Liputan6.com, Jakarta Harga beras terpantau terus naik pada Januari 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi kenaikan harga beras pada semua jenis, mulai dari kategori premium, medium, hingga kualitas luar.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menilai, kenaikan harga beras saat ini tak bisa lepas dari tindak oknum-oknum mafia penguasa pasar.
Baca Juga
Padahal, pria yang akrab disapa Buwas tersebut mengklaim, Bulog sebenarnya siap menggelontorkan stok untuk memangkas harga, asal tepat sasaran.
Advertisement
"Ini persoalannya, ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan beras ini untuk dia kuasai, nanti dia jual dengan pasar dia, melihat peluangnya ada untuk menjual beras ini mahal, mendapat keuntungan yang berlipat-lipat," ujar Buwas di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Permasalahannya, ia mengungkapkan, penindakan mafia beras tersebut tidak berada di bawah kewenangan Bulog. Penyidikan kasus tersebut diserahkan kepada Satgas Pangan.
"Penyelesaian itu sudah ada yang bertanggung jawab, tapi bukan berarti harus dihukum pidana, tidak. Terserah, karena penindakan itu bisa secara persuasif, yang penting orang itu paham, ngerti, tidak akan mengulangi perbuatannya," tuturnya.
"Tujuan hukuman atau penindakan kan di situ, percuma ditahan atau ditangkap, tapi nggak selesai persoalannya, malah mungkin berkembang. Nggak, itu nggak menyelesaikan masalah," tegas Buwas.
Sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan, harga beras di penggilingan untuk kualitas premium Rp 11.345 per kg atau naik 15,48 persen dibandingkan periode Januari 2022.
Untuk rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 10.802 per kg, naik sebesar 15,14 persen dan rata-rata harga beras di penggilingan luar kualitas sebesar Rp 10.228 per kilogram naik sebesar 13,16 lpersen.
"Dibandingkan dengan bulan lalu (Desember 2022), rata-rata harga beras di penggilingan pada Januari 2023 untuk kualitas premium naik 3,57 persen, beras kualitas medium naik 4,15 persen dan luar kualitas naik 4,29 persen," jelasnya.
Â
Stok Beras Impor Bulog Wajib Habis Sebelum Panen Raya Februari 2023
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) meminta agar Perum Bulog dapat menghabiskan stok beras impor untuk memaksimalkan penyerapan beras dalam negeri pada panen raya mulai Februari-Maret mendatang.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan Perum Bulog mendapat penugasan untuk menyerap hingga 2,4 juta ton atau 70 persen pengadaan dari keseluruhan panen.
"Saya sudah menugaskan Bulog untuk menyerap (beras) 2,4 juta ton tahun ini sehingga gudang memang harus dikosongkan, jadi nanti Bulog akan mengosongkan untuk operasi pasar sebulan terakhir," kata Arief saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (31/1/2023).
Arief menyebutkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang menjadi stok Bulog saat ini mencapai sekitar 300 ribu ton.
Stok tersebut berasal dari importasi yang masuk secara bertahap pada awal 2023, atau bagian dari total impor beras sebanyak 500 ribu ton yang diputuskan Pemerintah untuk menstabilkan harga beras. Sebelumnya, sebanyak 200 ribu ton beras impor sudah masuk pada pertengahan Desember 2022.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan 315 ribu ton beras siap edar yang akan disalurkan melalui operasi pasar hingga Maret mendatang.
Di sisi lain, Buwas menargetkan seluruh beras impor yang masuk dapat tersalurkan melalui operasi pasar paling lambat pada Februari.
Hal itu untuk menyiasati agar operasi pasar tidak membuat harga gabah di tingkat petani jatuh saat panen.
"Paling lambat semua yang impor tanggal 15 Februari sudah masuk gudang Bulog, tapi secara bertahap dipakai operasi pasar. Saya berharap sampai Februari ini habis yang (beras) impor maupun yang ada stok," kata Buwas.
Advertisement
Perum Bulog
Adapun Perum Bulog sesuai arahan Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan 100 ribu ton beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal operasi pasar pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran.
Harga pembelian dari gudang Bulog berkisar Rp8.300-Rp 8.900 per kg disesuaikan dengan pembagian zonasi.
Sebagai rincian, beras dijual seharga Rp8.300 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi, sedangkan wilayah Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Rp8.600 per kg, serta wilayah Maluku dan Papua sebesar Rp8.900 per kg.