Sukses

Harga Pangan Hari Ini Usai Tahun Baru Imlek, Cabai Berangsur Turun

Pasca Tahun Baru Imlek, sejumlah harga pangan di Jakarta masih tinggi meski mengalami penurunan.

Liputan6.com, Jakarta Pasca Tahun Baru Imlek, sejumlah harga pangan di Jakarta masih tinggi meski mengalami penurunan. Salah satunya harga aneka cabai yang turun tetapi tidak signifikan.

Sebagaimana dilansir dari infopangan.jakarta.go.id, harga cabai merah keriting turun Rp1.086 menjadi Rp48.322 per kg. Cabai rawit merah turun Rp2.472 menjadi Rp59.593 per kg.

Harga cabai merah besar turun Rp1.371 menjadi Rp47.233 per kg. Hanya cabai rawit hijau yang turun Rp6 menjadi Rp56.516 per kg.

Tak hanya harga cabai harga kebutuhan pokok lainnya juga mengalami penurunan. Harga ayam ras hanya turun Rp426 menjadi Rp38.645 per ekor. Kemudian harga bawang merah hanya turun Rp18 menjadi Rp43.781 per kilogram (Kg).

Harga bawang putih turun Rp159 menjadi Rp30.218 per kg. Harga telur turun Rp18 menjadi Rp28.437 per kg. Sedangkan harga minyak goreng curah mengalami kenaikan Rp163 menjadi Rp15.586 per kg.

Begitu juga dengan harga aneka beras. beras IR I atau IR 64 Rp naik Rp16 menjadi Rp11.911 per kg. Lalu, beras Ramos IR 64 hanya turun Rp126 menjadi Rp11.081 per kg, beras IR 65 turun Rp107 menjadi Rp10.357.

Jenis beras muncul I turun Rp 41 menjadi RP12.735 per kg, beras IR42 untuk jenis pera turun Rp59 menjadi Rp12.783 per kg. Lalu harga beras setra I atau beras premium turun Rp174 menjadi Rp12.688 per kg.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Mendag Zulkifli Hasan: Harga Cabai di Sejumlah Daerah Mulai Turun

Harga beberapa komoditas seperti cabai di awal Januari ini terpantau mahal. Dilansir dari laman Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga cabai rawit merah masih di angka Rp 63.100 per kilogram (kg).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan, sebenarnya harga cabai mulai melandari di awal tahun ini. Saat kunjungannya ke Lampung, harga cabai dibanderol Rp 40.000 per kg, dan bahkan di Jawa Tengah sudah normal di angka Rp 35.000 per kg.

"Saya kemarin ke Lampung Rp 40 ribu per kilo, tapi di Jawa Tengah cabai rawit Rp 35 ribu, saya pergi ke Kendal Rp 35 ribu untuk cabai rawit," kata Mendag Zulkifli Hasan saat ditemui di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Zulkifli Hasan menjelaskan, kenaikan harga kebutuhan pokok memang sudah biasa terjadi jika permintaan meningkat, maka harganya pun dinaikkan oleh penjual. Begitupun sebaliknya, jika permintaan menurun harga juga ikut turun.

"Ayam bertelur hari ini dijualnya besok, kalau permintaan banyak harga naik, permintaan turun langsung turun. Ayam dijual hari ini dijual hari ini kalau pagi harga ayam mahal, dan siang lebih murah. Cabai begitu, kalau panen dijualnya besok maka lusa sudah busuk," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemerintah sudah membentuk Badan Pangan Nasional untuk mengatur stok kebutuhan pangan supaya bisa dikendalikan. Namun, untuk saat ini baru mampu memenuhi stok beras, komoditas pangan lainnya belum.

"Yang baru bisa kita stok itu baru beras. Kita sudah gak impor beras 3 tahun, karena harga beras naik maka bulog menghabiskan stoknya dengan harga murah Rp 9000," katanya.

Sebagai informasi, Bulog memang menargetkan impor beras sebanyak 500 ribu ton untuk mengisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Dari total tersebut, Bulog telah melakukan impor beras 200.000 ton pada 2022 yang berasal dari Thailand Vietnam, Pakistan, Myanmar.

Beras impor tersebut, nantinya ditujukan untuk operasi pasar agar harga beras stabil di masyarakat. Kemudian sisanya 300 ribu ton rencananya akan dilakukan impor pada akhir Februari, sehingga pada masa panen di dalam negeri, Bulog bisa menyerap beras petani.

"Impor beras sampai Januari, karena Februari- Maret sudah panen," pungkas Mendag.

3 dari 3 halaman

Cuaca Ekstrem Bikin Petani Cabai Sulit Panen

Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan turut berdampak ke banyak sektor, termasuk pertanian. Petani cabai yang terdampak mengaku kesulitan panen karena hujan yang berkepanjangan.

Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia Tunov Mondro Atmojo mengatakan kondisi cuaca saat ini berimbas pada rusaknya tanaman cabai.

"Cuaca ekstrim sangat berpengaruh di tanaman cabai, dampak cuaca ekstrim jelas merusak tanaman cabai yg notabene rentan cuaca dan hama," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (6/1/2023).

Dia menyebut, hujan yang terjadi sepanjang hari juga menghambat petani untuk panen. Dengan begitu, stok cabai menjadi menyusut, yang pada akhirnya mempengaruhi harga jual di tingkat petani dan tingkat hilir.