Liputan6.com, Jakarta Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-Swasta-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Nusa Raya Cipta Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Subang Sejahtera menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Jalan Tol Akses Patimban.
PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) kemudian menjadi BUJT yang dibentuk oleh Konsorsium BUMN-Swasta-BUMD pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Akses Patimban. Jasa Marga menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 55 persen, PT NRC sebesar 22 persen, Adhi Karya sebesar 6 persen, Wika sebesar 6 persen, PT PP sebesar 6 persen, dan PT Subang Sejahtera sebesar 5 persen.
Direktur Utama PT PII M Wahid Sutopo menjelaskan, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, pihaknya senantiasa mendukung pembangunan proyek infrastruktur melalui pembiayaan inovatif dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), khususnya dalam proyek strategis nasional (PSN) seperti halnya Tol Akses Patimban ini.
Advertisement
"Dukungan kami terhadap proyek ini merupakan komitmen kami dalam mendukung pengembangan ekspor industri otomotif nasional, melengkapi dukungan kami pada pengembangan fasilitas pengujian uji tipe kendaraan di bulan Oktober tahun lalu sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam Presidensi ASEAN 2023," Sutopo dalam keterangan tertulis, Rabu (25/1/2023).
Sementara Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre menjelaskan, Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 km dengan nilai investasi sebesar Rp 5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.
“Jalan Tol Akses Patimban ini akan menjadi jalan tol yang menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban. Selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang," kata Victor.
Â
Terdiri 5 Seksi
Victor menambahkan, untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri dari 5 seksi ini dibangun melalui skema KPBU. Dari kelima seksi tersebut, pembangunan Seksi 1 Junction Cipendeuy-Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan Seksi 2 SS Cipendeuy-SS Pasir Bungur dengan total sepanjang 14,11 Km dikerjakan oleh BUJT PT JAP.
Sedangkan untuk pembangunan Seksi 3 SS Pasir Bungur-SS Tambak Dahan, Seksi 4 SS Tambak Dahan-SS Pusakanegara dan Seksi 5 SS Pusakanegara-Patimban dengan total sepanjang 22,94 Km dikerjakan oleh pemerintah.
"Jalan tol ini nantinya akan melewati 10 kecamatan dan 20 desa yang berada di Jawa Barat, dimulai dari Desa Sawangan, Kecamatan Cipendeuy yang terkoneksi dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan berakhir di Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanegara, serta terhubung dengan jalan nasional pantai utara (pantura) dan jalan akses non tol menuju Pelabuhan Patimban," paparnya.
Advertisement
Pembangunan Pelabuhan Patimban Paket 5 Dimulai
Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada hari Jumat, tanggal 30 Desember 2022 melaksanakan kegiatan Penandatanganan Kontrak Pekerjaan Paket 5Â Pelabuhan Patimban.
Adapun dalam paket 5 ini lingkup pekerjaannya Konstruksi Car Terminal Pembangunanan Pelabuhan Patimban yang didanai dari pinjaman Japanase official Development Assistantance (ODA) Loans oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Arif Toha, yang diwakili oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Capt. Mugen S Sartoto mengatakan, bahwa penandatanganan kontrak Kegiatan Paket 5: Car Teminal ini merupakan Proyek lanjutan dari Pembangunan Pelabuhan Patimban Phase 1-1.
"Selaku Pimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, saya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya serta dengan penuh tanggung jawab menyambut baik pelaksanaan Penandatanganan Kontrak Kegiatan ini sebagai bentuk dalam mewujudkan amanah untuk terus mengembangkan Pelabuhan Patimban sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional," ujar Dirjen Arif.
Acara ini dihadiri oleh Para Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Para Pimpinan Konsorsium Toa – Waskita – Wakachiku – Hutama – Abipraya Joint Operation (TWWHA JO).
Dirjen Arif mengungkapkan dengan telah ditandatanganinya Kontrak Pembangunan Pelabuhan Patimban Paket 5 ini, semua proses pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat berjalan sesuai target yang telah ditetapkan.
Pangkas Biaya Logistik
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), tujuan Pembangunan Pelabuhan Patimban adalah mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.
"Dengan demikian keberadaan Pelabuhan Patimban tentunya akan memperkuat kapasitas logistik nasional dan melengkapi atau mendukung Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta," ujar Dirjen Arif.
Pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat ini ditargetkan akan bisa menampung kapasitas sebanyak 7,5 juta TEUs setiap tahunnya untuk peti kemas, dan 600.000 kendaraan.
Adapun untuk pekerjaan konstruksi ini direncanakan akan diselesaikan dalam waktu 31 bulan dengan lingkup pekerjaan utama terdiri dari Dermaga Terminal Kendaraan dengan Panjang 381 m, Dermaga Service Boat dengan Panjang 367 m, Dermaga Ro-Ro dengan Panjang 170 m, pekerjaan reklamasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM) dan Cement Pipe Mixing (CPM) seluas 20 Hektar serta Pekerjaan Pengerukan dengan kedalaman -14 m.
Advertisement