Sukses

Bio Farma Dipastikan Spin-off Usaha Tahun Ini

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyebut kalau proses spin-off ditarget terlaksana pada semester I 2023 ini.

Liputan6.com, Jakarta PT Bio Farma (Persero) dipastikan akan melakukan spin-off usaha di tahun ini. Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyebut kalau proses spin-off ditarget terlaksana pada semester I 2023 ini.

Pahala juga menyebut, kalau proses spin-off usaha ini menyasar aktivitas bisnis dalam grup Bio Farma di bidang manufaktur. Langkah ini sebagai upaya untuk meningkatkan peran Holding BUMN Farmasi dalam menjaga ketahanan kesehatan di Indonesia.

"Ini kita harapkan kalau tahun ini kita akan melakukan Spin off dari Bio Life and sciences Company untuk bisa betul-betul fokus kepada pengembangan produk dan juga kepada manufaktur daripada bio life dan sciences product, kita harapkan ini juga menjadi momentum untuk bisa meningkatkan efektivitas dari peran holding BUMN farmasi," kata dia dalam momen HUT ke-3 Holding BUMN Farmasi, di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

"Mudah-mudahan momentum ini betul-betul bisa dimanfaatkan oleh BUMN Farmasi grup Biofarma grup untuk bisa menciptakan nilai dan juga menjadi pionir dan menjadi pendorong ketahanan di bidang kesehatan," sambung Pahala.

Senada, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut kalau spin-off memang masuk dalam rencana perusahaan. Apalagi, saat ini Bio Farma menjalankan fungsi operasional sekaligus manajemen holding.

Dengan kondisi saat ini, membuat kinerja perusahaan menjadi kura fokus. Melalui spin-off tadi, diharapkan mampu meningkatkan fokus Bio Farma Group.

"Jadi memang spin off ini dimaksudkan untuk memisahkan fungsi holding dan fungsi operating, sekarang kan Bio Farma masih menjalankan 2 fungsi itu, sebagai holding dan sebagai oeprating, dan ini juga membuat kita tidak fokus, sementara kita juga harus melakukan koordinasi dan juga meningkatkan value dari anak perusahaan kita Kimia Farma, Indofarma, dan Inuki," urainya.

 

2 dari 4 halaman

Operasional Dipegang Inuki

Honesti berujar, nantinya yang menjalankan operasional akan ditangani oleh PT Industri Nuklir Indonesia alias Inuki. Sementara itu, Bio Farma akan fokus menjalankan fungsi manajemen holding.

"Oleh sebab itu, ini dalam proses ini Bio Farma Operating ini akan kita spin off ya, vehicle-nya adalah Inuki nantinya, sehingga nanti diharapkan Bio Farma itu fully sebagai strategic controler jadi konsep holding," ungkapnya.

Sementara itu, nantinya ekosistem kefarmasian akan ditangani oleh Kimia Farma yang disebut sudah memiliki ekosistem, mulai dari klinik hingga apotek. Honesti menyebut kalau Kimia Farma juga fokus pada aspek medical device dan obat herbal, di sisi lain, Inuki turut fokus dalam layanan produk kesehatan berbasis nuklir.

 

3 dari 4 halaman

Fokus Bio-Science

Lebih lanjut, Honesti menyebut, kedepannya hasil spin-off perusahaan akan melirik produk-produk bio science. Ini juga akan didukung lewat pabrik canggih yang akan dibangun Bio Farma di Karawang, Jawa Barat tahun ini.

Disamping itu, akse korporasi ini juga jadi satu strategi untuk mengejar nilai perusahaan yang ditarget mencapai USD 10 miliar dalam beberapa tahun kedepan.

"Jadi memang keinginan kita untuk men-spinoff ini membuat value creation itu bisa lebih terjadi lebih cepat, tadi pak wamen juga mengatakan 5-10 tahun lagi ktia akan menjadi USD 10 billion company, dan sekarang kita baru sekitar Rp 22 triliun, untuk menjadi Rp 100 triliun tentunya membutuhkan satu transformasi yang snagat fundamental," urainya.

"Untuk sebab itulah kami disini dnegan teman-teman Kimia Farma, Indofarma dan Inuki kita punya komitmen yang kuat bagaimana semua proses ini bisa dijadikan lebih bagus kedepannya," pungkas Honesti menegaskan.

 

4 dari 4 halaman

Bangun Pabrik Canggih

Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma berencana membangun pabrik baru dengan standar internasional di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini akan berdiri di lahan seluas 2,7 hektar.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan ini jadi satu rencana holding untuk membidik peluang ekspor. Salah satunya soal produk-produk obat-obatan.

Lebih lagi, nantinya operasional pabrik ini akan memproduksi obat dengan standar internasional sesuai dengan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Sehingga, kualitas produknya bisa digunakan di seluruh dunia.

"Tahun ini kita akan bangun satu fasilitas produksi untuk bio teknologi, dan ini nanti kita akan bangun dengan standar tertinggi dari produk-produk farmasi dan teknologi. Kita akan comply dengan US FDA standard, sehingga produk-produk kita tak hanya mampu memsuplai kebutuhan Indonesia tapi kita juga miliki peluang besar untuk eksportasi kedepannya," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (24/1/2023).

Pabrik ini akan berdiri di lahan seluas 2,7 hektar di Karawang, Jawa Barat. Fokusnya adalah pengembangan bioteknologi yang mulai dilirik oleh perusahaan farmasi baru-baru ini.

Honesti melihat adanya peluang bagi Bio Farma untuk masuk ke sektor tersebut. Maka, pembangunan pabrik ini digadang jadi satu batu loncatan.

"Dimana semua produk-produk kedepan bio similar untuk kanker serviks, segala macam itu nanti bisa di develop sendiri dan kita akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar farmasi yang mereka mau memberikan transfer teknologi ke kita sehingga kita bisa melakukan shortcut process untuk RND (research and development) karena kita sangat ketinggalan disana," paparnya.

"Nanti dengan adanya teknologi nanti SDM juga akan lebih berkualitas produk-produk kita lebih bersaing, dan nanti juga akan memperbaiki dari sisi kinerja perusahaan sendiri," sambung Honesti.