Sukses

Proyek Gedung Tertinggi di Indonesia Milik Taspen Serap 100 Ribu Tenaga Kerja

PT Taspen (Persero) membangun gedung tertinggi di Indonesia dengan menggandeng perusahaan besar asal Jepang, Mitsubishi Estate Company.

Liputan6.com, Jakarta PT Taspen (Persero) membangun gedung tertinggi di Indonesia dengan menggandeng perusahaan besar asal Jepang, Mitsubishi Estate Company. Gedung ini disaebut bisa menyerap tenaga kerja hingga 100 ribu orang.

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan jumlah itu turut berkontribusi dalam potensi penyerapan tenaga kerja di sektor properti. Di mana, pada tahun ini ditarget sektor properti mewadahi 4,23 juta pekerja.

"Pembangunan kawasan ini dipastikan akan menyerap tenaga kerja Indonesia, kurang lebih 100 ribu tenaga kerja hanya dari 1 proyek ini, baik pada masa perencanaan, konstruksi, hingga nanti pada tahapan operasional. Karena itu kita perkirakan penyerapan tenaga kerja dari seluruh sektor properti pada tahun 2023 ini kira-kira potensinya akan bertambah hingga 4,23 juta orang," kata dia dalam peresmina Grounbreaking Oasis Central Sudirman, di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Informasi, dua gedung dengan tinggi lebih dari 340 meter akan dibangun di lahan seluas 3,3 hektar milik PT Taspen. Salah satu gedung akan memiliki 65 lantai, dan gedung lainnya memiliki 74 lantai yang menjulang tinggi.

Rencana pembangunannya, akan dilakukan selama 8-10 tahun secara bertahap. Di 5-6 tahun pertama, Kosasih memastikan sudah ada 1 gedung yang siap beroperasi.

Selain potensi itu, Susiwijono menyebut kalau konsep ramah lingkungan yang diusung gedung ini juga sejalan dengan perhatian dunia internasional. Utamanya dalam upaya menekan jumlah emisi karbon atau emisi gas rumah kaca (GRK).

"Penerapan green and sustainable building ini, jadi snagat penting untuk terus ktia dorong, mengingat perubahan iklim jadi isu utmaa di bebrgaai forum internasional di beberapa tahun kedepan," sambungnya.

 

2 dari 4 halaman

Kawasan Strategis

Lebih lanjut, dia menerangkan kalau 2 gedung ini terintegrasi dengan kawasan strategis di pusat kota Jakarta. Sebut saja akses transportasi publik KRL, MRT, hingga LRT Jakarta.

Selain itu, ini juga berdekatan dengan sentra kegiatan bisnis Sudirman. Ditambah lagi, gedung yang dulunya lokasi Menara Taspen ini masuk kawasan transit oriented development (TOD).

"Grean Oasis ini akan menjadi landmark baru terletak di lokasi strategis di sekitar kawasan TOD yang sudah terintegrasi, tadi pak dirut menyampaikan ada rencana diintegrasikan dengan yang di sebelah, dengan BNI mudah-mudahan, pak Menteri BUMN juga bisa mengizinkan dan bisa mewujudkan itu semua, sehingga akan betul-betul dekat dengan pusat moda trnaportasi publik, pusat bisnis, kemudian juga pusat perdagangan dan sekaligus juga berbagai aktivitas ekonomi dan pemerintahan di Jakarta ini," urainya.

 

3 dari 4 halaman

Telan Investasi Rp 10,6 Triliun

Gandeng Perusahaan Jepang, Taspen Bangun Gedung Ramah Lingkungan Rp 10,6 Triliun

PT Taspen (Persero) memulai pembangunan gedung pencakar langit ramah lingkungan di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Proyek pembangunan 2 gedung estat ini menelan dana Rp 10,6 triliun.

Direktur Utama Taspen A. N. S. Kosasih pelaksanaan proyek ini menggandeng perusahaan properti asal Jepang, Mitsubishi Estate Co. dan PT Benhil Property. Pihak Taspen sendiri diwakili oleh PT Taspen Property.

"Kita sudah menunggu lama sekali karena ini akan menjadi landmark terbesar di Jakarta. Bukan hanya kawasan yang besar, akan ada dua bangunan tertinggi di Indonesia dengan tinggi ratusan meter, akan dibangun dengan teknologi Jepang yang anti gempa bumi yang semuanya green energy," kata dia dalam Groundbreaking World Class Property, Green Energy Superblock, Oasis Central Sudirman, di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Informasi, dua gedung dengan tinggi lebih dari 340 meter akan dibangun di lahan seluas 3,3 hektar milik PT Taspen. Salah satu gedung akan memiliki 65 lantai, dan gedung lainnya memiliki 74 lantai yang menjulang tinggi.

 

4 dari 4 halaman

Dibangun Selama 10 Tahun

Rencana pembangunannya, akan dilakukan selama 8-10 tahun secara bertahap. Di 5-6 tahun pertama, Kosasih memastikan sudah ada 1 gedung yang siap beroperasi.

Kosasih menyebut, ini jadi bukti suksesnya Indonesia menarik investasi dari negara lain. Dimana, dana Rp 10,6 triliun untuk pembangunan ini seluruhnya ditanggung oleh pihak Jepang. Nantinya, Oasis Central Sudirman ini disebut akan menjadi ikon bagi kota Jakarta kedepan.

"Bukan hanya jadi ikon Jakarta ini jadi bukti Foreign Direct Investmen (FDI), investasi dari Jepang lebih dari Rp 10 triliun. Kami ucapkan terima kasih ke bapak Erick Thohir yang telah menginspirasi kami dan sangat dukung kami untuk bisa membangun di lahan seluas 3,3 hektar," ungkapnya.

Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi mengungkapkan kalau bangunan ini berdiri ditengah kawasan strategis. Yakni, berada di tengah kota, dengan akses jalan arteri besar di pusat Jakarta.

Kemudian, dekat dengan pusat bisnis, Sudirman Central Business District, dan akses transportasi yang mudah. Ini juga diharapkan bisa tersambung dengan akses transportasi ke MRT, LRT, dan KRL di kawasan Sudirman.

"Jalan Sudirman itu merupakan jalan arteri di Jakarta, ada pula MRT, itu juga kerja sama antara Jepang dan Indonesia, dan ada juga LRT. Saya harap ini bisa jadi lokasi strategis, dan banyak investor melirik datang ke Indonesia," kata dia.

Video Terkini