Sukses

Curhat Bos Bio Farma Dikejar-kejar Erick Thohir Saat Awal Pandemi

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengisahkan saat awal pandemi covid-19 mulai masih ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengisahkan saat awal pandemi covid-19 mulai masih ke Indonesia. Saat itu, berdekatan dengan pembentukan Holding BUMN Farmasi, yang dibentuk 31 Januari 2020 lalu.

Honesti menyebut, sempat dikejar-kejar Menteri BUMN Erick Thohir untuk segera bisa mengambil langkah dalam menangani pandemi. Sebagai perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang farmasi, maka penanganan pandemi adalah sesuatu hal yang penting.

"Saya dikejar-kejar Menteri BUMN Pak Erick Thohir, kita langsung belajar apa itu pandemi, PCR, vaksin, dan lain-lain," ujarnya dalam perayaan HUT Holding BUMN Farmasi di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Mandat itu langsung direspons cepat oleh Honesti. Dia mengatakan proses integrasi antar BUMN sektor farmasi dilakukan lebih cepat, serta langsung bergerak untuk mencari upaya menangani pandemi.

Sebut saja dalam hal mencari sumber vaksin Covid-19 yang pada saat itu dibutuhkan semua negara di dunia. Ditambah lagi, kebutuhan yang cukup banyak untuk masyarakat Indonesia.

"Banyak yang pesimistis saat ini jika melihat kondisi geografis dan populasi yang besar, tapi ternyata BUMN farmasi bisa. Lebih dari 400 juta vaksin sudah didistribusikan ke 17 ribu pulau, ini bukan hal sederhana, namun dengan semangat kolaborasi kita bisa, alhamdulillah kita sudah memasuki akhir dari pandemi," katanya mengisahkan.

Kendati demikian, di usia holding yang genap 3 tahun ini, pihaknya masih terus harus meningkatkan kemampuan perusahaan. Hal ini sejalan dengan arahan Erick Thohir dengan strategi yang disebut 3A.

"3A ini meliputi ketersediaan, aksesibilitas, dan harga yang terjangkau. Pandemi sudah akan berakhir dan game berikutnya transformasi holding agar mencapai tujuan 3A, caranya juga 3 A, akselerasi, akselerasi, akselerasi," urainya.

 

2 dari 4 halaman

Ditantang Wamen BUMN

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury memberi misi kepada Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) untuk menciptakan keuntungan sebesar USD 10 Miliar dalam 4 tahun kedepan. Menurutnya, ini satu misi yang bisa dicapai oleh Bio Farma.

Pahala berujar misinya adalah Bio Farma mampu menciptakan nilai atau value creation. Artinya, keuntungan yang dimaksud bukan hanya perihat catatan keungan, tapi juga melalui inovasi yang dihadirkan oleh Holding BUMN Farmasi yang genap berusia 3 tahun ini.

"Pertama tentunya adalah mengenai penciptaan nilai, tetapi penciptaan nilai ini bukan hanya penciptaan nilai dalam bentuk duit, tentunya yang utama adalah value creation," kata dia dalam peringatan 3 Tahun Holding BUMN Farmasi, di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

"Kita berharap dari sisi value creation sesuai dengan apa yang disampaikan mencapai value creation 10 billion dollar dalam waktu 3 sampai dengan 4 tahun mendatang," sambung Pahala.

 

3 dari 4 halaman

Tak Sulit

Dia mengatakan, misi ini bukanlah hal yang sulit untuk bisa dicapai oleh Bio Farma. Apalagi, perseroan memiliki ekosistem kesehatan yang cukup lengkap.

Bersandar pada modal itu, Pahala optimistis target yang dipatok mampu dengan mudah dicapai oleh Bio Farma.

"Saya rasa ini bukan sesuatu yang tidak mungkin apalagi memang BUMN Farmasi grup adalah merupakan formasi grup yang paling lengkap dari hulu ke hilir, vaksinnya ada farmasinya ada medical supplies mudah-mudahan ada, Apotek nya ada, klinik nya juga ada, diagnostiknya juga ada," paparnya.

"Jadi memang kalau dibilang memiliki modal, pasti kita bisa memiliki modal untuk bisa membangun menciptakan nilai itu tadi," imbuh Pahala Nugraha Mansury.

 

4 dari 4 halaman

Bidik Cuan dari Produk Reguler

Kondisi penularan Covid-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan, bahkan pemerintah resmi mencabut pembatasa kegiatan masyarakat. Nyatanya, langkah ini sekaligus berdampak pada Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkap ada penurunan penjualan produk yang berkaitan dengan penanganan covid-19 seiring membaiknya kondisi. Untuk itu, dia membidik produk-produk reguler yang tidak berkaitan dengan penanganan pandemi untuk menjaga kinerja perusahaan.

"Meskipun permintaan pasar akan produk covid-19 mengalami penurunan year on year (tahunan), Holding Farmasi tetap bergerak untuk menjaga positif produk regular non covid yang kami jadikan program utama kita untuk pelayanan di 2023, sehingga nanti bisa memperbaiki performa keuangan perusahaan secara keseluruhan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (24/1/2023).