Sukses

Smelter Berdesain Single-line Terbesar Dunia di Jawa Timur Ditargetkan Beroperasi Mei 2024

Smelter dengan desain single-line terbesar di dunia tersebut akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt).

Liputan6.com, Jakarta
Manyar Smelter Project PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik,  Jawa  Timur, ditargetkan beroperasi pada Mei 2024. Ini merupakan Smelter dengan desain single-line terbesar di dunia.
 
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai meninjau lokasi Manyar Smelter Project didampingi Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Dikatakan jika kemajuan pembangunan smelter tersebut merupakan capaian luar biasa. Menurutnya, hal ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain.
 
“Kemajuan pembangunan Smelter Manyar Project PTFI luar biasa. Pemerintah optimistis bahwa konstruksi akan rampung tepat waktu pada Desember 2023,” kata Menko Airlangga, dikutip Jumat (3/2/2023).
 
Menko Airlangga menegaskan, smelter perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning sebelum dapat beroperasi penuh layaknya pabrik-pabrik lain. Kedua tahap akan ditempuh untuk memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala dan berlangsung sekitar lima bulan sebelum beroperasi pada Mei 2024.
 
Dia mengungkap, selain tersedia fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga, smelter Manyar akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti precious metal refinery (PMR). 
 
PMR berfungsi mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak. Fasilitas tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas/tahun.
 
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menuturkan, pemerintah terus mendorong kemajuan pengembangan Manyar Smelter Project sebagai upaya akselerasi  hilirisasi industri atau menciptakan nilai tambah pada produk tambang.
 
 
2 dari 2 halaman

Buka Lapangan Kerja

 
 Menurut Wamendag, selain dapat mendongkrak nilai jual komoditas, hilirisasi membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan peluang usaha di dalam negeri.
 
“Pemerintah mengapresiasi dan terus mendorong proses pembangunan Manyar Smelter Project  milik PTFI sebagai upaya akselerasi hilirisasi industri atau menciptakan nilai tambah pada produk  tambang. Strategi mengekspor barang setengah jadi dan barang jadi diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Wamendag Jerry.
 
Kata Wamendag, pemasangan tiang pancang di area jantung smelter sudah selesai seluruhnya sejumlah 18 ribu. Hingga Desember 2022, kemajuan fisik secara kumulatif total proyek 51,7 persen dengan total serapan biaya berkisar Rp25 triliun. Adapun tenaga kerja terserap 11 ribu pekerja yang 98 persennya adalah tenaga kerja Indonesia, sementara separuhnya berasal dari Jawa Timur.
 
Turut hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas. Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menguraikan, pembangunan Manyar Smelter Project hingga akhir tahun lalu telah menghabiskan biaya investasi sebesar USD 1,63 miliar atau setara Rp25 triliun dari nilai total investasi USD 3 miliar atau setara Rp 45 triliun. 
 
"Smelter dengan desain single-line terbesar di dunia tersebut akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt). Selanjutnya, menghasilkan katoda tembaga hingga 600 ribu ton/tahun," tutup Tony Wenas.