Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan memfinalkan angka pembengkakan biaya atau cost overrun atas proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam waktu dekat. Artinya, ada titik terang kesepakatan antara besaran cost overrun proyek antara pihak Indonesia dan China.
Menko Luhut berujar kalau proses finalisasi besaran biaya tersebut berjalan tanpa masalah. Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung ini juga akan melangsungkan pertemuan dengan pihak China pekan depan.
Baca Juga
"Gak ada masalah, saya kira ada Pak Tiko (Wamen BUMN II) di sini, kita mau finalkan mungkin minggu-minggu depan di Beijing," kata dia saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Kamis (2/2/2023).
Advertisement
Diketahui, besaran biaya yang bengkak antara perhitungan pihak Komite KCJB dan pihak konsorsium China mengalami perbedaan. Kedua pihak belum menyepakati bersama besaran biaya tersebut.
Menko Luhut mengatakan, dalam pertemuan yang akan dihelat beberapa waktu kedepan itu, diharapkan mampu menemui kesepakatan.
"Ya kita harapkan sudah (final angkanya)," jawabnya singkat.
Hal yang sama pernah diungkapkan Luhut pada pertengahan Desember 2022 lalu. Dia menegaskan tak ada masalah dalam proses negosiasi antara kedua negara mengenai Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu.
Menurut catatan, pembengkakan biaya cost overrun kereta cepat yang dihitung pemerintah, mengacu pada asersi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah USD 1,4 miliar atau setara Rp 21,8 triliun. Sementara, pihak China menilai angka itu masih terlalu besar. Otoritas China mencatat pembengkakan biaya sekitar USD 980 juta.
Â
Masih Alot
Sebelumnya, Indonesia dan China diketahui belum memutuskan nilai pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Diskusi kedua pihak masih dalam tahap finalisasi.
GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry menjelaskan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini masih menunggu keputusan terkait cost overrun ataupun Penyertaan Modal Negara (PMN) pada proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Hingga saat ini, kedua hal tersebut masih terus berproses.
Menurutnya, pembahasan cost overrun sudah memasuki tahap akhir antara Konsorsium Indonesia dan Konsorsium Tiongkok. Sementara untuk PMN, masih dalam proses penyaluran dari pemegang sahan Indonesia ke KCIC.
"Cost overrun dan PMN keduanya masih terus berproses. Meski begitu proses pembangunan dan kesiapan operasional KCJB masih terus berjalan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/1/2023).
Â
Advertisement
Akses KCJB
Rahadian menjelaskan, aksesibilitas adalah faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang. Aksesibilitas yang mudah, diharapkan dapat berdampak positif pada bangkitan penumpang.
Di area Stasiun Halim, akan dibangun sky bridge yang akan menghubungkan stasiun LRT dan stasiun KCJB. Lalu stasiun Karawang akan ada exit tol Purbaleunyi KM42.
Di sisi lain, Deltamas akan ikut membangun jembatan dari sisi barat perumahan Deltamas menuju stasiun Karawang. Untuk di bagian timur stasiun Karawang, pihak KCJB sudah melakukan koordinasi untuk membangun dan menggunakan jalan industri THK.
Di stasiun Padalarang, aksesibilitas penumpang akan semakin mudah dengan dibangunnya akses jalan dari Kota Baru Parahyangan menuju stasiun. Pembangunan akan dilakukan pihak Kota Baru Parahyangan untuk mempermudah akses masyarakat.
Di Tegalluar akan dibangun jembatan penghubung wilayah Cibiru dengan stasiun. Selain itu KCJB juga telah berdiskusi dengan Jasa Marga untuk membuat dropzone melalui rest KM 149 atau membangun exit tol di Km 151.
"Tak hanya dari KCJB, beberapa pihak swasta juga akan turut membangun akses menuju KCJB. Tentu ini jadi hal positif untuk meningkatkan mobilitas masyarakat," papar Rahadian.
Â
Tak Ada Masalah
Pemerintah Indonesia dan China diketahui belum sepakat atas angka pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Kabarnya, diskusi tersebut berlangsung alot.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tak ada kendala dari negosiasi antara kedua negara. Dia hanya menyebut sedikit kendala teknis yang terjadi.
"Enggak (alot negosiasinya) juga, jalan," kata dia saat ditemui di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022) malam.
"Tidak ada (masalah) sih, hanya masalah teknis aja," sambungnya.
Menko Luhut yang juga menjabat sebagai Ketua Komite KCJB kembali menegaskan kalau tidak ada masalah yang terjadi. Dia memastikan, angka cost overrun menurut asersi kedua negara akan final dalam waktu dekat. Negosiasi ini juga menurutnya tidak mengganggu cairnya penyertaan modal negara (PMN) Rp 3,2 triliun.
"Kita harapkan bisa selesai dalam beberapa waktu kedepan," ujarnya.
Terkait timeline kekhawatiran molornya angka cost overrun, Menko Luhut mengatakan kalau semua masih berjalan sesuai rencana. Termasuk recana operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Juni 2023.
"Gak ada, sama sekali gak ada masalah, masih sama sesuai schedule pertengahan tahun depan kita akan (operasional)," paparnya.
Advertisement