Sukses

Penasaran Jenis Huruf pada Rambu Petunjuk Jalan Tol? Ini Jawabannya

Mengacu pada Permenhub Nomor 1 tahun 2014 tentang rambu lalu lintas, jenis huruf (font) yang digunakan pada rambu petunjuk jurusan yaitu Clearview atau juga disebut dengan clearview highway.

Liputan6.com, Jakarta Kalian pernah enggak sih memperhatikan rambu petunjuk jurusan di jalan tol. Pastinya baik pengemudi maupun penumpang akan menemukan dan melihat papan rambu petunjuk arah yang sangat jelas, karena ukurannya terbilang cukup besar.

Rambu petunjuk tersebut memang ditujukan untuk memberikan informasi arah tujuan kepada kendaraan yang akan menuju lokasi tertentu.

Ternyata, rambu petunjuk tidak asal dibuat lho! biar gak penasaran, Kementerian PUPR memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

"#SahabatPUPR yang pernah memperhatikan rambu petunjuk jurusan di jalan pernah penasaran nggak, apa jenis huruf yang digunakan dan kenapa jenis huruf itu digunakan pada rambu tersebut? Nah, biar nggak penasaran lagi, simak infonya pada gambar berikut ya," tulis keterangan instagram Kementerian PUPR, Sabtu (28/1/2023).

Mengacu pada Permenhub Nomor 1 tahun 2014 tentang rambu lalu lintas, jenis huruf (font) yang digunakan pada rambu petunjuk jurusan yaitu Clearview atau juga disebut dengan clearview highway.

Sebagai keluarga font sans-serif, font ini memiliki karakter yang tegas, solid, dan konsisten. Font ini juga memiliki kesan minimalis, modern, bersahabat, dan fleksibel.

Jenis huruf Clearview highway awalnya dikembangkan oleh peneliti independen dengan bantuan Texas Transportation Institute dan Pennsylvania Transportation institute dibawah pengawasan Federal Highway Administration (FHWA).

Jenis font ini digunakan di sejumlah negara, antara lain Amerika Serikat, Kanada, Filipina, Brazil, dan Sri Lanka. Di Indonesia font ini mulai digunakan pada rambu petunjuk jurusan pada tahun 2015, menggantikan font highway gothic yang digunakan sebelumnya.

2 dari 3 halaman

Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban Dimulai, Target Rampung 2024

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai proyek pembangunan Jalan Tol Akses Patimban untuk meningkatkan konektivitas di Jawa Barat dan memperlancar arus logistik kawasan industri Karawang dan Subang menuju Pelabuhan Patimban.

Dimulainya proyek ini salah satunya ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Jalan Tol Akses Patimban di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa (24/1/2022).

Penandatanganan PPJT Jalan Tol Akses Patimban dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dan Direktur Utama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) Victor Nazarenko Mahandre.

PT JAP merupakan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-Swasta-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri dari PT Jasa Marga, PT Nusa Raya Cipta (NRC), PT Adhi Karya (ADHI), PT PP, PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Subang Sejahtera.

Sementara penandatanganan dua perjanjian lainnya, yaitu Perjanjian Penjaminan dilakukan oleh Direktur Utama PT Penjaminan dan Infrastruktur Indonesia M. Wahid Sutopo dan Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre serta Perjanjian Regres dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berpesan agar seluruh pihak terkait baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun BUJT harus bekerja lebih cepat agar target pengoperasian Jalan Tol Akses Patimban pada September 2024 mendatang dapat tercapai. Ia meminta agar proses pembebasan lahan khususnya untuk pekerjaan porsi Pemerintah segera dilakukan mulai akhir Januari ini.

“Selain percepatan pembangunan fisik, saya mohon harus memperhatikan kualitas. Dalam waktu kurang lebih dua tahun ini, harus mengutamakan kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan, termasuk Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Harus menggunakan produk dalam negeri, jangan impor,” kata Menteri Basuki.

3 dari 3 halaman

Total Panjang

Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 km di mana sepanjang 14,11 km akan dibangun oleh BUJT dan sepanjang 22,94 km akan dibangun oleh Pemerintah. Jalan tol ini akan terkoneksi dengan Jalan Tol Cikampek – Palimanan di sisi Selatan dan terkoneksi dengan Pelabuhan Patimban di sisi Utara.

Terdapat 5 seksi, yaitu Seksi 1 Junction Cipeundeuy – SS Cipeundeuy (2,65 Km), Seksi 2 SS Cipeundeuy – SS Pasir Bungur (10,06 Km), Seksi 3 SS Pasir Bungur – SS Tambak Dahan (16,10 km), Seksi 4 SS Tambak Dahan - SS Pusakanegara (7,11 Km), dan Seksi 5 SS Pusakanegara – Patimban (1,13 Km).

“Konstruksi jalan tol porsi BUJT direncanakan akan dimulai pada Semester 2 Tahun 2023 dan diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2024. Pengerjaan porsi dukungan Pemerintah dilakukan secara simultan dan direncanakan selesai secara bersamaan dengan porsi BUJT,” ujar Kepala BPJT Danang Parikesit.