Sukses

Tabungan Orang Kaya di Atas Rp 5 Miliar Meroket 13,87 Persen

LPS mencatat tambahan dana di rekening dengan saldo di atas Rp 5 miliar meningkat pesat sebesar 13,87 persen pada Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, mencatat tambahan dana di rekening atau tabungan dengan saldo di atas Rp 5 miliar meningkat pesat sebesar 13,87 persen pada Desember 2022.

"(Simpanan orang kaya) meningkat dengan pesat itu paling cepat lebih cepat dibanding dengan di bawah Rp 5 miliar, jauh memang. Katanya entah perusahaan, entah orang kaya sepertinya tumbuh lebih cepat," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di usai Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2023, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Sementara, untuk tabungan masyarakat di bawah Rp 100 juta belum terjadi peningkatan yang signifikan, karena kondisi keuangan masyarakat belum sepenuhnya pulih.

"Saya lihat pertumbuhannya mulai positif. Kalau kita jaga momentum pertumbuhan ekonomi ini pasti dampaknya dirasakan pelan-pelan oleh yang bawah," ujarnya.

Adapun berdasarkan data LPS, rincian tabungan kurang dari Rp 100 juta hanya tumbuh 2,86 persen, kemudian tabungan kurang dari Rp 100 juta-Rp 200 juta tumbuh 4,25 persen.

Selanjutnya, tabungan kurang dari Rp 200 juta-Rp 500 juta tumbuh diangka 4,27 persen. Sedangkan, tabungan Rp 500 juta-Rp 1 miliar tercatat tumbuh 1,52 persen, tabungan Rp 1 miliar-Rp 2 miliar mampu tumbuh sebesar 2,57 persen. Demikian tabungan sebesar Rp 2 miliar- Rp 5 miliar tumbuh 4,72 persen.

Lebih lanjut, Purbaya menyampaikan, dari penjaminan simpanan, jumlah rekening nasabah yang dijamin seluruh simpanannya oleh LPS per Desember 2022 sebanyak 99,93 persen dari total rekening atau setara 508,21 juta rekening. 

Terbaru, pada Januari 2023 LPS telah menetapkan untuk menaikkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) bagi simpanan dalam Rupiah di Bank Umum dan BPR masing-masing sebesar 25 bps menjadi 4,00 persen dan 6,50 persen, serta untuk simpanan dalam valuta asing (valas) di Bank Umum naik sebesar 25 bps menjadi 2,00 persen. 

2 dari 3 halaman

Tukang Becak Bobol Tabungan Nasabah, Begini Penjelasan BCA

Ramai pemberitaan seorang tukang becak di Surabaya, Jawa Timur bernama Setu membobol tabungan Rp 345 juta dari rekening nasabah Bank Central Asia (BCA) milik Muin Zachry. Pembobolan itu dikabarkan dengan modus pemakaian identitas.

Terkait hal tersebut,  EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F.Haryn menuturkan, kasus tersebut sedang dalam proses di pengadilan. Perseroan yakin dan percaya sistem peradilan dan fungsi penegakan hukum dapat memberikan keadilan dalam menyelesaikan kasus ini. Selain itu, BCA juga memberikan bantuan hukum bagi staf yang terkait kasus tersebut.

“BCA senantiasa melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi staf yang telah menjalankan tugas secara profesional,” ujar dia dikutip dari keterangan resmi, ditulis Senin (23/1/2023).

Hera menuturkan, pihaknya telah melakukan verifikasi transaksi antara lain dengan verifikasi Personal Identification Number (PIN) kartu ATM nasabah. Selain itu, penarikan dana juga dilengkapi dengan KTP asli, buku tabungan asli dan kartu ATM.

“Bagi kami, keamanan data nasabah merupakan prioritas utama. Oleh karenanya, kami menyarankan agar nasabah senantiasa mengamankan data sebaik mungkin untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar dia.

BCA pun mengimbau kepada seluruh nasabah BCA untuk tidak memberikan data yang bersifat rahasia kepada pihak manapun termasuk kerabat, orang terdekat antara lain:

-Personal Identification Number (PIN)

-One Time Password (OTP)

-Password

-Response KeyBCA

-Card Verification Code (CVC) atau Card Verification Value (CVV).

3 dari 3 halaman

Direktur BCA Rogoh Rp 495 Juta Beli Saham BBCA

Sebelumnya, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) John Kosasih membeli saham BBCA pada 5 Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (11/1/2023), Direktur BCA John Kosasih membeli saham BBCA sebanyak 60.000 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp  8.250.

Dengan transaksi pembelian saham tersebut, ia merogoh kocek sebesar Rp 495 juta. "Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Manajemen Perseroan, ditulis Rabu (11/1/2023).

Sebelum melakukan transaksi tersebut, John Kosasih menggenggam 221.765 lembar saham BBCA. Setelah melakukan transaksi pembelian saham, ia menggenggam 281.765 lembar saham BBCA.

Sebelumnya, direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menjual saham BBCA. Kali ini penjualan saham BBCA oleh direktur BCA Rudy Susanto pada 15 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (20/9/2022), Rudy Susanto menjual 404.600 lembar saham BBCA dengan harga Rp 8.800 per saham. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari penjualan saham BBCA itu sekitar Rp 3,56 miliar.

"Tujuan transaksi investasi keluarga, status kepemilikan langsung,” tulis manajemen BCA dalam keterbukaan informasi BEI.

Setelah transaksi penjualan saham tersebut, Rudy genggam 2.033.799 lembar saham BBCA dari sebelumnya 2.438.399 saham.