Sukses

BSI Bidik Pembiayaan UMKM Naik jadi 25 Persen di 2023

Direktur Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunadi menargetkan rasio pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tahun 2023 naik menjadi 25 persen.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunadi menargetkan rasio pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tahun 2023 naik menjadi 25 persen.

Hal ini sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta perbankan memberikan pembiayaan kepada UMKM 30 persen di tahun 2024.

"Kalau yang 30 persen itu kan buat 2024, kita tahun ini sekitar 25 persen lah," kata Hery usai Launching Talenta Wirausaha BSI 2023, di SMESCO, Jakarta, Kamis (19/1).

Hery menuturkan rasio pembiayaan UMKM tahun 2022 telah mencapai 23 persen - 24 persen dari total pembiayaan yang disalurkan BSI. NIlainya mencapai Rp64 triliun. Pembiayaan tersebut disalurkan kepada pengusaha UMKM, KUR syariah dan pembiayaan ritel.

"Pembiayaan UMKM kita sudah Rp64 triliun, kalau tumbuh 10 persen jadi Rp6,4 triliun, kalau tumbuh 20 persen ini jadi Rp12,8 triliun," kata Hery.

Untuk mencapai target tersebut BSI telah membidik sektor UMKM di masing-masing wilayah. Mereka ini yang nantinya akan menjadi sasaran BSI dalam memberikan pembiayaan.

Selain itu, BSI juga membuat program-program yang bertujuan mencari nasabah baru. Misalnya program Talenta Wirausaha BSI 2023.

 

2 dari 4 halaman

CSR Perusahaan

Meskipun sebenarnya program ini merupakan bagian dari CSR perusahaan, namun pendampingan hasil pendampingan program ini bisa dijadikan sasaran untuk menyalurkan pembiayaan BSI kepada UMKM yang menjadi peserta.

"Program seperti ini kalau proposalnya bagus bisa dapat pembiayaan dari BSI," kata dia.

Sebaliknya, jika ada pengusaha UMKM yang dianggap belum bisa terhubung dengan bank (unbankable) maka akan diberikan pembiayaan dalam program BSI Maslahat. Program ini merupakan lembaga zakat, infaq dan shadaqoh yang menghimpun dana sosial untuk digunakan kegiatan pendidikan, sosial, dakwah, kesehatan, ekonomi, sosial dan kemanusiaan.

"Kalau unbankable ini nanti pakai BSI Maslahat," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

7.500 Orang Diprediksi Ikut Talenta Wirausaha BSI, 20 Persen Asal Pesantren

Talenta Wirausaha BSI 2023 kembali digelar sebagai wadah bagi calong pengusaha muda untuk mengembangkan usahanya. Di kali tahun kedua ini, ada target sekitar 7.500 usaha yang terlibat.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkap ada penambahan fokus bagi talenta-talenta dari kalangan pesantren. Ini juga yang menjadi satu semangat yang selaras dengan bank syariah pelat merah tersebut.

Dia berujar, ada porsi sekitar 20 persen dari 7.500 orang pendaftar yang bisa mendaftar ke Talenta Wirausaha BSI 2023 ini. Nantinya, akan masuk tahap seleksi dan kembali disaring untuk mencari pemenang.

"Kali ini kita berani melebarkan sayap, dari 5.500-an (yang mendaftar tahun lalu), menjadi 7.500 tahun ini, ada 4 kategori, pemula, tintisan, berdaya, dan muslimpreneur yang membidik santripreneur," kata dia dalam pembukaan Talenta Wirausaha BSI 2023, di Jakarta, Kamis (19/1/2023).

"Artinya kita mengundang adik-adik pesantren di seluruh Indonesia, harapannya lebih banyak yang ikut, dilatih, dan didiik, dan akan lebih banyaj lagi lahir calon-calon pengusaha baru di Indonesia," sambungnya.

Hery menerangkan, setelah diserap 7.500 calon pengusaha, nantinya akan disaring menjadi hanya 2.000-an pengusaha. Nantinya, akan didampingi untuk memperbaiki proposal usahanya.

Setelah itu, akan disaring lagi lebih lanjut untuk menentukan sekitar 10 besar usaha terbaik seperti tahun lalu. Pada ujungnya akan melahirkan pengusaha-pengusaha baru yang bisa juga bermitra dengan BSI.

"Kita ingin banyak pengusaha tak hanya untuk negara tapi juga kerja sama dengan BSI. Kalau anak muda banyak dan menjalankan usaha, baik mereka butuh pembiayaan, butuh asistensi, nah itu juga bisa berikan peluang BSI untuk itu, jadi kiri-kanan ada impact," terangnya.

4 dari 4 halaman

Potensi Pesantren

Hery menjelaskan pemilihan santri sebagai sub kategori Talenta Wirausaha BSI 2023 karena besarnya potensi pesantren di Indonesia. Berdasar dari data Kementerian Agama Republik Indonesia jumlah pesantren di seluruh Indonesia mencapai 26.975 pesantren dengan jumlah santri 2.584.749 santri.

Santri memiliki hubungan erat dalam Islamic Ecosystem yang berkontribusi dalam menumbuh kembangkan pemberdayaan ekonomi di pesantren. BSI berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan ekonomi syariah sebagai instrumen ekonomi yang berperan besar mendorong bisnis keumatan, salah satunya sektor UMKM yang berada di lingkungan pesantren.

Hery optimis para santri dan santriwati mampu mengembangkan kapasitas diri menjadi muslimpreneur guna bersaing di tengah tantangan era disrupsi dan perubahan digital yang sangat cepat.

“Muslimpreneur merupakan identitas pengusaha muslim yang harus kita dorong untuk menjadi penggerak ekonomi. Dengan adanya kategori ini di Talenta Wirausaha BSI 2023, BSI berharap figure muslimpreneur muda yang memiliki kapabilitas baik dapat lahir dari program ini,” ujar Hery.