Liputan6.com, Jakarta - Tiket.com menjalin kerja sama dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam penjualan tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Dengan kemitraan tiket.com bersama KCIC ini nantinya masyarakat yang akan pergi menggunakan Kereta Cepat Jakarta Bandung bisa membeli tiket secara online atau daring di Tiket.com.
Director of Transport tiket.com Andi Hendrawan menjelaskan, langkah kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen untuk selalu relevan dengan tren perjalanan dan wisata yang berkembang saat ini.
"Sehingga kerja sama ini dihadirkan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pengguna Kereta Cepat agar semakin mudah melakukan pembelian tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung secara daring," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (3/2/2023).
Advertisement
Andi melanjutkan tiket.com saat ini merupakan mitra resmi PT Kereta Cepat Indonesia China dalam penjualan tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung, Andi sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh KCIC kepada tiket.com sebagai mitra resmi penjualan tiket Kereta Cepat.
"Kami pun yakin penandatanganan MoU ini merupakan awal yang baik dari banyaknya peluang kolaborasi yang dapat kita lakukan untuk memajukan industri pariwisata Indonesia.” kata dia.
Bandung adalah salah satu destinasi perjalanan favorit wisatawan terutama dari Jakarta, sehingga kehadiran KCJB merupakan kabar baik bagi industri pariwisata Indonesia. Keberadaan KCJB ini juga akan menjadi pelengkap ekosistem transportasi kereta api serta sebagai potensi pertumbuhan pariwisata Indonesia untuk jangka panjang dan menjadi alternatif transportasi perjalanan dari dan ke Bandung.
Wisatawan yang menggunakan Kereta Cepat juga nantinya dapat menikmati layanan tiket.com sebagai One Stop Travel Solution yang menyediakan solusi lengkap untuk kebutuhan perjalanan customer agar semakin mudah dan aman, mulai dari sewa mobil, hotel, Vila & Apt, hingga berbagai aktivitas yang tergabung dalam tiket TO DO. Nantikan informasi selanjutnya mengenai tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung melalui media massa, media sosial, juga aplikasi tiket.com.
20 Perusahaan Ikut Ambil Bagian di Pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjalin kerja sama dengan 20 perusahaan sebelum mulai beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung. Sejumlah BUMN hingga perusahaan swasta turut menjadi target kerja sama tersebut.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyebut kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU jelang persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
MoU ini melingkupi berbagai aspek layanan Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai dari penjualan tiket, sistem pembayaran, pengembangan kawasan dan aksesibilitas, integrasi moda transportasi, serta penerapan energi terbarukan.
Keerja sama dilakukan untuk meningkatkan pelayanan KCJB pada calon penumpang, meningkatkan revenue stream serta memberikan dampak pada masyarakat di sekitar trase KCJB.
“Pada prinsipnya kehadiran KCJB harus dapat memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang dan memberi dampak positif di masyarakat. Untuk itulah kerjasama ini terjalin,” jelas Dwiyana dalam keterangannya, (2/2/2023).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi bersama dengan masing-masing pimpinan perusahaan di Kantor KCIC pada 1 Februari 2023. Rincisn 20 perusahaannya diantaranya ada perusahaan BUMN, afiliasi BUMN, BUMD hingga perusahaan swasta.
Yakni, Bank Mandiri, Telkom, BRI, BNI, BJB, Nusatrip, Tiket.com, Traveloka, Voltras Travel, Pointer, Jaklingko, GoTo, Grab, Finnet, Xendit, Doku, OVO, PT Lanais, Indonesia Battery Corporation, dan Pertamina Power Indonesia.
“Kami bersyukur dukungan dari berbagai pihak untuk KCJB ini sangat tinggi. Kami akan berupaya memaksimalkan semua dukungan itu agar KCJB selalu dapat membawa dampak yang positif bagi semua pihak dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Advertisement
Bisnis Strategis
Dwiyana menyebutkan, KCJB adalah bisnis yang strategis dan memiliki potensi pengembangan yang baik. Karena itu, KCIC terbuka pada berbagai pihak untuk membangun kemitraan dari berbagai potensi yang ada.
Bahkan dalam waktu dekat, KCIC juga akan membuka peluang kerja sama untuk naming right pada stasiun - stasiun yang akan dilintasi oleh Keretaapi Cepat Jakarta Bandung.
“Kami berkomitmen untuk selalu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara. Karena itu potensi-potensi pengembangan yang ada terus kami gali dan kami bangun. Kami terbuka untuk melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan BUMN ataupun perusahaan swasta yang ingin bersama-sama mengoptimalkan kehadiran KCJB," sambungnya.
Percepatan Proyek
Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Jasa dan Logistik, Desty Arlaini, yang menyampaikan bahwa pemerintah mendukung rencana percepatan proyek kereta cepat, dan pertumbuhan ekonomi yang mungkin ditimbulkan karena proyek ini.
“Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui proyek infrastuktur. Salah satunya adalah proyek kereta cepat Jakarta – Bandung ini," kata dia.
Desty juga menambahkan bahwa fokus KCIC dalam persiapan operasional sejalan dengan arahan dari Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi. Hal ini yang menjadi salah satu alasan pelaksanaan penandatanganan perjanjian Kerjasama antara KCIC dengan 20 perusahaan.
“Tentu saja kenyamanan penumpang dan manfaat positif bagi masyarakat di sekitar trase KCIC semakin diperhatikan oleh KCIC selaku pemilik dan operator kereta api cepat. KCIC tidak bisa melaksanakan ini semua sendiri tanpa adanya dukungan dari para mitra usaha.” tambah Desty.
Advertisement
Solusi Kemacetan
Pemerintah tengah mengebut penyelesaian megaproyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kereta canggih ini disebut-sebut membawa banyak keuntungan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut kalau KCJB jadi bagian tak terpisahkan untuk mengatasi kemacetan. Dimana, menurutnya, kemacetan di jalan darat bisa merugikan hingga triliunan rupiah.
"Kita tahu bahwa cost dari kemacetan itu triliunan. Oleh karena itu bapak Presiden Jokowi memberikan tantangan kepada kami untuk bangun MRT, LRT, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, yang diharapkan bisa mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan," ucap Menhub Budi, mengutip keterangan resmi, Minggu (29/1/2023).
Dia menegaskan pemerintah terus mengawal penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KJCB) yang hampir rampung. Saat ini progres pembangunan konstruksi telah mencapai sekitar 84 persen, atau menyisakan sekitar 16 persen lagi pekerjaan yang harus diselesaikan.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan proyek pembangunan KCJB rampung pada Juni 2023 dan diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada Juli 2023.
"Pak Luhut (Menkomarves), Pak Erick (Menteri BUMN), dan saya ditugaskan bapak Presiden untuk mengawal proyek ini. kereta ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita," ujar Menhub Budi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat yang berkecepatan hingga 360 km/jam. Ia juga mengungkapkan, kereta cepat dibangun dengan teknologi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman SDM di bidang perkeretaapian.
"Pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat yang berteknologi tinggi, dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar. Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun. Oleh karenanya, kita harus melakukan suatu hal yang baru, agar kita memiliki pengalaman dan bisa membangun infrastruktur transportasi publik dengan lebih baik lagi kedepannya," tuturnya.