Sukses

Mengulik Sejarah Pos Indonesia, BUMN Tertua di Indonesia

PT Pos Indonesia (Persero) menjadi salah satu BUMN tertua di Indonesia. Simak sejarahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Selama tahun 2022, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengurangi sejumlah perusahaan BUMN yang mati suri atau tak menguntungkan.

Seperti diketahui, BUMN Indonesia bergerak di banyak bidang salah satunya di industri energy, telekomunikasi, transportasi, penerbangan, dan masih banyak lainnya.

Namun perusahaan mana yang menjadi BUMN tertua di Indonesia?

Melansir laman resmi BUMN, jumat (27/1/2023) PT Pos Indonesia (Persero) menjadi salah satu BUMN tertua di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa kurir dan logistik, jasa keuangan, serta properti.

Dalam melaksanakan pelayanan pos di Tanah Air, Pos Indonesia membaginya ke dalam enam daerah atau regional. Pembagian regional tersebut mencakup seluruh provinsi yang ada di Indonesia, yakni 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 3.663 Kantor Cabang Pembantu.

Saat ini, PT Pos Indonesia memiliki tiga anak perusahaan, yaitu Pos Logistics yang bergerak pada bidang bisnis logistik, Pos Properti yang mengurus sektor perhotelan dan bisnis konstruksi properti, dan Pos Fin, layanan yang bergerak di bidang jasa keuangan berbasis teknologi.

Sementara itu, bagaimana sejarah berdirinya Pos Indonesia?

Dikutip dari laman resmi Pos Indonesia, sejarah perusahaan berawal ketika kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada 26 Agustus 1746.

Kantor pos tersebut didirikan dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Belanda.

Sejak saat itulah pelayanan pos lahir di Indonesia, mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.

Setelah 4 tahun didirikan di Batavia, diadakan Kantorpos lainnya di Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya.

Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.

 

 

2 dari 4 halaman

Beberapa Kali Mengalami Perubahan Status

Menurut sejarahnya, Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone).

Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik.

Namun perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

Berlanjut tahun 1965, berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.

Pos Indonesia selama 17 tahun berstatus Perum, hingga akhirnya pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

3 dari 4 halaman

Kantor Pos Pertama

Keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, berawal dari Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada 26 Agustus 1746.

Kantor pos tersebut didirikan dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Belanda.

Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.

4 dari 4 halaman

Erick Thohir Tak Ingin Aset Pos Indonesia Mangkrak

Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan peluncuran Pos Bloc Jakarta tahap II yang nantinya akan menjadi pusat kreatif masyarakat. Dia berharap, pemanfaatan aset-aset BUMN bisa dimaksimalkan sehingga tidak menjadi aset mangkrak.

Pemanfaatan aset jadi salah satu bagian dalam transformasi di tubuh perusahaan pelat merah yang dibawa Erick. PT Pos Indonesia, menjadi salah satu yang dipercaya untuk memberikan manfaat di berbagai aset yang dimilikinya.

Untuk diketahui, Erick meresmikan Pos Bloc Jakarta Tahap II bersama dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir. Peresmian juga diikuti oleh berbagai pejabat terkait lainnya.

"Aset-aset yang belum maksimal, kita dorong. Saya terima kasih sama PT Pos, saya ingat sekali, pertama saya bicara sama pak Faizal di rumah dinas saya. Saya bilang 'pak Faizal, ini PT Pos yang saya percayakan ke pak Faizal harus bertransformasi, tidak hanya menjadi logistic base company berdasarkan platform dan lain-lain, tapi sayang aset-aset seperti ini kalau mangkrak'," ujarnya mengisahkan di Satu Festival Indonesia, di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).

"Ini harus dimaksimalkan apakah menjadi logistic base, atau tadi menjadi bagian kita mendukung UMKM kita dan ternyata bisa, bisa," tambahnya.

Dalam waktu dekat, dia juga memberi bocoran kalau akan ada Pos Bloc lainnya di Medan, Surabaya, dan Bandung. Malahan, ada kejutan lainnya yang akan dihadirkan PT Pos Indonesia bersama Erick Thohir.

"Saya tunggu 6 bulan lagi sesuai sama bisik-bisik saya yang disana tadi, ada kejutan apalagi buat PT Pos. InsyaaAllah kita harus percaya kekuatan kita, kita harus bisa lebih mandiri, tapi kita tetep jadi bagian suplai chain dunia," bebernya.