Liputan6.com, Jakarta Realisasi investasi pada kuartal IV-2022 sebesar Rp 314,8 triliun. Terdapat lima besar sektor yang menyumbang dalam realisasi investasi tersebut, pertama adalah sektor pertambangan Rp 38,8 triliun.
"Sektor pertambangan sebesar Rp 39,8 triliun, ini terkait dengan Freeport. Kemudian beberapa investasinya di Gresik," kata Menteri Investasi/kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga
Kedua, sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp 39,4 triliun realisasinya. Ketiga, sektor transportasi, Gudang dan Telekomunikasi realisasi investasinya mencapai 36,8 triliun.
Advertisement
Keempat, sektor Industri Kimia dan Farmasi sebesar Rp 33,5 triliun. Kelima, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 28,9 triliun.
"Jadi, ini punya korelasi yang sangat bagus sekali. Bisa dibayangkan bahwa ketika kita melakukan penetrasi pada sektor-sektor industri hilirisasi. Maka, dampak terhadap pertumbuhan ekonomi itu sangat masif," ujarnya.
Bahlil, mengungkapkan ketika dulu dirinya masih menjabat sebagai Kepala BKPM memiliki tantangan yang paling besar yakni realisasi investasi di sektor jasa. Waktu itu, yang selalu menjadi pertanyaan kenapa sektor jasa ini menjadi penyumbang paling besar dalam investasi.
"Sementara kita tahu, maksimal terhadap penciptaan nilai tambah itu tidak bisa kita lewatkan dari sektor jasa," ujarnya.
Lebih lanjut, Menteri Bahlil menyampaikan, lima besar lokasi realisasi investasi PMA dan PMDN kuartal IV 2022 diantaranya, Jawa Barat Rp 46,2 triliun, Sulawesi Tengah Rp 34,7 triliun, DKI Jakarta Rp 34 triliun, Jawa Timur Rp 30,9 triliun, dan Banten Rp 23,5 triliun.
"Kenapa Banten, Banten ini baru masuk. Banten ini hasil dari realisasi investasi Lotte. Disana ada kawasan petrochemical yang salah satu terbesar nanti di ASEAN. Itu yang dulu pernah investasinya mangkrak/macet kurang lebih sekitar 5-6 tahun, sekarang alhamdulillah sudah realisasi," pungkasnya.
Realisasi Investasi 2022 Capai Rp 1.207 Triliun, Serapan Tenaga Kerja 1,30 Juta Orang
Kinerja Menteri Investasi/kepala BKPM Bahlil Lahadalia patut diacungi jempol. Alasannya, target investasi sepanjang 2022 bisa dicapai bahkan terlampaui di tengah berbagai tantangan yang menghadang.
Dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022 yang berlangsung di Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun.
Angka tersebut tumbuh 34,0 persen (yoy) jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. Selain itu, capaian tersebut juga telah melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)yakni Rp 1.200 triliun.
“Target investasi kita tahun ini alhamdulillah mencapai target sebesar Rp 1.207,2 triliun,” kata Bahlil.
Tercapainya target investasi tersebut telah menghasilkan penyerapan tenaga kerja hingga 1.305.001 orang. “Ini di luar sektor UMKM, hulu migas dan di luar sektor keuangan,” sambungnya.
Advertisement
Modal Asing
Dilihat dari sisi sumber investasi, mayoritas berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp654,4 triliun atau 54,2 persen. Angka ini mengalami pertumbuhan 44,2 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Investasi yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun atau 45,8 persen. Investasi dari dalam negeri ini mengalami pertumbuhan 23,6 persen jika dibandingkan tahun 2021.
Sementara itu, dilihat dari sebaran realisasinya, investasi di luar Pulau Jawa semakin mendominasi. Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp636,3 triliun atau 52,7 persen, meningkat hingga 35,9 persen.
Sedangkan investasi yang masuk di Pulau Jawa sebesar Rp570,9 triliun atau 47,3 persen. Mengalami peningkatan 31,9 persen jika dibandingkan tahun lalu.