Sukses

Gubernur Kalteng Nilai Food Estate Harus Dikerjakan Bersama Demi Menguatkan Pangan Indonesia

Oleh karena itu Sugianto Sabran meminta agar semua pihak meninggalkan kepentingan politiknya dan fokus terhadap proses pembangunan food estate di Kalimantan.

Liputan6.com, Kalteng - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran menilai keberlanjutan food estate harus dikerjakan bersama untuk menguatkan pangan Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta agar semua pihak meninggalkan kepentingan politiknya dan fokus terhadap proses pembangunan food estate di Kalimantan.Oleh karena itu, ia meminta agar semua pihak meninggalkan kepentingan politiknya dan fokus terhadap proses pembangunan food estate di Kalimantan.

"Jika kita ingin berhasil mewujudkan food estate dan membangun Kalteng untuk Indonesia, tanggalkan kepentingan politik, jangan bicara perbedaan, yang ada hanya kebersamaan," ujar Gubernur Sabran, Kamis, 19 Januari 2023.

Menurut Gubernur, program food estate merupakan program jangka panjang yang sudah dibangun sejak 2017 lalu. Karena itu, perjuangan tersebut tidak boleh menjadi perjuangan yang sia-sia karena saat ini telah menjadi peluang baru di depan mata bagi petani muda Indonesia.

"Food estate itu idak serta merta ada, tapi melalui perjuangan sejak tahun 2017, dan kini peluang itu sudah di depan mata kita, maka wujudkan dengan nawaitu yang tulus," katanya.

Bagi Gubernur, pertanian adalah sektor yang paling penting dalam mengokohkan kehidupan manusia. Pertanian terbukti menjadi tulang punggung ekonomi di saat pandemi. Dia meyakinkan bahwa pertanian adalah masa depan yang menjanjikan.

"Kaum milenial harus hantak siku (bekerja keras), Jangan malu jadi petani karena petani adalah pekerjaan terhormat dan memiliki masa depan yang menjanjikan," katanya.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Purwanto menilai program food estate di Kalimantan Tengah sudah berjalan optimal. Program tersebut bahkan memberi dampak besar terhadap pendapatan petani, terutama setelah Kementerian Pertanian melakukan intervensi alsintan.

Hanya saja, kata Bambang, program ini tidak semudah membalikan telapak tangan karena sesuai dengan RPJMN program tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang. Di samping itu, Bambang menilai harus ada perbaikan pada tata kelola food estate agar tingkat keberhasilannya berjalan sesuai target.

"Dampak program food estate itu sangat bagus. Mereka (petani) akhirnya memiliki semangat bertanam yang luar biasa. Apalagi setelah alsintan masuk sehingga produktifitas mereka semakin meningkat dan lebih efisiensi. Dan ingat, food estate itu program jangka panjang tidak bisa secepat kilat," jelasnya.

 

(*)