Liputan6.com, Jakarta PT Taspen (Persero) mulai membangun gedung tertinggi di Indonesia di kawasan Sudirman, Jakarta. Ini jadi bentuk optimalisasi aset milik Taspen Group untuk mendapatkan nilai tambah lebih.
Diketahui, optimalisasi aset atau penggunaan aset menjadi lebiu produktif jadi perhatian Menteri BUMN Erick Thohir. Dia menginginkan semua aset milik BUMN harus bisa menjadi produktif, termasuk pada konteks ini adalah aset milik PT Taspen (Persero).
Baca Juga
Direktur Utama Taspen A.N.S Kosasih menyampaikan pembangunan gedung ini berdiri di lahan milik perseroan seluas 3,3 hektar. Nantinya akan ada 2 gedung yang berdiri masing-masing 65 lantai dan 75 lantai. Kontribusi Taspen adalah dalam penyediaan lahannya, sementara biaya pembangunan sebesar Rp 10,6 triliun berasal dari investasi Jepang, melalui Mitsubishi Estate Company.
Advertisement
"Dari taspen kami hanya menyediakan lahan, jadi ini lahan optimalisasi BUMN, terima kasih juga dukungan dari Menteri BUMN Erick Thohir dalam hal ini karena kami didorong terus untuk bekerja sama dengan berbagai mitra global," kata dia usai peluncuran pembangunan Oasis Central Sudirman, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Dia menyebut, kalau proses tender dari pembangunan gedung pencakar langit ini melalaui proses yang cukup panjang. Diketahui, Mitsubishi Estate Company Ltd jadi pemenang tender dari beberapa perusahaan asal Jepang lainnya yang ikut tender. Termasuk ada beberapa perusahaan juga berasal dari Korea Selatan dan perusahaan dalam negeri.
Kosasih menyebut, lamanya konsesi gedung ini adalah 50 tahun sejak awal pembangunan. Setelah itu, seluruh gedung akan dimiliki oleh PT Taspen secara penuh.
"Mereka investasikan Rp 10,6 triliun dalam bentuk pembangunan disini. Ini dan nantinya bentuk kerja samanya BOT, jadi setelah masa BOT, akan kembali menjadi milik dari Taspen, seluruhnya. Totalnya 50 tahun. Selama 50 tahun itu juga kita mendapat penghasilan setiap tahun.Kita juga mendapat manfaat dari nilai lahannya, karena begitu dibangun nilai lahannya pasti akan naik," bebernya.
Gandeng Perusahaan Jepang
PT Taspen (Persero) memulai pembangunan gedung pencakar langit ramah lingkungan di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Proyek pembangunan 2 gedung estat ini menelan dana Rp 10,6 triliun.
Direktur Utama Taspen A. N. S. Kosasih pelaksanaan proyek ini menggandeng perusahaan properti asal Jepang, Mitsubishi Estate Co. dan PT Benhil Property. Pihak Taspen sendiri diwakili oleh PT Taspen Property.
"Kita sudah menunggu lama sekali karena ini akan menjadi landmark terbesar di Jakarta. Bukan hanya kawasan yang besar, akan ada dua bangunan tertinggi di Indonesia dengan tinggi ratusan meter, akan dibangun dengan teknologi Jepang yang anti gempa bumi yang semuanya green energy," kata dia dalam Groundbreaking World Class Property, Green Energy Superblock, Oasis Central Sudirman, di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Informasi, dua gedung dengan tinggi lebih dari 340 meter akan dibangun di lahan seluas 3,3 hektar milik PT Taspen. Salah satu gedung akan memiliki 65 lantai, dan gedung lainnya memiliki 74 lantai yang menjulang tinggi.
Advertisement
Dibangun 8 Tahun
Rencana pembangunannya, akan dilakukan selama 8-10 tahun secara bertahap. Di 5-6 tahun pertama, Kosasih memastikan sudah ada 1 gedung yang siap beroperasi.
Kosasih menyebut, ini jadi bukti suksesnya Indonesia menarik investasi dari negara lain. Dimana, dana Rp 10,6 triliun untuk pembangunan ini seluruhnya ditanggung oleh pihak Jepang. Nantinya, Oasis Central Sudirman ini disebut akan menjadi ikon bagi kota Jakarta kedepan.
"Bukan hanya jadi ikon Jakarta ini jadi bukti Foreign Direct Investmen (FDI), investasi dari Jepang lebih dari Rp 10 triliun. Kami ucapkan terima kasih ke bapak Erick Thohir yang telah menginspirasi kami dan sangat dukung kami untuk bisa membangun di lahan seluas 3,3 hektar," ungkapnya.
Kawasan Strategis
Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi mengungkapkan kalau bangunan ini berdiri ditengah kawasan strategis. Yakni, berada di tengah kota, dengan akses jalan arteri besar di pusat Jakarta.
Kemudian, dekat dengan pusat bisnis, Sudirman Central Business District, dan akses transportasi yang mudah. Ini juga diharapkan bisa tersambung dengan akses transportasi ke MRT, LRT, dan KRL di kawasan Sudirman.
"Jalan Sudirman itu merupakan jalan arteri di Jakarta, ada pula MRT, itu juga kerja sama antara Jepang dan Indonesia, dan ada juga LRT. Saya harap ini bisa jadi lokasi strategis, dan banyak investor melirik datang ke Indonesia," kata dia.
Advertisement