Liputan6.com, Jakarta Harga tomat anjlok hingga berkisar Rp 4.000-8.000 per kilogram di pasaran. Nyatanya, harga bahan pangan lain terpantau masih bertengger di angka yang cuku tinggi.
Ketua Bidang Organisasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Teguh Setiawan membenarkan terjadi penurunan harga untuk tomat. Hanya saja, beberapa bahan pokok lainnya terpantau masih tinggi.
Dia menyebut, kenaikan ini terjadi sejak menjelang momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Artinya, sudah hampir 1 bulan terjadi kenaikan harga.
Advertisement
"Memang menjelang nataru kemarin komoditi pangan merata mengalami kenaikan, pertengahan Januari ini harga sudah naik-turun. Namun belum semuanya komoditi pangan yang turun," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (24/1/2023).
Data yang dimilikinya, harga cabai rawit merah masih berkisar Rp 56.000-60.000 per kilogram, cabai rawit hijau masih berkisar Rp 50.000 per kilogram, dan cabai keriting sekitar Rp 45.000 per kilogram.
Sementara itu, harga bawang merah masih bertengger di Rp 40.000-45.000 per kilogram, dan bawa putih berkisar Rp 23.000-27.000 per kilogram.
"Ini kami harap pemerintah agar terus pantau persoalan di bawah dari pendistribusiannya hingga ke petani nya," ungkapnya.
"Jadi yang lebih penting adalah pantauan stok. Karena memang stok mempengaruhi harga dari masing-masing harga setelah distribusi ke pasar," sambung Teguh.
Â
Harga Tomat Anjlok
Pedagang pasar tradisional mengeluhkan anjloknya harga bahan pokok yang terjadi belakangan ini. Salah satunya adalah harga tomat yang turun cukup drastis.
Ketua Bidang Organisasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Teguh Setiawan menerangkan kalau penurunan harga tomat terjadi karena tak seimbangnya pasar. Pertama, pengiriman tomat ke pasaran terjadi secara besar-besaran. Kedua, kondisi pasar yang sepi karena daya beli yang belum pulih sepenuhnya.
Dengan begitu, tak ada penyerapan yang maksimal dari masyarakat membuat stok melimpah di pasaran. Akhirnya, menurunkan harga jual tomat.
"Tomat sendiri faktor yang mempengaruhi, kami cek kemarin dengan teman-teman dibawah itu pengaruhnya harga tomat turun karena pengirimannya yang banyak. Pengiriman banyak kemudian pasar kondisi lagi sepi sehingga tak seimbang lalu terjaid penurunan harga di tomat itu sendiri," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (24/1/2023).
Â
Advertisement
Dijual Rp 4.000 per Kilogram
Diketahui, harga tomat di Provinsi Lampung mengalami penurunan harga hingga Rp 600 per kilogram di tingkat petani. Ini terjadi bertepatan dengan waktu panen di awal tahun 2023 ini.
Sementara itu, di pasar di Jakarta, Teguh menyebut memang ada penurunan harga. Data yang dikantonginya, harga tomat berada di Rp 4.000-8.000 per kilogram. Harga ini tergantung pada jenis tomat yang dijual.
"Tomat ini yang turun jenis tomat serpo, perkilonya di pasar Rp 4 ribu, ini anjlok, jenis tomat super masih di Rp 8 ribu (per kilogram)," tuturnya.
Â
Petani Rugi
Musim panen awal tahun justru memberikan kerugian bagi petani di Lampung. Pasalnya, harga tomat 1 kg hanya dibanderol Rp 600 per kg. Namun, itu tidak berlaku di Jakarta, dimana harga tomat di pasaran masih dibanderol lebih dari Rp 10.000 per kg.
Melansir data Informasi Pangan Jakarta, Selasa (24/1/2023), harga tomat di pasaran ibu kota secara rata-rata masih Rp 13.564 per kg.
Bahkan, harga tertingginya mencapai Rp 20.000 per kg di Pasar Jembatan Merah, Jakarta Pusat. Sementara harga terrendahnya sekitar Rp 8.000 per kg di Pasar Kalideres, Jakarta Barat.
Padahal sebelumnya, petani tomat di Lampung mengeluhkan harga tomat yang anjlok parah. Biasanya harga tomat di tingkat petani dihargai Rp 4.000 per kilogram (kg). Namun di awal tahun ini bertepatan saat panen, 1 kg tomat cuma dihargai Rp 600.
Advertisement