Liputan6.com, Jakarta Di tengah segudang kesibukannya sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati selalu menyempatkan bermain bersama cucu-cucunya di akhir pekan.
Misalnya pada Minggu (29/1) kemarin, Sri Mulyani membagikan momen mengasuh keempat cucunya di salah satu taman di Jakarta. Terlihat kebahagiaan terpancar di wajah bendara negara ini ketika bermain bola dengan cucu-cucunya.
Baca Juga
"Minggu pagi, jeda bersama keluarga. Jalan kaki menikmati pohon Dan Taman yang masih basah Hujan turun subuh tadi. Taman sepi, Rumput masih basah.. Tak menghalangi kami Main bola bersama. Seru...skor 10-9.Tentu cucu yang menang..!," tulis Sri dalam keterangan unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati, dikutip Senin (30/1/2023).
Advertisement
Sri Mulyani memang kerap membagikan momen kebersamaan bersama keluarga, terutama dengan cucu-cucunya. Menurutnya, menghabiskan waktu bersama keluarga merupakan kebahagiaan yang sederhana namun sangat bermakna untuk melepas penat.
Contohnya, saat momen tahun baru 2023, Menkeu juga membagikan kebersamaan dengan cucu-cucunya bermain kembang api. Sebagai seorang nenek pada umumnya, Sri Mulyani sangat menyayangi dan memanfaatkan kesempatan untuk bercengkrama bersama keempat cucunya.
"Hal sederhana bisa membuat kamu bahagia. Main kembang api bersama cucu. Gimana memegangnya, menyalakan, melihat dan merasakan percikan api kecil, tundukkan rasa takut, dan rasakan kegembiraan sederhana nan sejati. Malam tahun baru 2022 menuju 2023 Simple things make you happy," ujar Sri Mulyani.
Lantaran selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani selalu sibuk bahkan sampai bekerja 24 jam sehari selama satu minggu penuh. Dia bercerita terkadang, meminta waktu kepada Sekretariat Jenderal untuk memberi waktu untuk beristirahat sejenak untuk bertemu cucu.
Â
Sri Mulyani Bawa Kabar Baik, 2023 Tak Jadi Resesi
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, membawa kabar baik tentang ekononomi global. Dia memandang ada harapan kalau ekonomi dunia tidak akan masuk resesi.
Padahal beberapa waktu lalu, disampaikan oleh Dana Moneter Internasional atau IMF bahwa 40 persen negara di dunia akan resesi. Ini sebagai akibat dari adanya pandemi dan terganggunya rantai pasok global akibat ketegangan geopolitik.
"Tahun 2023 ini, IMF mengatakan 40 persen ekonomi dunia akan masuk resesi, ini artinya banyak negara-negara yang growth-nya akan negatif," kata Sri Mulyani di depan pengusaha di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).
Namun, ada secercah harapan yang bisa meyakinkannya kalau perekonomian dunia akan bertumbuh baik. Ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS), sebagai salah satu negara yang berpengaruh pada tingkat ekonomi global.
"Tapi baru tadi malam saya lihat dan baca Amerika Serikat kuartal IV nya melemah tapi tak sedalam seperti yang diperkirakan. Jadi kita akan melihat bagaimana perkembangan ekonomi dunia," ungkapnya.
Bendahara negara kembali mengutip prediksi dari Managing Director IMF Kristalina Georgieva yang menyebut kalau ekonomi dunia pada 2023 akan gelap. Hal yang sama juga kerap diungkapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di berbagai kesempatan.
Nyatanya, perbaikan ekonomi yang terjadi sedikit membawa titik terang dalam kondisi ekonomi dunia. Sehingga potensi resesi kemungkinnya semakin rendah.
"Waktu 2022 itu disampaikan oleh Managing Director IMF (Kristalina Geogieva), yang sering disampaikan oleh bapak Presiden, dunia akan mengalami situasi yang gelap di 2023," kata dia.
"Tapi sekarang akhirnya sudah mulai I think is a lilttle bit better. Kalau kita lihat Eropa juga syaa lihat kondisinya, PMI-nya itu mereka sudah masuk ke tahapan ekspansi, ini ada harapan," urainya.
Advertisement
Tetap Optimis
Lebih lanjut, Sri Mulyani menekankan kalau peluang terjadi resesi kemungkinan masih ada. Utamanya soal ketidakpastian pertumbuhan ekonomi di setiap negara.
Kendati begitu, dia enggan mengabarkan kalau itu merupakan sesuatu yang buruk. Mengacu pada catatan-catatan perbaikan tadi, dia ingin Indonesia tetap berada pada posisi yang optimistis.
"Diakui tahun 2023 memang merupakan tahun yang akan muncul ketidakpastian, downside risk-nya masih sangat besar, namun kita tak boleh putus asa," pungkas Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Guncangan Ekonomi Sulit Dikontrol
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap, gangguan ketegangan geopolitik terhadap ekonomi tidak bisa hilang begitu saja. Artinya, masih akan terus berpengaruh pada kegiatan ekonomi.
Dunia tengah menghadapi ancaman disrupsi ekonomi, kenaikan harga komoditas, inflasi, merosotnya kondisi sosial, dan pelemahan ekonomi. Semuanya berimbas terhadap ketahanan pangan dan energi, serta perubahan rantai pasok global yang di beberapa negara telah memicu gerak inflasi.
"Karena guncangannya tidak bisa dikontrol, karena berasal dari geopolitik, tapi bagaimana guncangan ini masuk ke perekonomian kita, kita coba absorb melalui APBN sehingga yang dirasakan masyarakat relatif mild atau ringan," kata Sri Mulyani di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).
"Guncangannya tidak bisa hilang sama sekali, tapi kita berusaha menggunakan instrumen kebijakan termasuk APBN untuk bisa menjaga masyarakat dan dunia usaha tetap bisa berjalan secara baik," sambung Sri Mulyani.
Advertisement