Sukses

Ubah 5 Kebiasaan Buruk Keuangan Ini Biar Gaji Awet Sebulan Lebih

Bagi beberapa orang yang gajinya masih pas-pasan dan belum cukup besar, kerap muncul rasa cemas gajinya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan bulanan.

Liputan6.com, Jakarta Jadwal masuknya gaji setiap orang bisa berbeda-beda tanggalnya. Umumnya, karyawan swasta mendapatkan gaji setiap tanggal 25 pada bulan yang berjalan, beberapa ada yang mendapatkan tanggal 26, 27, 28 atau bahkan tanggal terakhir bulan berjalan. Sementara jadwal ASN menerima gaji telah diatur setiap tanggal 1. Di luar itu, masih ada pekerja yang menerima gaji harian maupun mingguan. 

Meski berbeda-beda, namun ada kesamaan di antara mereka yakni begitu hari gajian datang, itu menjadi kesempatan untuk mengatur kembali keuangan selama sebulan ke depan atau sampai tanggal gajian berikutnya. Mulai dari membayar tagihan bulanan, cicilan, memenuhi kebutuhan rumah tangga, transportasi, hiburan dan pengeluaran lain-lain. 

Bagi beberapa orang yang gajinya masih pas-pasan dan belum cukup besar, kerap muncul rasa cemas gajinya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan bulanan. Bahkan yang bergaji besar pun terkadang masih terasa kurang dan belum terlepas dari cemas. Nah, agar gajian awet sebulan dan bebas cemas, kamu perlu melihat diri apakah memiliki 5 kebiasaan buruk yang membuat gaji cepat habis dan tak tersisa. 

1. Besar Pasak Daripada Tiang

Menghabiskan uang lebih dari yang kamu hasilkan adalah kesalahan utama keuangan. Kebiasaan ini akan menimbulkan masalah besar di semua bidang keuangan kamu. Misalnya, kamu jadi harus mengandalkan kartu kredit untuk menutupi kekurangan tagihan. Kredit datang dengan bunga dan bisa menjebak kamu dalam lingkaran masalah. Ingat peribahasa, 'Besar Pasak Daripada Tiang' artinya lebih besar pengeluaran daripada penghasilan.

2. Belanja Tanpa Pertimbangan

Lindungi diri kamu dari impulsive buying atau belanja impulsif, yang berarti keinginan seseorang untuk membeli suatu produk dalam jumlah banyak tanpa melalui pertimbangan dan proses berpikir panjang. Keputusan ini lebih mengutamakan emosi daripada logika. Seseorang cenderung belanja sesuai keinginan bukan berdasar kebutuhan, sehingga mengakibatkan pemborosan.

2 dari 2 halaman

3. Kurang Mengontrol Penggunaan Kartu Kredit

Kartu kredit memang memberikan banyak manfaat dan kemudahan transaksi. Tinggal gesek, masukkan data, semua beres dalam sekejap, ditambah bisa dapat rewards. Namun demikian, ada kebiasaan buruk penggunaan kartu kredit yang bisa membahayakan kesehatan keuangan kamu. Contohnya, tidak memedulikan besaran nominal transaksi, melebihi rasio 30% dari penghasilan, bayar cicilan minimum payment, tidak mengontrol besaran cicilan hingga menunda pembayaran.

Meskipun pada titik tertentu kamu perlu bergantung pada kredit, katakan untuk hipotek, biaya pendidikan, properti dan lain-lain, hal itu harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan terencana. Jangan gunakan kartu kredit lainnya untuk menutupi tagihan kamu

4. Terlambat Bayar Tagihan

Masih terlambat membayar tagihan? Ketahuilah itu adalah kebiasaan buruk. Kamu jadi harus mengeluarkan lebih banyak untuk biaya keterlambatan, biaya bunga, skor kredit memburuk. Pada beberapa jenis tagihan bisa menyebabkan diskoneksi, aliran listrik dan air bisa terganggu, begitu juga dengan koneksi internet. Biasakan untuk selalu membayar tagihan tepat waktu. Jika kamu adalah tipe orang yang suka menunda-nunda kewajiban seperti ini, pertimbangkan untuk mendaftar pembayaran otomatis.

5. Gagal Menabung dan Berinvestasi

Fenomena YOLO (You Only Live Once) dan FOMO (Fear Of Missing Out) dapat membuat kamu merasa perlu menghabiskan semua uang dan membelanjakannya sekarang. Itu berlaku bagi mereka yang memiliki banyak uang dan berlebihan. Namun bagi yang masih mengandalkan gaji bulanan itu dapat menguras pendapatan dan membuat kamu gagal menabung, apalagi berinvestasi.

Perlu ada keseimbangan dalam pemakaian uang. Kamu tetap berhak menikmati hidup sekarang tetapi juga perlu memastikan  menabung untuk masa depan dan bekerja dengan rajin untuk mencapai tujuan.

Jadi, untuk membuat gaji kamu tetap awet dan bebas cemas, penting sekali untuk menggunakan uang dengan bijaksana. Setelah mengalokasikan untuk pengeluaran wajib, kamu bisa memenuhi kebutuhan, dan sisihkan untuk keinginan yang wajar.

Untuk mendukung kamu meraih financial freedom mulailah dengan menabung dan investasi sedini mungkin. Untuk investasi minim resiko dan tahan terhadap berbagai kondisi termasuk ancaman resesi, kamu bisa berinvestasi emas. Memiliki emas kini hal yang sangat mudah, tidak harus membutuhkan modal besar atau pembelian satuan gram. Sekarang kamu bisa membeli emas sesuai nominal yang kamu sanggupi melalui emas digital.

Salah satu platform investasi emas digital yang bisa kamu andalkan adalah fitur eMAS di aplikasi DANA. Fitur ini telah mendapatkan banyak kepercayaan dari masyarakat yang melek investasi. Dalam survey Jakpat Apps di tahun 2022 lalu, DANA mendapat predikat aplikasi investasi tabungan emas paling populer dengan capaian sebanyak 43 persen koresponden memilih DANA untuk investasi emas.

Kamu tak perlu khawatir dengan investasi emas maupun transaksi lain yang dilakukan di DANA. Pasalnya, aplikasi DANA dilindungi oleh sistem keamanan berlapis DANA Protection. DANA Protection memiliki sistem keamanan berlapis yakni PIN DANA, Kode OTP & Face Verification.

Jika ada kendala saat pakai DANA, pengguna bisa meminta bantuan Pusat Resolusi 24/7 di aplikasi DANA. Di sini, kamu bisa menghubungi langsung DANA Customer Care 24 jam yang siap membantu kapan saja. Sekaligus bisa juga cek status atau progres penyelesaian kendala & solusinya. Semakin tenang dan Bebas Cemas saat pakai DANA karena DANA akan memberikan jaminan uang kembali 100% jika terjadi hal yang tidak diinginkan saat bertransaksi, sesuai dengan S&K.

Sudah tahu cara mengelola keuangan dan keuntungan DANA, selanjutnya download aplikasi DANA di App Store dan Google Store.

 

(*)