Sukses

Top 3: Kegeraman Jokowi soal Dana Pemda Mengendap di Bank

Informasi mengenai kegeraman Jokowi terkait dana Pemda yang mengendap di bank ini menjadi berita yang banyak dibaca.

Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini, masih banyak dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di perbankan. Dalam catatan Presiden Jokowi, dana pemda yang parkir di bank mencapai Rp 123 triliun hingga akhir 2022. 

Hal ini pun tak ayal membuat Jokowi geram. Sebagai kepala negara saat ini, dia bisa melihat arus masuk dan keluar setiap APBD di daerah. Bahkan, Jokowi memiliki data kota/kabupaten atau provinsi yang belum menyerap APBD mereka.

Tingginya dana mengendap di daerah ini seharusnya bisa diantisipasi. Pemerintah daerah yang memiliki pendapatan asli daerah (PAD) dan dana bagi hasil (DBH) yang besar semestinya memiliki program khusus sebelum tahun berjalan. Sehingga dana yang masuk bisa diolah untuk program lain dan tidak menghasilkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA).

Informasi mengenai kegeraman Jokowi terkait dana Pemda yang mengendap di bank ini menjadi berita yang banyak dibaca. Selain itu, masih ada berita lain yang tak kalah menarik.

Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Rabu (18/1/2023):

1. Jokowi Geram, Dana Pemda yang Parkir di Bank Capai Rp 123 Triliun di Akhir 2022

Presiden Joko Widodo atau jokowi kembali melemparkan kekesalannya kepada para kepala daerah. Hal ini karena masih banyak dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di perbankan.

Dalam catatan Jokowi, dana pemda diparkir di bank mencapai Rp 123 triliun hingga akhir 2022. 

"APBD terakhir yang ada di bank akhir tahun 2022 berada di angka Rp 123 trilliun. Udah jangan ditepuktangani," kata Presiden Jokowi saat membuka acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).

Baca artikel selengkapnya di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Spesifikasi Pesawat ATR 72-500 Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal

Pesawat milik maskapai Yeti Airlines jatuh di Nepal pada Minggu, 15 Januari 2023. Saat itu, pesawat tersebut tengah dalam perjalanan dengan rute Kathmandu ke Pokhara, mengangkut 72 orang termasuk empat awak kabin.

Korban tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines sejauh ini dilaporkan 68 orang.

Mengutip laman resminya, yetiairlines.com dan sumber lainnya, Selasa (17/1/2022), Yeti Airlines yang didirikan pada Mei 1998 oleh Ang Tshering Sherpa dan menerima Sertifikat Operator Udara pada 17 Agustus 1998.

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

3. Luhut: Kita Tidak Mau Lihat Ada OTT Lagi!

Menteri Koordintor Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tak mau ada lagi Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat negara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau aparat penegak hukum lainnya.

Menurutnya Indonesia sebagai negara bermartabat harus memiliki ekosistem yang baik. Caranya dengan melakukan digitalisasi untuk mengurangi risiko terjadinya korupsi.

"Kita tidak mau melihat ada OTT (Operasi Tangkap Tangan) ke depan. Kenapa? Negara yang bermartabat tentu punya ekosistem yag baik," kata Luhut dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).

Baca artikel selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.