khusus kepada Pelindo untuk memperhatikannya.

"Saya melihat perkembangan resepsion facility bagi limbah dan sampah oil bekas dan limbah cair dari kapal di pelabuuan sudah ada tapi masih perlu di tingkatkan," ungkapnya dalam agenda Green Port Awards beberapa waktu lalu.

"Saya imbau Pelindo tolong perhatikan mengenai itu dari kapal di pelabuhan harus ditingkatkan dari waktu ke waktu," sambung Menko Luhut.

 

4 dari 4 halaman

149 Pelabuhan Ditarget Terapkan Green Port

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan ada 149 pelabuhan di Indonesia menerapkan green port dan smart port. Artinya, ada peningkatan lebih dari 10 kali lipat dari jumlah saat ini.

Menko Luhut mengatakan saat ini ada 14 pelabuhan yang menerapkan green port dan smartport. Seluruhnya menjalankan operasional yang berdampak positif bagi lingkungan dan menerapkan digitalisasi didalamnya.

"Kalau kita lihat sekarang ada 14 green dan smartport jadi tidak hanya green saja tapi smart port, dan 112 dibawah Pelindo dan 37 yang berada di berbagai macam instansi, dan ini semua harus kira bangun dan saya harapkan dapat selesai dalam waktu dua tahun kedepan," ujar Menko Luhut dalam Greenport Awards 2022 di Kemenko Marves, Rabu (28/12/2022).

"Tahun depan saya berharap ktkita bisa menyelesaikan 149 supaya didigitalisasi, tahun ini 14," tambahnya.

Guna mengejar target itu, Menko Luhut menyebut pelabuhan lainnya bisa mencontoh pada 14 pelabuhan yang sudah lebih dulu menerapkan greenport dan smartport. Langkah ini menurutnya bisa membangun ekosistem kepelabuhanan yang mumpuni.

"Kalau sudah 14 ini jadi kita tinggal replikasi ke tempat lain dan inilah membangun suatu ekosistem kota bernegara sehingga jangan sampai negara ini drama karena anda senang lihat OTT (operasi tangkap tangan), itu karena ekosistem kita tidak bagus, jadi jangan membuat presepsi memotong apa yang pemerintah ingin lakukan, pemerintah ingin melakukan efisiensi dengan digitalisasi dengan bangun smartport dan greenport," bebernya.