Liputan6.com, Jakarta Talenta Wirausaha BSI 2023 kembali digelar sebagai wadah bagi calong pengusaha muda untuk mengembangkan usahanya. Di kali tahun kedua ini, ada target sekitar 7.500 usaha yang terlibat.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkap ada penambahan fokus bagi talenta-talenta dari kalangan pesantren. Ini juga yang menjadi satu semangat yang selaras dengan bank syariah pelat merah tersebut.
Baca Juga
Dia berujar, ada porsi sekitar 20 persen dari 7.500 orang pendaftar yang bisa mendaftar ke Talenta Wirausaha BSI 2023 ini. Nantinya, akan masuk tahap seleksi dan kembali disaring untuk mencari pemenang.
Advertisement
"Kali ini kita berani melebarkan sayap, dari 5.500-an (yang mendaftar tahun lalu), menjadi 7.500 tahun ini, ada 4 kategori, pemula, tintisan, berdaya, dan muslimpreneur yang membidik santripreneur," kata dia dalam pembukaan Talenta Wirausaha BSI 2023, di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
"Artinya kita mengundang adik-adik pesantren di seluruh Indonesia, harapannya lebih banyak yang ikut, dilatih, dan didiik, dan akan lebih banyaj lagi lahir calon-calon pengusaha baru di Indonesia," sambungnya.
Hery menerangkan, setelah diserap 7.500 calon pengusaha, nantinya akan disaring menjadi hanya 2.000-an pengusaha. Nantinya, akan didampingi untuk memperbaiki proposal usahanya.
Setelah itu, akan disaring lagi lebih lanjut untuk menentukan sekitar 10 besar usaha terbaik seperti tahun lalu. Pada ujungnya akan melahirkan pengusaha-pengusaha baru yang bisa juga bermitra dengan BSI.
"Kita ingin banyak pengusaha tak hanya untuk negara tapi juga kerja sama dengan BSI. Kalau anak muda banyak dan menjalankan usaha, baik mereka butuh pembiayaan, butuh asistensi, nah itu juga bisa berikan peluang BSI untuk itu, jadi kiri-kanan ada impact," terangnya.
Potensi Pesantren
Hery menjelaskan pemilihan santri sebagai sub kategori Talenta Wirausaha BSI 2023 karena besarnya potensi pesantren di Indonesia. Berdasar dari data Kementerian Agama Republik Indonesia jumlah pesantren di seluruh Indonesia mencapai 26.975 pesantren dengan jumlah santri 2.584.749 santri.
Santri memiliki hubungan erat dalam Islamic Ecosystem yang berkontribusi dalam menumbuh kembangkan pemberdayaan ekonomi di pesantren. BSI berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan ekonomi syariah sebagai instrumen ekonomi yang berperan besar mendorong bisnis keumatan, salah satunya sektor UMKM yang berada di lingkungan pesantren.
Hery optimis para santri dan santriwati mampu mengembangkan kapasitas diri menjadi muslimpreneur guna bersaing di tengah tantangan era disrupsi dan perubahan digital yang sangat cepat.
“Muslimpreneur merupakan identitas pengusaha muslim yang harus kita dorong untuk menjadi penggerak ekonomi. Dengan adanya kategori ini di Talenta Wirausaha BSI 2023, BSI berharap figure muslimpreneur muda yang memiliki kapabilitas baik dapat lahir dari program ini,” ujar Hery.
Advertisement
Mimpi Jadi Wirausaha Tak Bisa Diremehkan
Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung soal pentingnya mimpi untuk menjadi wirausaha. Dia nenyebut kalau mimpi itu tak bisa diremehkan.
Pasalnya, satu mimpi untuk menjadi wirausaha bisa menjadi kekuatan besar ketika terwujud nantinya. Apalagi, dengan bersatunya kekuatan lainnya.
Poin ini, jadi satu hal yang dikutip Erick Thohir dari mendiang ayahanda, almarhum H Muhammad Thohir. "Kita tidak boleh menganggap remeh mimpi kita. Karena apabila mimpi kita diwujudkan, itu bisa menjadi kekuatan yang besar pengaruhnya," kata dia dalam sambutanny secara virtual di Talenta Wirausaha BSI 2023, Kamis (19/1/2023).
"Terlebih lagi ketika mimpi-mimpi yang lain juga ternyata berjodoh dengan mimpi kita. Maka dampak kekuatannya bisa jadi lebih besar lagi," sambung Erick.
Bermitra
Sebagai contoh, ketika satu orang menjadi wirausaha, lalu bisa bertemu dengan wirausahawan lainnya, maka ada peluang untuk kerja sama atau bermitra. Selain itu, ketika berhasil membuka usaha, dan bertemu dengan orang yang ingin bekerja, bisa mewujudkan satu ekosistem usaha.
"Seperti ketika kita punya mimpi menjadi wirausaha itu akan bertemu mimpi orang lain yang ingin bekerja sama, atau bermitra atau mimpi generasi muda yang ingin bisa bekejra, sehingga dari satu mimpi saya dapat membangun kekuatan bersama," urainya.
Lebih jauh lagi, Erick memandang kalau perhatian terhadap wirausaha ini bisa menjadi satu cara mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Advertisement