Sukses

Wisatawan Lokal Jadi Obat Penangkal Resesi

Pergerakan wisatawan domestik ini tidak boleh dibatasi, apalagi pemerintah telah mencabut kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Liputan6.com, Jakarta - Wisatawan lokal atau wisatawan nusantara (wisnus) terbukti menjadi penyelamat industri pariwisata di tengah pandemi Covid-19 kemarin. Oleh karena itu, wisatawan nusantara juga diyakini bisa menjadi penyelamat sektor pariwisata terhadap ancaman resesi global.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menjelaskan, fundamental ekonomi nasional saat ini sangat terjaga dengan pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami kenaikan. Oleh karena itu, pendapatan masyarakat pun diperkirakan masih akan terjaga saat ini sehingga bisa mendorong konsumsi.

"Movement-nya wisnus adalah obat penangkal resesi bagi Indonesia karena memang ekonomi kita masih sebagian besar tergantung pada konsumsi domestik" kata Dony dalam acara Indonesia Tourism Outlook 2023 di Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta , Rabu (18/1/2023).

Makanya pergerakan wisatawan domestik ini tidak boleh dibatasi, apalagi pemerintah telah mencabut kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pergerakan wisatawan lokal ini bisa mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi.

"Wisnus ini justru mendorong pemerataan ekonomi karena terjadinya shifting uang, karena itu tepat sudah yang disampaikan Pak Menteri bahwa pariwisata ini harus bisa jadi obat penangkal resesi," ungkap dia.

Terlebih resesi yang banyak diperbincangkan merupakan kondisi ekonomi global. Terpenting kondisi ekonomi Indonesia masih baik dan sektor pariwisata kembali menjadi mesin perekonomian nasional.

"Resesi boleh terjadi di luar egeri tetapi Indonesia dengan pariwisata, resesi ini kita hindari dan kita tangkal terus untuk tidak terjadi," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

PPKM Dicabut, PHRI Prediksi Sektor Pariwisata Bakal Melesat

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, mengatakan dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa mendorong dan mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, khususnya di tahun 2023 ini.

"Itu (PPKM) akan mendorong dan sangat lebih mempercepat pemulihan yang ada," kata Hariyadi kepada Liputan6.com, Rabu (4/1/2023).

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memutuskan mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang selama ini menjadi kebijakan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pencabutan PPKM di Indonesia ini resmi dilakukan oleh Jokowi mulai Jumat 30 Desember 2022 lalu. PHRI pun berharap, dengan begitu di tahun 2023 sektor pariwisata bisa pulih sebagaimana sebelum pandemi.

"Mudah-mudahan di semester 2 akan terjadi kondisi yang sama dengan tahun 2019 dan mungkin bisa jadi lebih tinggi tergantung nanti faktor dari transportasi,” ujarnya.

Namun, pemulihan juga tergantung pada biaya transportasi. Misalnya, dia berharap tiket pesawat bisa lebih kompetitif alias tidak mahal sekali, maka diyakini dapat mendorong dan meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara.

"Pengalaman kita di 2019 waktu pada saat harga tiket mahal, itu menahan laju pertumbuhan pergerakan wisatawan nusantaranya,” katanya.