Sukses

2023 Diprediksi Sulit dan Sangat Menantang, Jokowi Ajak Tetap Optimistis

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pandemi COVID-19 telah memberikan banyak pelajaran dan memaksa adaptasi serta transformasi optimalkan teknologi dorong inovasi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, tahun ini diprediksi sebagai tahun yang sulit dan tahun yang sangat menantang oleh sejumlah kalangan. Meski begitu, Jokowi mengajak semua kalangan untuk tetap optimistis dalam menghadapinya. 

"Tahun 2023 diprediksi oleh banyak kalangan sebagai tahun yang sulit dan tahun yang sangat menantang dalam situasi menantang ini saya mengajak semua kalangan untuk tetap optimis, pandemi telah memberikan banyak pelajaran, memaksa kita beradaptasi dan bertransformasi mengoptimalkan teknologi untuk mendorong inovasi," kata Jokowi dalam sambutan acara Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1/2023).

Dia menjelaskan, Indonesia memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, Indonesia juga dinilai memiliki banyak peluang untuk tumbuh lebih kuat.

"Kita juga sudah meletakkan fondasi yang kuat sebagai daya tarik investasi, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di luar Pulau Jawa, sehingga daerah-daerah luar Jawa semakin menarik sebagai tujuan investasi, investasi akan terus kita dorong, kita terbuka pada investasi yang meningkatkan nilai tambah, yang ramah lingkungan, yang berkelanjutan dan inklusif," kata dia.

Di sisi lain, Jokowi mengatakan, hilirisasi, sumber daya alam, merupakan salah satu prioritas investasi Indonesia untuk menyambut ekonomi baru masa depan, mengambil peran dalam transisi energi bersih berkontribusi dan penurunan emisi karbon untuk mengurangi pemanasan global.

Meski demikian, terdapat sejumlah tantangan dalam hilirisasi maupun sumber daya alam Indonesia. Akan tetapi, Indonesia tidak akan pernah tergoyahkan oleh sejumlah tekanan.

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Hadapi Tantangan Hilirisasi, Jokowi Sebut Tak Bakal Pernah Goyah

"Muncul berbagai tantangan dalam hilirisasi, sumber daya alam kita, kita akan tetap tegak berdiri, kita tidak akan pernah goyah oleh tekanan-tekanan, kita telah menghentikan ekspor bahan mentah, seperti nikel, dan nanti timah tembaga, sehingga bisa memberikan nilai tambah yang tinggi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi bagi masyarakat kita," ujar dia.

Tak hanya itu, Jokowi menyebutkan, momentum G20 juga digunakan sebagai ajang dalam merebut peluang investasi ekonomi hijau, seperti pengembangan ekosistem energi listrik, energi baru terbaukan, kawasan industri hijau dan industri hemat energi yang ramah lingkungan.

"Kita bersyukur dalam pertemuan G20 di Bali mendapatkan kepercayaan komitmen ini digunakan di untuk merebut peluang investasi ekonomi hijau, seperti pengembangan ekosistem energi listrik, energi baru terbaukan, kawasan industri hijau dan industri hemat energi yang ramah lingkungan, saya mengundang para investor agar tidak ragu menanamkan investasinya di Indonesia, berkolaborasi mewujudkan kemajuan Indonesia," ujar dia.

 

3 dari 4 halaman

Jokowi Genjot Investasi Ekonomi Hijau

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, tahun ini diprediksi sebagai tahun yang sulit dan tahun yang sangat menantang oleh sejumlah kalangan. Namun, Jokowi mengajak semua kalangan untuk tetap optimis dalam menghadapinya. 

"Tahun 2023 diprediksi oleh banyak kalangan sebagai tahun yang sulit dan tahun yang sangat menantang dalam situasi menantang ini saya mengajak semua kalangan untuk tetap optimis, andemic telah memberikan banyak pelajaran, memaksa kita beradaptasi dan bertransformasi mengoptimalkan teknologi untuk mendorong inovasi,” kata Jokowi dalam sambutan acara Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1/2023).

Dia menuturkan, Indonesia memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak peluang untuk tumbuh lebih kuat.

"Kita juga sudah meletakkan fondasi yang kuat sebagai daya tarik investasi, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di luar Pulau Jawa, sehingga daerah-daerah luar Jawa semakin menarik sebagai tujuan investasi, investasi akan terus kita dorong, kita terbuka pada investasi yang meningkatkan nilai tambah, yang ramah lingkungan, yang berkelanjutan dan inklusif,” kata dia.

Jokowi mengatakan, hilirisasi, sumber daya alam, merupakan salah satu prioritas investasi kita untuk menyambut ekonomi baru masa depan, mengambil peran dalam transisi energi bersih berkontribusi dan penurunan emisi karbon untuk mengurangi pemanasan global.

 

 

4 dari 4 halaman

Momentum G20 Jadi Peluang Rebut Investasi Ekonomi Hijau

“Muncul berbagai tantangan dalam hilirisasi, sumber daya alam kita, kita akan tetap tegak berdiri, kita tidak akan pernah goyah oleh tekanan-tekanan, kita telah menhentikan ekspor bahan mentah, seperti nikel, dan nanti timah tembaga, sehingga bisa memberikan nilai tambah yang tinggi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi bagi masyarakat kita,” ujar dia.

Tak hanya itu, Jokowi menyebutkan, momentum G20 juga digunakan sebagai ajang dalam merebut peluang investasi ekonomi hijau, seperti pengembangan ekosistem energi listrik, energi baru terbaukan, kawasan industri hijau dan industri hemat energi yang ramah lingkungan.

"Kita bersyukur dalam pertemuan G20 di Bali mendapatkan kepercayaan komitmen ini digunakan di untuk merebut peluang investasi ekonomi hijau, seperti pengembangan ekosistem energi listrik, energi baru terbaukan, kawasan industri hijau dan industri hemat energi yang ramah lingkungan, saya mengundang para investor agar tidak ragu menanamkan investasinya di Indonesia, berkolaborasi mewujudkan kemajuan Indonesia,” tutup dia.