Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, menjamin para aparatur sipil negara (ASN) atau PNS tidak akan terkena pengurangan pendapatan/gaji, dalam situasi apapun.
"Yang pasti adalah ASN honornya tetap. Iya, honornya tetap. Apakah negara ini sedang bangkrut, dunia ekonomi sedang melambat, kita ini fixed income," seru Anas dalam Closing Ceremony ASN Culture Fest 2022 di The Westin Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga
Oleh karenanya, ia mengajak seluruh PNS bersyukur dengan pendapatan besar yang diterimanya sekarang. Dia juga mengajak para abdi negara untuk berkontribusi kepada masyarakat lewat perbaikan kinerja, sehingga bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Advertisement
"Kalau kita lihat, kesejahteraan PNS vs kesejahteraan masyarakat kita sebenarnya kita lebih tinggi di atas. Pendapatan per kapita kita dan rata-rata anggaran satu orang PNS per tahun lebih di atas dari pendapatan per kapita rakyat di Indonesia," paparnya.
"Maka bersyukurlah teman-teman ASN yang fixed income ini. Maka kinerja kita mesti kita bangkitkan dalam rangka mendorong agar ekonomi kita ke depan bisa menjadi lebih terarah," pinta Anas.
Soal ekonomi, Anas bercerita, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap mengingatkan jajarannya bahwa ekonomi dunia dalam keadaan gelap. IMF dan Bank Dunia saja telah dua kali merevisi target pertumbuhan ekonomi global, sehingga menjadi di bawah 2 persen.
"Artinya dunia sedang amat sangat berat di 2023. Ekonomi dunia akan berat. Lebih dari 40 negara sudah di depan pintu IMF menjadi pasien. Di krisis 98 itu tidak lebih dari 10 negara. Artinya apa? ekonomi sangat berat," tegasnya.
Namun, ia percaya Indonesia sudah melangkah lebih jauh, dan siap menjadi salah satu negara paling maju dunia di masa depan.
"Kita lihat data di G20, hampir semua angkanya sangat-sangat menggembirakan. Ekonomi Indonesia juga diprediksi akan jadi nomor 4 terkuat dunia," pungkas Anas.
AKHLAK PNS Dapat Rapor Merah, Menpan RB Kaget
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, mengaku tidak terkejut ketika aparatur sipil negara (ASN) atau PNS dapat rapor merah pada indikator Adaptif dalam core values AKHLAK (Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Alasannya, kebanyakan ASN saat ini masih bermain di zona nyaman dan belum mau merubah.
Hasil itu didapat setelah Kementerian PANRB dan tim melakukan survei indeks BerAKHLAK di kalangan ASN dan PNS dalam jumlah sangat besar, untuk memotret kinerja pemerintah.
"Tentu soal adaptasi di ASN ini sudah kita duga, karena sebagian kita ada di zona nyaman. ASN sebagian kan enggak mau berubah," kata Menpan RB Anas di The Westin Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Namun, ia berkomitmen untuk mengubah itu dengan cara memaksa para ASN untuk mengikuti bentuk budaya kerja baru, yakni slogan BerAKHLAK yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini harus berdampak. Jangan cuman melayani tapi berdampak. Jadi budaya kerjanya kita dorong dengan core value baru, kemudian target kinerjanya kita dorong yang berdampak," tegasnya.
Advertisement
Hasil Survei
Pada saat yang sama, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Alex Denni memaparkan hasil survei indeks BerAKHLAK yang dilakukan pada PNS, dimana indikator Adaptif mencatat rapor merah pada seluruh instansi pemerintah.
"Rapor kita yang merata merahnya adalah bicara tentang adaptif. ASN dituntut untuk fleksibel, agile oleh bapak Presiden. Tapi sayangnya core value adaptif kita raportnya merah berjamaah, hampir di semua pemerintah instansi pusat maupun daerah," ujarnya dalam Closing Ceremony ASN Culture Fest 2022 di The Westin Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Menurut catatannya, nilai rata-rata indikator Adaptif pada PNS di seluruh instansi sebesar 38,9 persen. Untuk Kementerian nilainya 44,6 persen, sedangkan Lembaga 41,9 persen.
Sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) 40,0 persen, Pemerintah Kota (Pemkot) 39,2 persen, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) 38,0 persen.