Sukses

Bersih-Bersih BUMN, Erick Thohir Sering Dapat Ancaman

Erick Thohir bersikukuh untuk menumpas korupsi di tubuh perusahaan pelat merah. Sebagai contoh, adalah Asabri dan Jiwasraya yang jadi perhatiannya sejak awal menjadi Menteri BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengisahkan pengalamannya ketika membersihkan korupsi di tubuh BUMN. Bahkan, dia kerap mendapatkan ancaman atas tindakannya itu.

Diketahui, Erick Thohir bersikukuh untuk menumpas korupsi di tubuh perusahaan pelat merah. Sebagai contoh, adalah Asabri dan Jiwasraya yang jadi perhatiannya sejak awal menjadi Menteri BUMN.

"Risiko membersihkan korupsi itu bisa balik ke kita. Saya waktu bicara bersih-bersih Asabri, banyak yang datang ke saya, nakut-nakutin," ujarnya seperti dikutip dari unggahan Instagram @erickthohir, Jumat (20/1/2023).

"Silakan buka, saya bilang. Nah ini yang kita lakukan tapi berdasarkan data yang benar," sambung Erick.

Pria kelahiran Jakarta ini memandang, langkah membersihkan BUMN dari praktik korupsi itu jalan yang tidak mudah. Kisah tadi, hanya satu contoh yang diterima Erick Thohir ketika membereskan satu kasus korupsi.

"Membersihkan BUMN bukan tugas yang mudah. Ancaman dan cibiran datang silih berganti," tegasnya

Kendati begitu, langkah bersih-bersih yang dilakukannya ini dipandang harus terus dijalankan. Selain Jiwasraya dan Asabri, ada Garuda Indonesia hingga Waskita Beton Precast yang kasus korupsinya jadi perhatian Erick.

"Tapi ini harus jalan terus. BUMN harus sehat agar bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat dan negara," kata dia.

 

2 dari 4 halaman

Pesan ke Generasi Muda

Belajar dari berbagai pengalaman tadi, Erick Thohir berpesan kepada generasi muda untuk lebih siap lagi kedepannya. Utamanya menyangkut persaingan yang terjadi nantinya.

Dia berharap, generasi penerus itu bisa menjadi lebih baik dari masanya saat ini.

"Jadi saya sangat berpesan kepada adik-adik, mahasiswa-mahasiswi, kalian ada superhero-superhero yang indinesia harapkan dengan era yang Indonesia sedang terjadi saat ini," ujarnya.

"Kalian harus lebih baik dari kita lagi, karena persaingan kedepan lebih berat lagi," pungkas Erick Thohir.

 

3 dari 4 halaman

Ekonomi Indonesia Bisa Ambruk

Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung sejumlah perusahaan pelat merah yang masih terlibat korupsi. Jika hal ini terus terjadi, dia memandang ekonomi Indonesia bisa ambruk.

Awalnya, Erick membeberkan sejumlah capaian ciamik yang dicatatkan oleh sebagian besar BUMN. Namun, dia juga tak memungkiri masih ada BUMN yang tersangkut kasus korupsi.

Sebut saja, Garuda Indonesia, Waskita Beton, Jiwasraya, dan Asabri yang pelaku korupsinya sudah diproses hukum.

"Memang masih ada BUMN yang korupsi, Waskita Beton, Jiwasraya, Asabri, Garuda kita bawa langusng ke penjara," ujarnya dalam Webinar Investor Appreciation Night & Market Outlook 2023, Kamis (19/1/2022) malam.

Dia mengatakan kalau BUMN sendiri memegang peranan sekitar sepertiga ekonomi nasional. Artinya, perusahaan pelat merah jadi tumpuan baiknya capaian ekonomi nasional.

Jika masih ada korupsi di tubuh BUMN, maka, akan mempengaruhi keseluruhan tingkat ekonomi tanah air.

"Karena tidak bisa, sepertiga ekonomi Indonesia, BUMN, tapi korup, gak bisa nanti ekonominya kolaps," tegasnya.

 

4 dari 4 halaman

Koruptor di-Blacklist Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengungkap soal daftar hitam direksi BUMN atau blacklist BUMN. Menurut dia, yang bisa mencabut nama dalam daftar hitam itu hanya presiden.

Menurut rencana Erick Thohir, daftar hitam ini akan memuat nama-nama direksi perusahaan pelat merah yang terkena kasus korupsi. Dengan begitu, nama-nama tersebut tak bisa lagi masuk ke BUMN mana pun.

Sebagai salah satu kendalinya, pimpinan tertinggi negara, yakni Presiden, akan ditunjuk menjadi salah satu pengambil keputusan, kata Erick.

"Saya sudah sampaikan waktu itu ke Bapak Presiden dan ke Ibu Sri Mulyani, yang bisa mencabut blacklist ini bapak presiden, bukan saya," ujarnya dalam raker dengan Komisi VI DPR RI, ditulis Selasa (6/12/2022).

Erick mengaku, langkah ini telah dikomunikasikan dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Nama-nama dalam daftar hitam ini tak hanya mengacu pada kasus hukum, tapi juga kinerja.

"Izin ini bukan mendahului salah satunya kita sudah bicara dengan BPKP dengan BPK mereka mendukung sekali ada konsep blacklist daripada oknum-oknum BUMN tidak hanya berdasarkan kasus hukum, tetapi kinerja mereka ketika mereka ada di perusahaan ini, lalu pindah ke sini ternyata terus memburuk. Berartikan tidak capable," paparnya.

 

Â