Sukses

Ini Dia Bisnis Tetap Moncer di 2023 Meski Dibayangi Resesi

Terdapat beberapa bisnis yang masih cerah di tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengungkap sejumlah bisnis yang tetap moncer di 2023 ini. Meski, kondisi ekonomi global dibayang-bayangi ancaman resesi. Di tengah ancaman pelemahan ekonomi di berbagai negara itu, masih ada peluang untuk membuka usaha. Utamanya, bisa dilakukan oleh kalangan anak muda atau milenial.

"Pertama, adalah buka warung, bagaimanapun resesi tetap butuh makan, bidang makanan dan minuman itu masih tetap dibutuhkan walau resesi. Sekarang mungkin warung yang kekinian bukan warung yang tak menarik, layout dan sebagainya harus diperhatikan," ujarnya dalam Webinar OJK Isntitute bertajuk Tren Perbankan di Tahun 2023, Selasa (17/1/2023).

Kedua, bisnis yang bisa dijalankan oleh mahasiswa, misalnya menjual produk digital. Seperti perangkat lunak atau aplikasi sederhana. Menurutnya, produk ini tahan terhadap resesi karena juga bisa dijual secara online.

Ketiga, membuka usaha berjualan sayur mayur dan buah-buahan. Hery lagi-lagi melihat sektor ini masuk ke bidang yang tahan resesi dengan modal yang tak terlalu besar.

"Ada bisnis afiliate, banyak anak muda bisnis afiliate dengan e-commerce, semacam endorse, seperti bikin (konten) TikTok, Instragram (untuk memasarkan produk), dan dapat duit dari e-commerce," terangnya.

"Buka warung kopi, itu juga bisa atau coffee shop itu bisa dilakukan dan lainya adalah jualan barang bekas, buka di garasi, itu dapat uang jgua modalnya sedikit tapi tetap dibutuhkan orang, dan kalau skalaya besar jualan pharmacetical untuk kesehatan," pungkas Hery Gunardi.

 

2 dari 3 halaman

Startup Potensial

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, mengungkap sejumlah sektor yang potensial untuk pengembangan startup. Jika berhasil, maka mampu mencatatkan perputaran ekonomi yang sangat besar tahun ini.

Sandiaga Uno menyebut kalau ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki setidaknya 30 subsektor. Tapi, ada 3 sektor utama yang bisa mendatangkan keuntungan di periode saat ini.

"Saya tadi sampaikan di parekraf ekosistemnya sangat luas dengan 30 subsektor, tapi kalau kita bisa mengambil 3 pilar utama, seperti healthcare, health tourism, yang kedua adalah digiralisasi the entire sector on 360 bases, terus sustainability," paparnya usai mengisi acara Indonesia PE-VC Summit 2023, di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

 

3 dari 3 halaman

Sektor Lainnya

Di sektor sustainability, kata dia, perusahaan rintisan bisa mulai melirik ke lingkup carbon capture, footprints offsetting program, energi baru terbarukan, hingga kendaraan listrik. Menurutnya, di masa saat ini, sektor itu akan berkembangan sangat pesat.

"Jadi saya sangat semangat dan melihat antusiasme dari Summit 2023 ini, ini adalah awal yang baik," ujarnya.

Sementara itu, di sektor pariwisata untuk kesehatan sendiri, dia mencontohkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali yang tengah dikembangkan pemerintah. Itu bisa menambah pendapatan bagi negara dari sisi pengobatan.

"Ini yang sekarang kita kembangkan ini bisa menciptakan 2,3 juta lapangan kerja baru dan berkualitas. Ada KEK Sanur yang dikembangkan pemerintah yang tahun ini beroperasi. Tapi ada juga ada beberapa destinasi yang kita persiapkan seperti di Medan, Malang, Surabaya dan Jakarta untuk mendorong pariwisata berbasis kesehatan," urainya.